Selasa, 21/05/2019

DPRD Sebut Duet Isran-Hadi Mundur dan Lambat dalam Pembangunan

Selasa, 21/05/2019

isran - hadi / Foto insert: Syafruddin

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

DPRD Sebut Duet Isran-Hadi Mundur dan Lambat dalam Pembangunan

Selasa, 21/05/2019

logo

isran - hadi / Foto insert: Syafruddin

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - DPRD Kaltim menyoroti pemerintahan Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi. Dewan menilai pemerintahan Isran - Hadi belum menunjukkan kemajuan. Bahkan sebaliknya malah mengalami kemunduran. “Di bawah pimpinan Isran dan Hadi ini sama sekali belum ada menunjukan kemajuan. Malahan mundurnya berlangkah-langkah dibanding dengan pemerintahan pertama Awang Faroek Ishak ketika itu,”  kata anggota DPRD Kaltim, Syafruddin, Senin (20/5/2019) kemarin.

Indikatornya menurut Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, yakni sampai sekarang pihaknya belum melihat ada proyek yang progres pengerjaannya menggembirakan. Bahkan, kata Udin-sapaan akrab Syafruddin, masih ada proyek yang belum dilelang sama sekali.  “Nah, ini persoalannya apa? Apakah karena dari birokrasi yang tidak siap? Atau ketegasan pimpinan yang belum ada? Kan gitu. Nah, ini membuat saya memandang pemerintahannya belum ada progres apa-apa,” sebutnya.  

Kedua, pembahasan APBD-P 2019 terhambat dan tidak memungkinkan untuk dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kaltim. “Karena apa yang mau dibahas di APBD Perubahan kalau progres pengerjaan belum ada?  Yang kita mau bahas di perubahan harus jelas, ada proyek yang mau dievaluasi, dan ada proyek yang mau diubah anggarannya. Nah, hari ini kan enggak ada, sehingga pasti pembahasan APBD Perubahan terkatung-katung dengan melihat fakta di lapangan,” katanya. 

Ketiga, akan berimplikasi kepada pembahasan APBD 2020.  “APBD 2020 sangat dilematis. Kalau dibahas anggota DPRD sekarang, ini namanya ada kesan kebut waktu sampai habis. Kalaupun diserahkan kepada anggota DPRD yang baru, saya yakin tidak akan memenuhi standar atau limit waktu yang nanti dituangkan ke dalam Permendagri yaitu pedoman APBD yang batas waktunya sampai 31 Nopember 2019,” ulas Udin.

“Pasti itu tidak akan terkejar. Karena anggota DPRD yang baru ini pasti dihadapkan dengan kesibukan menyusun AKD (Alat Kelengkapan Dewan, Red), menunggu pimpinan definitif,  belum lagi dibumbui dinamika di internal,” sambungnya. 

Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menambahkan, pemerintahan Isran-Hadi terkesan lamban. “Kalau ada halangan atau kendala, ya harus diselesaikan,” tandasnya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, alat lelang Unit Layanan Pengadaan (ULP) masih terkendala. Menurut Samsun, itu kendala teknis. “Masa tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat?  Selama ini enggak ada masalah. Ini kok bermasalah di pemerintahan sekarang dan berkepanjangan,” ujar Samsun. “Kalau yang masalah online dan sebagainya, masa Pemprov Kaltim tidak punya teknisi yang bisa menyelesaikan itu selama satu minggu. Ini kenapa harus berlarut-larut,” tambah Samsun. (*)


Penulis: */Sabri

Editor: Aspian Nur

DPRD Sebut Duet Isran-Hadi Mundur dan Lambat dalam Pembangunan

Selasa, 21/05/2019

isran - hadi / Foto insert: Syafruddin

Berita Terkait


DPRD Sebut Duet Isran-Hadi Mundur dan Lambat dalam Pembangunan

isran - hadi / Foto insert: Syafruddin

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - DPRD Kaltim menyoroti pemerintahan Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi. Dewan menilai pemerintahan Isran - Hadi belum menunjukkan kemajuan. Bahkan sebaliknya malah mengalami kemunduran. “Di bawah pimpinan Isran dan Hadi ini sama sekali belum ada menunjukan kemajuan. Malahan mundurnya berlangkah-langkah dibanding dengan pemerintahan pertama Awang Faroek Ishak ketika itu,”  kata anggota DPRD Kaltim, Syafruddin, Senin (20/5/2019) kemarin.

Indikatornya menurut Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, yakni sampai sekarang pihaknya belum melihat ada proyek yang progres pengerjaannya menggembirakan. Bahkan, kata Udin-sapaan akrab Syafruddin, masih ada proyek yang belum dilelang sama sekali.  “Nah, ini persoalannya apa? Apakah karena dari birokrasi yang tidak siap? Atau ketegasan pimpinan yang belum ada? Kan gitu. Nah, ini membuat saya memandang pemerintahannya belum ada progres apa-apa,” sebutnya.  

Kedua, pembahasan APBD-P 2019 terhambat dan tidak memungkinkan untuk dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kaltim. “Karena apa yang mau dibahas di APBD Perubahan kalau progres pengerjaan belum ada?  Yang kita mau bahas di perubahan harus jelas, ada proyek yang mau dievaluasi, dan ada proyek yang mau diubah anggarannya. Nah, hari ini kan enggak ada, sehingga pasti pembahasan APBD Perubahan terkatung-katung dengan melihat fakta di lapangan,” katanya. 

Ketiga, akan berimplikasi kepada pembahasan APBD 2020.  “APBD 2020 sangat dilematis. Kalau dibahas anggota DPRD sekarang, ini namanya ada kesan kebut waktu sampai habis. Kalaupun diserahkan kepada anggota DPRD yang baru, saya yakin tidak akan memenuhi standar atau limit waktu yang nanti dituangkan ke dalam Permendagri yaitu pedoman APBD yang batas waktunya sampai 31 Nopember 2019,” ulas Udin.

“Pasti itu tidak akan terkejar. Karena anggota DPRD yang baru ini pasti dihadapkan dengan kesibukan menyusun AKD (Alat Kelengkapan Dewan, Red), menunggu pimpinan definitif,  belum lagi dibumbui dinamika di internal,” sambungnya. 

Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menambahkan, pemerintahan Isran-Hadi terkesan lamban. “Kalau ada halangan atau kendala, ya harus diselesaikan,” tandasnya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, alat lelang Unit Layanan Pengadaan (ULP) masih terkendala. Menurut Samsun, itu kendala teknis. “Masa tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat?  Selama ini enggak ada masalah. Ini kok bermasalah di pemerintahan sekarang dan berkepanjangan,” ujar Samsun. “Kalau yang masalah online dan sebagainya, masa Pemprov Kaltim tidak punya teknisi yang bisa menyelesaikan itu selama satu minggu. Ini kenapa harus berlarut-larut,” tambah Samsun. (*)


Penulis: */Sabri

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.