Jumat, 13/09/2019

Maju Tanpa Money Politics, Icha Jikustik Pastikan Berkompetisi di Pilkada Samarinda

Jumat, 13/09/2019

Aji Mirza Hakim

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Maju Tanpa Money Politics, Icha Jikustik Pastikan Berkompetisi di Pilkada Samarinda

Jumat, 13/09/2019

logo

Aji Mirza Hakim

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Pemain bass grup musik Jikustik, Aji Mirza Hakim yang akrab disapa Icha dipastikan ikut meramaikan bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Samarinda 2020 mendatang. 

Sebelumnya, pria kelahiran Samarinda 11 Oktober 1976 ini mengaku tak pernah bermimpi untuk menjadi politisi. Dorongan sejumlah rekannya yang membuat Icha memantapkan diri untuk maju. 

Kesiapannya terkini adalah menajamkan sosialisasi. Sejumlah baliho dipastikan segara terpasang dalam minggu ini. Meski belum membentuk tim pemenangan, namun Icha tetap percaya diri bisa memberi warna pada proses suksesi ini. “Selama ini sosialisasi masih sebatas silaturahim dengan beberapa bakal calon lainnya, dengan para sahabat dan kenalan, serta keluarga besar. Termasuk dengan rekan media seperti sekarang,” jelas Icha. 

Icha mengakui jika perlu modal besar untuk menggapai mimpinya ini. Tetapi ia telah berkomitmen untuk menjauhi praktik money politics. Bahkan saat ada partai besar menawarkan untuk pendaftaran, ia berpikir keras karena angka yang harus dibayar saat pengembalian formulir permohonan dukungan itu.

Ia bahkan tak menyangka sampai saat ini, banyak warga yang terus menawarkan dukungan kepadanya dengan memberikan data KTP tanpa embel-embel bayaran. Momen itulah yang membuatnya terharu dan bertekad untuk tidak mengecewakan mereka. “Biar mengalir saja. Saya juga paham saya minim pengalaman. Saya hanya punya semangat untuk membangun kota tercinta ini semaksimal yang saya bisa. Tapi, saya tetap punya program khusus yang nantinya menjadi program unggulan,” sebut Icha lagi.

Ia juga sangat mengapresiasi dukungan para sahabat dan tokoh yang selama ini menginginkannya untuk maju. Tak muluk- muluk, ia hanya mengincar kursi Wakil Wali Kota (Wawali). Ia pun belum mendapat gambaran siapa kira-kira figur yang bakal didampinginya nanti. “Tapi biar sambil berjalan saja. Bila dikehendaki dan diminta oleh figur tertentu, tentu komunikasi bisa kita lakukan,” paparnya.

Menurutnya, ajang ini sekaligus untuk mewujudkan niatnya saat pertama kali merantau ke Jawa puluhan tahun silam, yakni janji untuk membangun Samarinda lewat bidang yang dikuasai. Sebagai pendekatan pada sosialisasinya, ia mengusung tema Samarinda Harmoni sebagai jargonnya. Harmoni dalam maksud mampu menyelesaikan masalah mendasar Samarinda lewat kajian dan konsep mendalam dengan dukungan tim yang solid.

Ketika ditanya alasan mengapa ia lebih memilih mengikuti suksesi Pilkada ketimbang Pileg beberapa waktu lalu, jawabannya cukup menarik. Sebagai public figure, ada risiko bila ia tak terpilih pada Pileg lalu. “Bisa lebih malu kalau kalah Pileg. Tetapi kalau untuk Pilkada, tak ada masalah kalau kalah. Karena saya nothing to lose,” tegas Icha. (*)


Penulis: */Adhi Abdhian

Editor: Aspian Nur

Maju Tanpa Money Politics, Icha Jikustik Pastikan Berkompetisi di Pilkada Samarinda

Jumat, 13/09/2019

Aji Mirza Hakim

Berita Terkait


Maju Tanpa Money Politics, Icha Jikustik Pastikan Berkompetisi di Pilkada Samarinda

Aji Mirza Hakim

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Pemain bass grup musik Jikustik, Aji Mirza Hakim yang akrab disapa Icha dipastikan ikut meramaikan bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Samarinda 2020 mendatang. 

Sebelumnya, pria kelahiran Samarinda 11 Oktober 1976 ini mengaku tak pernah bermimpi untuk menjadi politisi. Dorongan sejumlah rekannya yang membuat Icha memantapkan diri untuk maju. 

Kesiapannya terkini adalah menajamkan sosialisasi. Sejumlah baliho dipastikan segara terpasang dalam minggu ini. Meski belum membentuk tim pemenangan, namun Icha tetap percaya diri bisa memberi warna pada proses suksesi ini. “Selama ini sosialisasi masih sebatas silaturahim dengan beberapa bakal calon lainnya, dengan para sahabat dan kenalan, serta keluarga besar. Termasuk dengan rekan media seperti sekarang,” jelas Icha. 

Icha mengakui jika perlu modal besar untuk menggapai mimpinya ini. Tetapi ia telah berkomitmen untuk menjauhi praktik money politics. Bahkan saat ada partai besar menawarkan untuk pendaftaran, ia berpikir keras karena angka yang harus dibayar saat pengembalian formulir permohonan dukungan itu.

Ia bahkan tak menyangka sampai saat ini, banyak warga yang terus menawarkan dukungan kepadanya dengan memberikan data KTP tanpa embel-embel bayaran. Momen itulah yang membuatnya terharu dan bertekad untuk tidak mengecewakan mereka. “Biar mengalir saja. Saya juga paham saya minim pengalaman. Saya hanya punya semangat untuk membangun kota tercinta ini semaksimal yang saya bisa. Tapi, saya tetap punya program khusus yang nantinya menjadi program unggulan,” sebut Icha lagi.

Ia juga sangat mengapresiasi dukungan para sahabat dan tokoh yang selama ini menginginkannya untuk maju. Tak muluk- muluk, ia hanya mengincar kursi Wakil Wali Kota (Wawali). Ia pun belum mendapat gambaran siapa kira-kira figur yang bakal didampinginya nanti. “Tapi biar sambil berjalan saja. Bila dikehendaki dan diminta oleh figur tertentu, tentu komunikasi bisa kita lakukan,” paparnya.

Menurutnya, ajang ini sekaligus untuk mewujudkan niatnya saat pertama kali merantau ke Jawa puluhan tahun silam, yakni janji untuk membangun Samarinda lewat bidang yang dikuasai. Sebagai pendekatan pada sosialisasinya, ia mengusung tema Samarinda Harmoni sebagai jargonnya. Harmoni dalam maksud mampu menyelesaikan masalah mendasar Samarinda lewat kajian dan konsep mendalam dengan dukungan tim yang solid.

Ketika ditanya alasan mengapa ia lebih memilih mengikuti suksesi Pilkada ketimbang Pileg beberapa waktu lalu, jawabannya cukup menarik. Sebagai public figure, ada risiko bila ia tak terpilih pada Pileg lalu. “Bisa lebih malu kalau kalah Pileg. Tetapi kalau untuk Pilkada, tak ada masalah kalau kalah. Karena saya nothing to lose,” tegas Icha. (*)


Penulis: */Adhi Abdhian

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.