Jumat, 13/12/2019
Jumat, 13/12/2019
Ustaz Das’ad Latif usai memberikan ceramah di lingkungan aparat penegak hukum di Kota Bontang. ( Foto: Olis/korankaltimcom)
Jumat, 13/12/2019
Ustaz Das’ad Latif usai memberikan ceramah di lingkungan aparat penegak hukum di Kota Bontang. ( Foto: Olis/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, BONTANG - Kejaksaan Negeri Bontang bersama Polres Bontang, Pengadilan Negeri Bontang dan Lapas Kelas III Bontang menggelar peringatan Hari Anti Korupsi dengan menghadirkan penceramah kondang Ustadz Das’ad Latif Kamis (12/12/2019) kemarin.
Ceramah yang digelar di gedung Koperasi Karyawan (Kopkar) Pupuk Kaltim (PKT) itu bertema Bersama Melawan Korupsi, dihadiri Wakil Wali Kota (Wawali) Bontang Basri Rase, Kajari Bontang Agus Kurniawan, Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena, dan seluruh anggota dan keluarga dari sejumlah instansi penegak hukum ini.
Ustaz Das’ad Latif mengatakan, awal terjadinya korupsi adalah dari Pemilu dan Pilkada. “Bagaimana tidak? Kau peras itu Caleg, Bupati, kau katakan wani piro?” ujar Ustaz Das’ad.
Karena itu, ia meminta peran para milenial untuk menghargai dirinya masing-masing. “Itulah fungsimu anak milenial , jangan kau terima uang. Ini malah jadi timses. Hargai dirimu,” pesannya.
Basri Rase mengaku sangat mengapreasiasi kegiatan ceramah ini. Dari isi ceramah, Basri mengambil kesimpulan, bahwa bagaimana pejabat aparatur negara untuk tidak korupsi. Sebab, korupsi bisa merusak segalanya, mulai keluarga, agama dan masyarakat. “Oleh karena itu, saya pribadi dan Forkopimda Bontang sangat berterima kasih dengan adanya ceramah ini,” ujar Basri.
Terkait beberapa kasus korupsi yang sedang ramai di Bontang, Basri justru meminta agar aparat penegak hukum segera menuntaskan kasus tersebut.
“Kami selaku pemerintah mendorong agar kasus ini segera tuntas. Supaya jelas siapa yang terlibat dan siapa yang tidak. Justru bahaya kalau dibiarkan bisa timbul fitnah, bisa digoreng-goreng. Dan kami harap ini jadi prioritas sebelum masuk tahapan Pilkada,” ujar Basri. (*)
Penulis: */Cholisoh
Editor: Aspian Nur
Ustaz Das’ad Latif usai memberikan ceramah di lingkungan aparat penegak hukum di Kota Bontang. ( Foto: Olis/korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, BONTANG - Kejaksaan Negeri Bontang bersama Polres Bontang, Pengadilan Negeri Bontang dan Lapas Kelas III Bontang menggelar peringatan Hari Anti Korupsi dengan menghadirkan penceramah kondang Ustadz Das’ad Latif Kamis (12/12/2019) kemarin.
Ceramah yang digelar di gedung Koperasi Karyawan (Kopkar) Pupuk Kaltim (PKT) itu bertema Bersama Melawan Korupsi, dihadiri Wakil Wali Kota (Wawali) Bontang Basri Rase, Kajari Bontang Agus Kurniawan, Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena, dan seluruh anggota dan keluarga dari sejumlah instansi penegak hukum ini.
Ustaz Das’ad Latif mengatakan, awal terjadinya korupsi adalah dari Pemilu dan Pilkada. “Bagaimana tidak? Kau peras itu Caleg, Bupati, kau katakan wani piro?” ujar Ustaz Das’ad.
Karena itu, ia meminta peran para milenial untuk menghargai dirinya masing-masing. “Itulah fungsimu anak milenial , jangan kau terima uang. Ini malah jadi timses. Hargai dirimu,” pesannya.
Basri Rase mengaku sangat mengapreasiasi kegiatan ceramah ini. Dari isi ceramah, Basri mengambil kesimpulan, bahwa bagaimana pejabat aparatur negara untuk tidak korupsi. Sebab, korupsi bisa merusak segalanya, mulai keluarga, agama dan masyarakat. “Oleh karena itu, saya pribadi dan Forkopimda Bontang sangat berterima kasih dengan adanya ceramah ini,” ujar Basri.
Terkait beberapa kasus korupsi yang sedang ramai di Bontang, Basri justru meminta agar aparat penegak hukum segera menuntaskan kasus tersebut.
“Kami selaku pemerintah mendorong agar kasus ini segera tuntas. Supaya jelas siapa yang terlibat dan siapa yang tidak. Justru bahaya kalau dibiarkan bisa timbul fitnah, bisa digoreng-goreng. Dan kami harap ini jadi prioritas sebelum masuk tahapan Pilkada,” ujar Basri. (*)
Penulis: */Cholisoh
Editor: Aspian Nur
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.