Kamis, 16/01/2020

Atasi Banjir, Pemprov Kaltim Pesan Dua Unit Alat dari Belanda

Kamis, 16/01/2020

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Atasi Banjir, Pemprov Kaltim Pesan Dua Unit Alat dari Belanda

Kamis, 16/01/2020

logo

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyebut cuaca ekstrim menjadi penyebab banjir di Samarinda dan tak hanya terjadi di Kota Tepian. 

“Dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) cuaca buruk seluruh Indonesia. Ini memang cuaca ekstrim. Jangankan kita, negara maju pun banjir. Di Jawa yang tidak pernah banjir, (sekarang) banjir. Jawa Tengah, Jawa Timur, semua,” ujar Hadi.

Pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota sudah berusaha menanggulangi persoalan ini. Mulai dari pengerukan sedimentasi Sungai Karang Mumus (SKM) dan upaya lain. Namun demikian, perubahan iklim disebut Hadi tak mudah dilawan. “Ya kalau iklim berubah, ya kalau saya ini belum lahir ya, waktu banjir nabi Nuh kita ini berubah. Ada yang terkait lempengan kerak bumi. Ada juga yang global warming. Di Mekkah yang tidak pernah turun salju, sekarang turun salju. Apalagi kita. Ini kita harus banyak berdoa, berusaha keras,” paparnya.

Upaya kontinyu terus dilakukan. Mengurangi sampah hingga plastik memperbaiki lingkungan, semua harus dilakukan. “Saya sudah perintahkan PU (Dinas Pekerjaan Umum) untuk membeli alat penyedot sampah, yang diproduksi oleh pemuda dari Belanda. Dia janji akan membersihkan sungai seluruh dunia. Tidak mahal,” ungkap Hadi. 

Alat tersebut sudah pernah digunakan di Jakarta dan hasilnya efektif. Karenanya, Hadi mengatakan pemprov akan memesan dua  unit.

Terkait bantuan yang belum tersampaikan kepada korban, Hadi mengatakan ia sudah berkoordinasi dengan semua organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, juga dengan Pemkot Samarinda.  Hadi mengaku, tak segan kembali turun ke lokasi banjir untuk mendistribusikan bantuan seperti yang dilakukannya pada banjir Juni 2019 lalu. 

Diakuinya menangani banjir bukan perkara mudah, perlu program jangka panjang dan koordinasi semua lini. “Ini kan efek dari hulu Mahakam. Jadi kalau sudah bicara banjir, ada yang harus diperbaiki. Persoalan penambangan liar, sedimentasi Karang Mumus dan perbaikan drainase,” tutupnya. (*)


Penulis: */Rusdi

Editor: Aspian Nur

Atasi Banjir, Pemprov Kaltim Pesan Dua Unit Alat dari Belanda

Kamis, 16/01/2020

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.