Selasa, 04/12/2018
Selasa, 04/12/2018
NENI MOERNIAENI
Selasa, 04/12/2018
NENI MOERNIAENI
BONTANG – Kejutan diberikan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni bagi duta olahraga Kota Taman yang meraih medali emas di Porprov VI/2018 Kutim. Neni berencana akan mengangkat atlet berprestasi tersebut menjadi pegawai honorer di lingkup Pemkot Bontang.
“Saya siapkan program bagi peraih medali emas tetapi menjadi tenaga honorer di Pemkot Bontang. Tergantung mereka mau apa tidak,” kata Neni. Ia mengaku penghargaan tersebut dimaksudkan agar masa depan atlet peraih emas terlindungi, dengan pemberian lapangan pekerjaan tentunya.
“Sehingga atlet tidak perlu untuk keluar Bontang untuk mencari nafkah. Sebagian atlet berprestasi di bidang olahraga, sudah terlebih dahulu dijadikan tenaga honorer,” tutur Neni.
Program ini ditawarkan karena pemerintah daerah tidak dapat memberikan porsi atlet berprestasi untuk dijadikan aparatur sipil negara (ASN). “Kalau PNS itu domainnya pemerintah pusat. Tidak bisa seperti bonus Kemenpora pada Asian Games kemarin,” ujarnya.
Tak hanya itu, Neni juga mengusulkan agar nominal bonus peraih medali emas sebesar Rp50 juta. Sayangnya, nominal tersebut belum diketahui apakah kategori perorangan atau beregu.
“Saya inginnya 50 juta. Teknisnya nanti Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) yang mengatur,” katanya.
Namun besaran itu tergantung lagi saat pembahasan TAPD dengan Banggar DPRD. Jika penganggarannya tidak terakomodir di APBD murni 2019, maka dapat dilakukan saat APBD Perubahan 2019.
Selain itu, Pemkot Bontang juga serius dalam melakukan pembinaan atlet. Sebab pembinaan terhadap generasi muda di bidang olahraga menjadi tanggung jawab pemerintah setempat dan seluruh stakeholder.
Seperti diberitakan sebelumnya, kontingen Bontang mengirimkan sebanyak 1.089 orang pada porprov kali ini, yang rinciannya 721 atlet, 115 pelatih, 110 Official, serta 143 pendamping. (cil)
NENI MOERNIAENI
BONTANG – Kejutan diberikan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni bagi duta olahraga Kota Taman yang meraih medali emas di Porprov VI/2018 Kutim. Neni berencana akan mengangkat atlet berprestasi tersebut menjadi pegawai honorer di lingkup Pemkot Bontang.
“Saya siapkan program bagi peraih medali emas tetapi menjadi tenaga honorer di Pemkot Bontang. Tergantung mereka mau apa tidak,” kata Neni. Ia mengaku penghargaan tersebut dimaksudkan agar masa depan atlet peraih emas terlindungi, dengan pemberian lapangan pekerjaan tentunya.
“Sehingga atlet tidak perlu untuk keluar Bontang untuk mencari nafkah. Sebagian atlet berprestasi di bidang olahraga, sudah terlebih dahulu dijadikan tenaga honorer,” tutur Neni.
Program ini ditawarkan karena pemerintah daerah tidak dapat memberikan porsi atlet berprestasi untuk dijadikan aparatur sipil negara (ASN). “Kalau PNS itu domainnya pemerintah pusat. Tidak bisa seperti bonus Kemenpora pada Asian Games kemarin,” ujarnya.
Tak hanya itu, Neni juga mengusulkan agar nominal bonus peraih medali emas sebesar Rp50 juta. Sayangnya, nominal tersebut belum diketahui apakah kategori perorangan atau beregu.
“Saya inginnya 50 juta. Teknisnya nanti Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) yang mengatur,” katanya.
Namun besaran itu tergantung lagi saat pembahasan TAPD dengan Banggar DPRD. Jika penganggarannya tidak terakomodir di APBD murni 2019, maka dapat dilakukan saat APBD Perubahan 2019.
Selain itu, Pemkot Bontang juga serius dalam melakukan pembinaan atlet. Sebab pembinaan terhadap generasi muda di bidang olahraga menjadi tanggung jawab pemerintah setempat dan seluruh stakeholder.
Seperti diberitakan sebelumnya, kontingen Bontang mengirimkan sebanyak 1.089 orang pada porprov kali ini, yang rinciannya 721 atlet, 115 pelatih, 110 Official, serta 143 pendamping. (cil)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.