Minggu, 31/03/2024

Buncis Asal Tawau Malaysia Tercemar Pestisida, DKPP Nunukan Ambil Sampel Sayur di Pasar Tradisional

Minggu, 31/03/2024

Petugas DKPP Nunukan mengambil sampel sayuran di salah satu pasar tradisional. (Foto: Antara)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Buncis Asal Tawau Malaysia Tercemar Pestisida, DKPP Nunukan Ambil Sampel Sayur di Pasar Tradisional

Minggu, 31/03/2024

logo

Petugas DKPP Nunukan mengambil sampel sayuran di salah satu pasar tradisional. (Foto: Antara)

KORANKALTIM.COM, NUNUKAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan mengambil dan mengecek sampel pangan tumbuhan segar atau sayur-sayuran di sejumlah pasar tradisional di Nunukan. “Ini (sampel) untuk mengetahui mutu sekaligus keamanan pangan itu dikonsumsi masyarakat, khususnya pada Ramadan dan saat Idulfitri,” kata Pengawas Hasil Mutu Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Nunukan, Eka Retna Iskandar di Nunukan, Sabtu (30/3/2024).

Pengecekan sampel pangan tumbuhan segar itu mencakup residu pestisida dan formalin serta mencegah keracunan dan kelebihan kandungan pestisida saat dikonsumsi. Kegiatan tersebut menyasar tiga pasar yaitu Pasar Sentral Inhutani, Pasar Yamaker, dan Pasar Rakyat.

Janis pangan segar yang diambil dan dicek sempel antara lain cabai dan buncis yang memiliki indikasi banyak menggunakan pestisida. Selain itu seledri, bayam, lombok, tomat, buncis, dan lainnya.

"Setelah pengambilan sampel DKPP mengujinya secara cepat atau uji rapid rest kit," kata dia.

Eka Retna mengatakan, pangan segar asal tumbuhan merupakan pangan yang berisiko tinggi terhadap cemaran kimia, salah satunya residu pestisida yang jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengganggu kesehatan manusia. “Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan keamanan pangan dimulai dari tempat produksi juga," ujarnya dilansir dari antaranews.com pada Minggu (31/3/2024)

Lanjut Eka, jika hasilnya tes positif tercemar residu pestisida, maka pihaknya akan langsung melakukan pembinaan lapangan terhadap pedagang maupun petani. Selanjutnya, dari beragam tumbuhan pangan segar yang dicek, ditemukan ada yang positif tercemar residu pestisida yaitu buncis.

"Setelah melakukan uji tes, kami temukan buncis asal Tawau (Malayasia) positif tercemar residu pestisida, sedangkan pangan segar asal tumbuhan lokal dinyatakan negatif yang artinya aman dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.

Eka menghimbau pelaku usaha lebih cermat ketika memilih bahan dagangannya berupa pangan segar yang dibeli dari luar daerah. Menurutnya, ada baiknya telusuri dulu dan pastikan aman untuk dikonsumsi. Selanjutnya, bagi petani dan pekebun ketika menggunakan pestisida, diminta menggunakan sesuai petunjuk, tidak berlebihan. 

"Kalau di Nunukan agak sulit buat kita untuk tidak menggunakan pestisida, namun kami imbau agar petani menggunakannya sesuai takaran yang diperbolehkan," demikian Eka Retna.


Editor: Maruly Z

Buncis Asal Tawau Malaysia Tercemar Pestisida, DKPP Nunukan Ambil Sampel Sayur di Pasar Tradisional

Minggu, 31/03/2024

Petugas DKPP Nunukan mengambil sampel sayuran di salah satu pasar tradisional. (Foto: Antara)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.