Senin, 17/12/2018

Dulu Dihina Kardus, Sekarang jadi Ikon KPU

Senin, 17/12/2018

Kotak Suara yang berbahan karton kedap air / sumber foto : detikcom

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Dulu Dihina Kardus, Sekarang jadi Ikon KPU

Senin, 17/12/2018

logo

Kotak Suara yang berbahan karton kedap air / sumber foto : detikcom

JAKARTA - Tim Sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Mustofa Nahrawardaya menganggap lucu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang menggunakan kotak suara berbahan karton kedap air atau kardus pada Pemilu 2019.

Karena menurut dia, sebelumnya kardus sempat dihina-hina ketika Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut calon Presiden Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus. Namun, kini justru menjadi ikon KPU sebagai penyelenggara pemilu.

“Kardus, sebelumnya dihina-hina. Dipakai untuk menghantam kubu Prabowo. Sekarang, Kardus malah dijadikan ikon KPU. Insya Allah Prabowo Presiden NKRI 2019!,” kata Mustofa melalui akun twitternya yang dikutip INILAHCOM, Minggu (16/12/2018).

Padahal, kata Mustofa, calon Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) sudah didukung oleh banyak partai politik pada Pemilu 2019 mendatang. Bahkan, logistik pun kemungkinan lebih banyak kubu sebelah.

“Sudah dibantu 10 Parpol besar. Diberi angin palsu oleh dua kutu loncat. Fulusnya gak terbatas. Ternyata masih belum juga percaya diri. Takut kalah. Kini mencoba pakai jurus paling memalukan seluruh jagad politik: pakai kotak kardus,” ujarnya.

Oleh karena itu, Mustofa menunggu sikap dari kubu Jokowi-KH Maruf Amin terkait penggunaan kotak suara kardus KPU pada Pemilu 2019 mendatang.

“Kita tunggu aja, bagaimana cara rombongan Ce***g membela pernyataan bahwa Kardus Lebih Kuat dari Aluminium. Pastinya, alasannya lucu-lucu. Sampai pakai kardus segala. Kalau sampai kalah, betapa malunya,” tandasnya.

Untuk diketahui, Ketua KPU RI Arief Budiman mengklaim kotak suara berbahan karton kedap air sudah digunakan sejak Pemilu 2014. Bahkan, pada Pilkada Serentak yang digelar tiga kali yakni 2015, 2017 dan 2018 juga sudah memakai kotak suara berbahan karton kedap air tersebut.

“Dan kami sudah memikirkan, memutuskan menggunakan karton itu karena kita lihat negara lain juga memakai itu, harganya juga jauh lebih murah dibandingkan yang alumunium,” kata Arief.

Bukan hanya itu, Arief menjelaskan alasan lain KPU di daerah belum memiliki gedung sendiri sehingga jika menggunakan kotak suara berbahan alumunium akan terbebani dengan anggara untuk menyewa gudang.

“Ini juga memikirkan internal KPU daerah yang harus nyewa gedung. Nah, dengan karton kedap air ini bisa habis pakai maka kita enggak perlu menyimpannya. Kalau pakai alumunium kita harus bayar orang merakit dan beli baut baru, kemudian pasang lagi,” tandasnya. (cnn)

Dulu Dihina Kardus, Sekarang jadi Ikon KPU

Senin, 17/12/2018

Kotak Suara yang berbahan karton kedap air / sumber foto : detikcom

Berita Terkait


Dulu Dihina Kardus, Sekarang jadi Ikon KPU

Kotak Suara yang berbahan karton kedap air / sumber foto : detikcom

JAKARTA - Tim Sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Mustofa Nahrawardaya menganggap lucu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang menggunakan kotak suara berbahan karton kedap air atau kardus pada Pemilu 2019.

Karena menurut dia, sebelumnya kardus sempat dihina-hina ketika Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut calon Presiden Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus. Namun, kini justru menjadi ikon KPU sebagai penyelenggara pemilu.

“Kardus, sebelumnya dihina-hina. Dipakai untuk menghantam kubu Prabowo. Sekarang, Kardus malah dijadikan ikon KPU. Insya Allah Prabowo Presiden NKRI 2019!,” kata Mustofa melalui akun twitternya yang dikutip INILAHCOM, Minggu (16/12/2018).

Padahal, kata Mustofa, calon Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) sudah didukung oleh banyak partai politik pada Pemilu 2019 mendatang. Bahkan, logistik pun kemungkinan lebih banyak kubu sebelah.

“Sudah dibantu 10 Parpol besar. Diberi angin palsu oleh dua kutu loncat. Fulusnya gak terbatas. Ternyata masih belum juga percaya diri. Takut kalah. Kini mencoba pakai jurus paling memalukan seluruh jagad politik: pakai kotak kardus,” ujarnya.

Oleh karena itu, Mustofa menunggu sikap dari kubu Jokowi-KH Maruf Amin terkait penggunaan kotak suara kardus KPU pada Pemilu 2019 mendatang.

“Kita tunggu aja, bagaimana cara rombongan Ce***g membela pernyataan bahwa Kardus Lebih Kuat dari Aluminium. Pastinya, alasannya lucu-lucu. Sampai pakai kardus segala. Kalau sampai kalah, betapa malunya,” tandasnya.

Untuk diketahui, Ketua KPU RI Arief Budiman mengklaim kotak suara berbahan karton kedap air sudah digunakan sejak Pemilu 2014. Bahkan, pada Pilkada Serentak yang digelar tiga kali yakni 2015, 2017 dan 2018 juga sudah memakai kotak suara berbahan karton kedap air tersebut.

“Dan kami sudah memikirkan, memutuskan menggunakan karton itu karena kita lihat negara lain juga memakai itu, harganya juga jauh lebih murah dibandingkan yang alumunium,” kata Arief.

Bukan hanya itu, Arief menjelaskan alasan lain KPU di daerah belum memiliki gedung sendiri sehingga jika menggunakan kotak suara berbahan alumunium akan terbebani dengan anggara untuk menyewa gudang.

“Ini juga memikirkan internal KPU daerah yang harus nyewa gedung. Nah, dengan karton kedap air ini bisa habis pakai maka kita enggak perlu menyimpannya. Kalau pakai alumunium kita harus bayar orang merakit dan beli baut baru, kemudian pasang lagi,” tandasnya. (cnn)

 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.