Jumat, 08/09/2017
Jumat, 08/09/2017
Jumat, 08/09/2017
SANGATTA - Belum menyeluruhnya distribusi air bersih di beberapa kecamatan kabupaten Kutai Timur (Kutim) membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) akan mengupayakan agar seluruh wilayah kutim bisa terjangkau pendistribusian air bersih PDAM.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Tuah Benua, Aji Mirni Mawarni mengatakan,
cukup mustahil rasanya memberikan pelayanan air bersih secara maksimal kepada masyarakat. Bukan hanya di Sangatta, melainkan di seluruh Kutim.
Untuk Sangatta Utara dan Sangatta Selatan saja, masih terdapat beberapa titik yang belum mendapatkan distribusi air bersih. Apalagi desa yang terdapat di 16 kecamatan lainnya. “Jangankan 100 persen, 80 persen pun terbilang sulit. Paling maksimal mencapai 60 persen. Itupun membutuhkan kerja ekstra,” katanya.
Ia menjelaskan ada beberapa penyebab terjadinya hal tersebut. Di antaranya jauhnya jarak antar kecamatan dan masih buruknya infrastruktur pedalaman. “Saat ini pelayanan kami masih 30 persen. Belum mampu 80 persen. Jadi masih jauh sekali,” ujar Aji Mirni.
Hal ini bisa terwujud jika ditopang oleh peran pemerintah. Seperti pembuatan Pamdes yang ditarget rampung 2019 ini. Berdirinya Pamdes di diyakini akan membantu PDAM dalam memberikan pelayanan secara maksimal. “Kalau Pamdes ada maka akan menambah jaringan. Ini merupakan terobosan percepatan. Kalau PDAM saja susah. Tetapi jika ada Pamdes, maka kami yakin bisa mencapai 80 persen,” katanya.
Akibatnya belum mampu menambah PAD Kutim. Padahal, jika mampu meraih 80 persen, maka PDAM akan mandiri. Tak kalah penting menghasilkan pemasukan untuk Kutim. “Jadi belum bisa menambah PAD bagi Kutim. Kecuali sudah mampu 80 persen pelayanan. Sekarang kan PDAM masih 30 persen. Jadi masih jauh,” katanya. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.