Rabu, 27/12/2017

Ujaran Kebencian di Tahun Politik akan Semakin Masif

Rabu, 27/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ujaran Kebencian di Tahun Politik akan Semakin Masif

Rabu, 27/12/2017

 JAKARTA – Ujaran kebencian di 2018 dan 2019, diperkirakan akan semakin masif. Kondisi ini pun akan semakin parah bila aparat keamanan tidak mempu bersikap independen.

Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, walaupun selama 2016 dan 2017 berbagai ujaran kebencian dan SARA berawal dari kasus penistaan agama oleh pemimpin DKI saat itu Basuki Tjahaja Purnama, tapi tidak menutup kemungkinan hal ini akan terulang di 2018 dan 2019.

“Sejalan hal itu tindakan aparat kepolisian dalam menangani kasus (dianggap) cenderung kurang independen, kurang obyektif dan tidak adil,” kata Bambang, Senin (25/12).

“Inilah yang membuat kasus ujaran kebencian dan penghinaan agama kian masif. Padahal, tak satupun agama mengajarkan sikap kebencian, permusuhan dan kekerasan baik internal umat beragama atau antar umat beragama,” katanya.

Melihat kontradiksi potensi timbulnya masalah ujar kebencian hingga penistaan agama mendatang, Bambang berpesan kepada aparat menindak bila ada indikasi aktor intelektual di balik penghinaan agama atau ujaran kebencian tersebut. Baik terkait langsung ataupun tidak langsung.

Kalau masalah itu bisa menimbulkan banyak sebab, kata dia, maka sikap dan langkah aparat untuk meminimalisasi masalah tersebut adalah menjauhkan dari sikap dan tindakan yang bersifat represif. Laksanakan penyelesaian masalah secara koordinasi lintas sektoral, baik bersama Kemendagri, Kemenag, Kemendikbud dan semua instansi yang terkait. (rol)


Ujaran Kebencian di Tahun Politik akan Semakin Masif

Rabu, 27/12/2017

Berita Terkait


Ujaran Kebencian di Tahun Politik akan Semakin Masif

 JAKARTA – Ujaran kebencian di 2018 dan 2019, diperkirakan akan semakin masif. Kondisi ini pun akan semakin parah bila aparat keamanan tidak mempu bersikap independen.

Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, walaupun selama 2016 dan 2017 berbagai ujaran kebencian dan SARA berawal dari kasus penistaan agama oleh pemimpin DKI saat itu Basuki Tjahaja Purnama, tapi tidak menutup kemungkinan hal ini akan terulang di 2018 dan 2019.

“Sejalan hal itu tindakan aparat kepolisian dalam menangani kasus (dianggap) cenderung kurang independen, kurang obyektif dan tidak adil,” kata Bambang, Senin (25/12).

“Inilah yang membuat kasus ujaran kebencian dan penghinaan agama kian masif. Padahal, tak satupun agama mengajarkan sikap kebencian, permusuhan dan kekerasan baik internal umat beragama atau antar umat beragama,” katanya.

Melihat kontradiksi potensi timbulnya masalah ujar kebencian hingga penistaan agama mendatang, Bambang berpesan kepada aparat menindak bila ada indikasi aktor intelektual di balik penghinaan agama atau ujaran kebencian tersebut. Baik terkait langsung ataupun tidak langsung.

Kalau masalah itu bisa menimbulkan banyak sebab, kata dia, maka sikap dan langkah aparat untuk meminimalisasi masalah tersebut adalah menjauhkan dari sikap dan tindakan yang bersifat represif. Laksanakan penyelesaian masalah secara koordinasi lintas sektoral, baik bersama Kemendagri, Kemenag, Kemendikbud dan semua instansi yang terkait. (rol)


 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.