BONTANG – Sepanjang tahun 2018 lalu Pengadilan Agama (PA) Bontang menerima sebanyak 24 pengajuan dispensasi nikah. Dari 24 permohonan ini, 90 persennya diajukan pasangan di bawah umur yang hamil di luar nikah.

“90 persen permohonan dispensasi nikah oleh pasangan di bawah umur di dominasi karena faktor hamil diluar nikah, fakta lain yang kami terima rata-rata justru pasangan yang dibawah umur merupakan pihak laki-laki yang belum berusia 19 tahun,” kata Humas PA Bontang Firlyanti.

Dilanjutkannya, pasangan dinyatakan dewasa dan siap menikah apabila pihak laki-laki telah berusia 19 tahun dan pihak perempuan berusia 16 tahun. Hal tersebut telah diatur pada pasal 7 ayat 1 Undang-undang nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

“Justru yang mengajukan pernikahan dini ini rata-rata usia laki-laki di bawah 19 tahun, kira-kira masih duduk di bangku sekolah,” ujar Firlyanti.

Setiap bulannya, lannjut Firly, PA bisa menerima 2 perkara pengajuan dispensasi nikah tersebut. Fenomena ini pun menurut Firlyanti sepatutnya mendapatkan perhatian lebih dengan tindakan pencegahan dari semua pihak, mulai keluarga, pemerintah daerah dan semua pihak yang terkait.

“Kami harap dengan tindakan pencegahan, yang dilakukan bersama-sama semua pihak mulai dari keluarga, sekolah hingga pemerintah daerah, kasus dispensasi pernikahan anak di bawah umur dapat ditekan,” ujarnya.(cil)