Senin, 25/02/2019

DBD Mencapai 343 Kasus, Bontang Belum Tetapkan KLB

Senin, 25/02/2019

DBD di Kota Bontang terus bertambah jelang akhir Februari. Pekan ketiga bulan ini, penderita DBD di Kota Taman tercatat sebanyak 343 kasus dengan pasein sebanyak 148 positif ( Yuli / korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

DBD Mencapai 343 Kasus, Bontang Belum Tetapkan KLB

Senin, 25/02/2019

logo

DBD di Kota Bontang terus bertambah jelang akhir Februari. Pekan ketiga bulan ini, penderita DBD di Kota Taman tercatat sebanyak 343 kasus dengan pasein sebanyak 148 positif ( Yuli / korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, BONTANG - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bontang terus bertambah. Data dari Dinas Kasehatan setempat mencatat, sepanjang Januari hingga pekan kedua Bulan Februari 2019, ada sebanyak 242 kasus DBD. 

Memasuki pekan ketiga Februari 2019, jumlah kasus DBD di Kota Bontang bertambah menjadi 343 kasus. Artinya, ada 101 kasus baru selama sepekan.

Hal tersebut di ungkapkan Kasi Survailance dan Imunisasi MR di Dinkes Bontang, Adi Permana. 

Menurutnya, jumlah ini meningkat signifikan, tapi masih belum perlu status kejadian luar biasa (KLB).

“Ada sebanyak 148 pasien positif DBD, 128 Demam Dengue (DD) dan 67 Suspect DBD. Meskipun tahun ini belum ada yang meninggal, tapi kami tetap waspada dengan kasus ini,” kata Adi Permana, pekan lalu.

Menurut dia, dari hasil pemeriksaan yang didata oleh Dinkes Bontang, kasus DBD tertinggi menyerang tiga wilayah, yakni Kelurahan Api-Api dengan 40 kasus, Kelurahan Berebas Tengah dengan jumlah kasus 40 dan Tanjung Laut dengan 39 kasus.

“Kami menemukan hampir semua RT di Kota Bontang menyumbang kasus DBD,” ungkapnya

Adi menjelaskan, di Indonesia kasus DBD tertinggi adalah Kalimantan dan Bali, di mana hal tersebut terjadi kerena budaya masyarakat yang acuh terhadap lingkungan. Sementara di Bontang menjadi paling tinggi kasus DBD-nya berada di bawah Balikpapan dan Samarinda.

“Angka kematian DBD tergolong tinggi, di Bontang meninggal karena DBD cukup tinggi,” jelas Adi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari tahun 2008-2018, sebanyak 27 warga Bontang meninggal akibat DBD. sementara kasus DBD tertinggi di Bontang terjadi di tahun 2016 dimana ada kurang lebih 500 Kasus dan yang meninggal 11 orang akibat DBD.    

Untuk itu, Dinas Kesehatan meminta masyarakat  untuk aktif berpartisipasi dalam penanganan  DBD dengan memberantas sarang nyamuk mulai dari jentik.

“Kalau untuk foging saja tidak efektif jika masyarakat tidak aktif untuk hal itu, saya berharap masyarakat bisa lebih aktif memberantas nyamuk mulai dari rumah sendiri dan pekarangan rumah masing - masing, kami juga sudah meminta RT untuk mensosialisasikan kepada warganya,” tandas Adi. 


Penulis: */ Yuli

Editor: Muh. Huldi

DBD Mencapai 343 Kasus, Bontang Belum Tetapkan KLB

Senin, 25/02/2019

DBD di Kota Bontang terus bertambah jelang akhir Februari. Pekan ketiga bulan ini, penderita DBD di Kota Taman tercatat sebanyak 343 kasus dengan pasein sebanyak 148 positif ( Yuli / korankaltim.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.