Kamis, 24/10/2019
Kamis, 24/10/2019
Kepala dinas DP3A Kutim, Aisyah
Kamis, 24/10/2019
Kepala dinas DP3A Kutim, Aisyah
KORANKALTIM.COM, SANGATTA – Kasus asusila berupa kekerasan seksual di wilayah Kutai Timur (Kutim) cukup marak selama beberapa waktu belakangan. Mulai dari perbuatan asusila kawin sedarah (incest), hingga pelecehan seksual yang melibatkan anak bawah umur. Karena itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) mengimbau kepada orang tua untuk memperbaiki pola asuh anak.
“Kita berharap ada peran aktif orang tua untuk mengasuh dan mendidik anak supaya tidak sampai menjadi korban pelecehan seksual. Kebiasaan orang tua membiarkan anak-anak main game. Padahal harusnya dibatasi. Pergaulan lingkungan sekitar juga patut diperhatikan,” kata Kepala dinas DP3A Kutim, Aisyah.
Bahkan dalam lingkungan keluarga juga harus mengerti adab dalam mengasuh anak. Ketika anak sudah beranjak tujuh tahun, maka harus dipisahkan tempat tidurnya dari kedua orang tua supaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kebanyakan kasus, pelakunya tidak jauh dari keluarga korban. Tentu perlu pembinaan dari lingkungan keluarga. Kebiasaan yang buruk agar cepat ditinggalkan agar tidak berpengaruh pada psikologi anak,” paparnya.
Ketika ada pengaduan terang dia, biasanya langsung ditindaklanjuti pihaknya. Sementara untuk kekerasan dan pelecehan seksual pada perempuan memang perlu dilakukan rehabilitasi guna menghindari traumatik pada anak. “Setidaknya kalau ada kasus, kita lakukan pendekatan rehabilitasi baik pelaku maupun korban,” sebut Aisyah. (*)
Penulis: */Zulhamri
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.