TANA TIDUNG – Jalan poros yang menuju Desa Seputuk, Kecamatan Muruk Rian mengalami kerusakan parah. Terlebih lagi pada saat musim penghujan seperti saat ini.

Rusaknya jalan ini sudah hampir beberapa bulan lalu, dikeluhkan masyarakat terutama yang melintas menuju jalan desa yang ada di Kecamatan Muruk Rian ini.\

Sekitar kurang lebih sepanjang 200 meter sulit dilalui karena banyak kendaraan yang tidak bisa bergerak atau terbenam di lubang besar yang sama sekali tak diketahui oleh pengendara yang melintas, baik itu kendaraan roda empat maupun roda dua. Akibatnya ketika ada kendaraan yang terbenam maka kendaraan lainnya pun akan sulit melintas.

Anggota DPRD, M Yunus Yakau mengatakan, ia yang setiap hari melintas di jalan ini kesulitan, dimana setiap jalan berlubang, khususnya saat musim penghujan akan menampung air berlebihan. Akibatnya jalan menjadi kubangan lumpur bahkan kendaraan bisa terbenam hingga setengah meter dalamnya. Hal ini tentu saja akan menjadi kendala tersendiri bagi pengendara karena mengharuskan kendaraan terbenam tersebut diangkat terlebih dahulu.

“Kalau sudah ada kendaraan yang terbenam maka kendaraan dibelakangnya akan mengantre panjang ikut-ikutan tidak bisa melintas makanya kita sangat berharap pembenahan akses jalan menuju Desa Seputuk ini juga segera dibenahi sebab jalan ini tidak hanya dilalui oleh masyarakat sekitar saja akan tetapi juga masyarakat dari luar daerah sebab jalan ini berkaitan dengan jalan menuju Malinau dan Bulungan,” tambahnya.

Diketahui, akses jalan Seputuk ini bersambungan dengan jalan menuju daerah di Provinsi Kaltara, jalan ini juga banyak dilalui pasalnya jalan Trans Kaltim dikeluhkan mengalami kerusakan di satu sisi jalan dan sangat rawan kecelakaan dengan adanya pinggiran jurang di dua sisi jalan bila tidak berhati-hati apalagi papan peringatan atau rambu-rambu peringatan kerapkali tidak ada ditempatnya.

“Jalan ini diharapkan akan terealisasi dan masuk dalam pengelolaan keuangan Perubahan APBD Tahun 2017 nantinya yang saat ini sedang dalam proses pengesahan dari Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) menjadi Peraturan daerah (Perda) supaya masyarakat akan lebih mudah menggunakan jalan ini lagi nantinya,” pintanya.

Politisi yang notabene penduduk Desa Seputuk ini setiap harinya menggunakan jalur jalan ini hanya mengalami kesulitan ketika musim penghujan saja akan tetapi ketika saat musim panas kesulitan tersebut tidak dirasakannya karena kendaraan akan mudah menghindari lubang dan keadaan jalan sangat kering, bila hujan turun sedikit saja maka ia bersama masyarakat lainnya akan was-was harus melintas dijalan ini. (ifa)