Selasa, 11/06/2019
Selasa, 11/06/2019
Wisata Air Hemaq Beniung yang mampu hasilkan pendapatan asli kampung hingga mencapai 100 Juta rupiah ( istimewa )
Selasa, 11/06/2019
Wisata Air Hemaq Beniung yang mampu hasilkan pendapatan asli kampung hingga mencapai 100 Juta rupiah ( istimewa )
KORANKALTIM.COM, BONTANG - Menyambut World Clean Up Day 2019 yang jatuh pada tanggal 8 Juni setiap tahunnya, para pemuda Kota Bontang melakukan kolaborasi bersama.
Agenda ini digagas Komunitas Peduli Sampah Kota Bontang, Duta Peduli Sampah 2018 & 2019, Green Generation Bontang, GG Smaga, Tapak Borneo, BRB, Kapasisbon, HMB Cab SMD, HMB Cab Btg, Forum Anak Bontang, Karang Taruna Kelurahan Tanjung Laut Indah, dan FK3I (Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia) korda Kaltim serta aktivis lingkungan.
Menurut data BPBD Kota Bontang per tanggal,9 Juni 2019, jumlah pengunjung di Pulau Beras Basah sebanyak 3.028 orang.
Menurut koordinator komunitas peduli sampah, Ipul, World Clean Up Oceans Day 2019 dimulai dari pukul 13.30 wita - 16.00 Wita. “Kegiatan dibagi menjadi 3 tim sebagai berikut, Tim GPS (Gerakan Pungut Sampah), Tim Pemilah Sampah (TPS) dan Tim Penimbangan Sampah,” ujarnya.
Menurut Ipul, dari hasil penimbangan yang dilakukan didapat sampah gelas plastik air mineral sebanyak 28,2 Kg, sampah botol plastik pet ada 13,1 Kg, Styrofoam 5,4 Kg, sampah kaleng 7,1 Kg, sampah botol kaca ada 16 Kg, sampah plastik kemasan 16 Kg, sampah sedotan plastik 1 Kg dan sampah campuran (sisa makanan, sampah organik, popok bayi mencapai 346 Kg.
“Total sampah yang berhasil diangkut ada 441,8 Kg,” ujarnya.
Ipul menambahkan, untuk sampah yang telah dipilah dan ditimbang kemudian diangkut menuju pelabuhan Tanjung Laut Indah dan dijemput petugas DLH Kota Bontang menggunakan mobil Pikap.
Menurut Ipul, evaluasi kegiatan World Oceans Day 2019 di Pulau Beras Basah menghasilkan beberapa saran dan masukan terhadap pengelolaan sampah di pulau Beras Basah. Di antaranya merangkul atau membentuk pokja peduli sampah dengan melibatkan komunitas dan organisasi atau pemuda yang peduli terhadap lingkungan untuk menjadi Ranger/relawan edukator dalam pengelolaan manajemen sampah di Pulau Beras Basah. “Kamu juga sarankan agar diberlakukan tiket masuk, ada transportasi sampah dari pulau ke darat, gandeng komunitas peduli sampah dan lingkungan,” pungkasnya.
Penulis: */olis
Editor: M. Huldi
Wisata Air Hemaq Beniung yang mampu hasilkan pendapatan asli kampung hingga mencapai 100 Juta rupiah ( istimewa )
KORANKALTIM.COM, BONTANG - Menyambut World Clean Up Day 2019 yang jatuh pada tanggal 8 Juni setiap tahunnya, para pemuda Kota Bontang melakukan kolaborasi bersama.
Agenda ini digagas Komunitas Peduli Sampah Kota Bontang, Duta Peduli Sampah 2018 & 2019, Green Generation Bontang, GG Smaga, Tapak Borneo, BRB, Kapasisbon, HMB Cab SMD, HMB Cab Btg, Forum Anak Bontang, Karang Taruna Kelurahan Tanjung Laut Indah, dan FK3I (Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia) korda Kaltim serta aktivis lingkungan.
Menurut data BPBD Kota Bontang per tanggal,9 Juni 2019, jumlah pengunjung di Pulau Beras Basah sebanyak 3.028 orang.
Menurut koordinator komunitas peduli sampah, Ipul, World Clean Up Oceans Day 2019 dimulai dari pukul 13.30 wita - 16.00 Wita. “Kegiatan dibagi menjadi 3 tim sebagai berikut, Tim GPS (Gerakan Pungut Sampah), Tim Pemilah Sampah (TPS) dan Tim Penimbangan Sampah,” ujarnya.
Menurut Ipul, dari hasil penimbangan yang dilakukan didapat sampah gelas plastik air mineral sebanyak 28,2 Kg, sampah botol plastik pet ada 13,1 Kg, Styrofoam 5,4 Kg, sampah kaleng 7,1 Kg, sampah botol kaca ada 16 Kg, sampah plastik kemasan 16 Kg, sampah sedotan plastik 1 Kg dan sampah campuran (sisa makanan, sampah organik, popok bayi mencapai 346 Kg.
“Total sampah yang berhasil diangkut ada 441,8 Kg,” ujarnya.
Ipul menambahkan, untuk sampah yang telah dipilah dan ditimbang kemudian diangkut menuju pelabuhan Tanjung Laut Indah dan dijemput petugas DLH Kota Bontang menggunakan mobil Pikap.
Menurut Ipul, evaluasi kegiatan World Oceans Day 2019 di Pulau Beras Basah menghasilkan beberapa saran dan masukan terhadap pengelolaan sampah di pulau Beras Basah. Di antaranya merangkul atau membentuk pokja peduli sampah dengan melibatkan komunitas dan organisasi atau pemuda yang peduli terhadap lingkungan untuk menjadi Ranger/relawan edukator dalam pengelolaan manajemen sampah di Pulau Beras Basah. “Kamu juga sarankan agar diberlakukan tiket masuk, ada transportasi sampah dari pulau ke darat, gandeng komunitas peduli sampah dan lingkungan,” pungkasnya.
Penulis: */olis
Editor: M. Huldi
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.