Jumat, 21/12/2018

Terbukti Politik Uang, Caleg Didiskualifikasi

Jumat, 21/12/2018

Ilustrasi / tempoco

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Terbukti Politik Uang, Caleg Didiskualifikasi

Jumat, 21/12/2018

logo

Ilustrasi / tempoco

SAMARINDA - Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kaltim mengingatkan calon anggota legislatif (caleg) agar tidak melakukan praktik politik uang. 

Komisioner Bawaslu Kaltim, Galeh Akbar Tanjung menegaskan, jika ada caleg terbukti melakukan politik uang, secara otomatis akan didiskualifikasi dari daftar calon Pemilu 2019 mendatang.  “Jika politik uang terjadi secara terstruktur, sistematis,dan masif (TSM) maka calon legislatif bisa didiskualifikasi,” kata Galeh, Kamis (20/12).

Selain didiskualifikasi, lanjut Galeh, caleg yang melakukan politik uang akan dikenakan saksi kurungan penjara. “Berdasarkan pasal 523 ayat (1) UU 7 Tahun 2017 tentang Larangan Kampanye Bagi Peserta Pemilu dan Tim Kampanye, peserta pemilu yang melakukan praktik politik uang akan dikenakan pidana penjara paling lama dua tahun dan denda paling banyak Rp24 juta,” katanya. 

Galeh mengimbau kepada warga untuk menolak politik uang dan melaporkan pelakunya. Galeh juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan terpengaruh kepada para calon anggota DPRD kabupaten/kota, provinsi, DPR RI, DPD dan capres-cawapres 2019 yang menjanjikan uang untuk dipilih.   “Kepada pemilih agar tak percaya dengan orang-orang yang mau dipilih dengan politik uang,” imbuhnya.

Saksi tidak hanya berlaku kepada caleg di Pemilu 2019, tapi juga bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), perangkat desa, anggota TNI dan Polri yang terlibat kampanye untuk mendukung salah satu peserta Pemilu. Larangan tersebut berdasarkan pasal 280 jo pasal 494 UU Nomor 7 Tahun 2017.  

“Jika terbukti akan dikenakan pidana penjara paling lama satu tahun penjara dan denda paling banyak Rp12 juta,” tambah Komisioner KPU Kaltim Divisi Hukum, Vico Januardhy. (sab)


Terbukti Politik Uang, Caleg Didiskualifikasi

Jumat, 21/12/2018

Ilustrasi / tempoco

Berita Terkait


Terbukti Politik Uang, Caleg Didiskualifikasi

Ilustrasi / tempoco

SAMARINDA - Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kaltim mengingatkan calon anggota legislatif (caleg) agar tidak melakukan praktik politik uang. 

Komisioner Bawaslu Kaltim, Galeh Akbar Tanjung menegaskan, jika ada caleg terbukti melakukan politik uang, secara otomatis akan didiskualifikasi dari daftar calon Pemilu 2019 mendatang.  “Jika politik uang terjadi secara terstruktur, sistematis,dan masif (TSM) maka calon legislatif bisa didiskualifikasi,” kata Galeh, Kamis (20/12).

Selain didiskualifikasi, lanjut Galeh, caleg yang melakukan politik uang akan dikenakan saksi kurungan penjara. “Berdasarkan pasal 523 ayat (1) UU 7 Tahun 2017 tentang Larangan Kampanye Bagi Peserta Pemilu dan Tim Kampanye, peserta pemilu yang melakukan praktik politik uang akan dikenakan pidana penjara paling lama dua tahun dan denda paling banyak Rp24 juta,” katanya. 

Galeh mengimbau kepada warga untuk menolak politik uang dan melaporkan pelakunya. Galeh juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan terpengaruh kepada para calon anggota DPRD kabupaten/kota, provinsi, DPR RI, DPD dan capres-cawapres 2019 yang menjanjikan uang untuk dipilih.   “Kepada pemilih agar tak percaya dengan orang-orang yang mau dipilih dengan politik uang,” imbuhnya.

Saksi tidak hanya berlaku kepada caleg di Pemilu 2019, tapi juga bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), perangkat desa, anggota TNI dan Polri yang terlibat kampanye untuk mendukung salah satu peserta Pemilu. Larangan tersebut berdasarkan pasal 280 jo pasal 494 UU Nomor 7 Tahun 2017.  

“Jika terbukti akan dikenakan pidana penjara paling lama satu tahun penjara dan denda paling banyak Rp12 juta,” tambah Komisioner KPU Kaltim Divisi Hukum, Vico Januardhy. (sab)


 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.