Jumat, 20/10/2017
Jumat, 20/10/2017
PERESMIAN NAMA: Awang membubuhkan tanda tangan di prasasti peresmian nama masjid. (FOTO: YULI/KK)
Jumat, 20/10/2017
PERESMIAN NAMA: Awang membubuhkan tanda tangan di prasasti peresmian nama masjid. (FOTO: YULI/KK)
SANGATTA – Mesjid Agung Bukit Pelangi sudah lama tidak memiliki nama meskipun digunakan sejak tahun 2011 lalu. Akhirnya, mesjid itu diresmikan dengan nama Al-Farouq oleh Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak.
Mesjid yang dibangun sejak tahun 2006 lalu di atas lahan seluas 10.000 meter persegi diprakarsai oleh Awang Faroek saat menjabat Bupati Kutai Timur. Untuk menghargai jasa beliau, Pemkab Kutai Timur akhirnya memutuskan nama Al-Farouq untuk menjadi nama masjid tersebut.
Dalam sambutannya Awang Farok mengingatkan kembali awal pembangunan masjid Agung Al-Farouq. Pada awalnya, Pemerintah Kutai Timur dimasa kepemimpinannya melakukan perencanaan pusat perkantoran Pemerintah Kutai Timur bersama LAPI Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain pusat perkantoran, Awang juga merencanakan dibangunnya masjid agung yang megah menyerupai masjid Islamic Center Samarinda dengan bangunan yang lebih kecil.
Dalam pembangunan Mesjid, Awang juga ikut dalam penentuan lokasi, menentukan pekerja yang membangun dan sampai peletak batu pertama seluruhnya dikawal olehnya.
Nama Al-Farouq mengandung arti pembeda antara yang hak dan batil. Al-Farouq merupakan nama panggilan yang diberikan Rosulullah SAW kepada Umar Bin Khattab atas ketegasannya dalam banyak hal. Al-Farouq juga diartikan sebagai penjaga Rasulullah SAW dan pencerai berai barisan orang-orang kafir.
Gubernur berharap dengan diberikannya nama Al-Faroq ini, masyarakat kutim dapat menjaga dan merawat masjid ini. “Saya harap masyarakat Kutim terus menjaga dan merawat masjid ini, sesuai dengan namanya,”ucapnya.
Menurutnya, nama masjid yang diberikan oleh Pemkab Kutim sangat cocok dan bagus karena makna yang terkandung didalamnya dan juga didasari Alquran. “Namanya sudah bagus, mengandung arti yang bagus dari Alquran,”ucapnya.
Mesjid dengan kapasitas tampung lima ribu jemaah tersebut memiliki menara Asmaul Husna dengan ketinggian 99 meter. Menara dilengkapi dengan lift untuk mencapai puncaknya yang menjadikan salah satu ikon Kota Sangatta, ibukota Kutai Timur.(yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.