Jumat, 31/01/2020

PDIP Persilakan Andi Harun Maju Tapi Tidak Berpasangan dengan Rusmadi

Jumat, 31/01/2020

Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Kaltim, Safaruddin

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PDIP Persilakan Andi Harun Maju Tapi Tidak Berpasangan dengan Rusmadi

Jumat, 31/01/2020

logo

Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Kaltim, Safaruddin

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Kaltim, Safaruddin menegaskan jika Bakal Calon (Bacalon) Wali Kota Samarinda, Andi Harun sebenarnya masih memiliki peluang untuk diusung PDIP. Namun tentunya dengan syarat, tidak boleh berpasangan dengan Rusmadi Wongso.

“Itu kan hak DPC (DPC PDIP Kota Samarinda). Ya enggak apa-apa lah. Kalau Andi Harun kemungkinan bisa. Tapi tidak berpasangan dengan Rusmadi,” ujar Safaruddin saat dikonfirmasi awak media melalui telepon, Kamis (30/1/2020) kemarin.  

Alasannya, selain bukan kader PDIP, Rusmadi juga tidak pernah mendaftar ke partai untuk Bacalon Wali Kota maupun Wawali di Pilkada Samarinda. Untuk Andi Harun, Safaruddin menilai akan menunggu rekomendasi dari pusat. Ia justru berharap, jika nantinya berkoalisi dengan Andi Harun, maka akan bergandengan dengan kader PDIP sendiri, atau yang direkomendasikan DPP. “Ya, nanti dilihat. Rusmadi kan bukan kader PDIP. Siapa nanti sesuai hasil survei yang akan mendampingi, ya silahkan. Saya tidak menentukan siapa, tapi saya berharap orang PDIP,” sebut Safar lagi. 

Sementara terpisah, Andi Harun menegaskan jika dirinya tak merasa ada aturan yang dilanggar dalam keputusannya menggandeng Rusmadi dalam bursa Pilkada September nanti. Bahkan menurutnya, konferensi pers yang dilakukan Ketua DPC PDIP Kota Samarinda Siswadi pada Rabu (29/1/2020) lalu seperti mendiskreditkan dirinya sebagai bacalon yang sudah mendaftar dalam proses penjaringan yang dibuka DPC PDIP beberapa waktu lalu. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya sangat menghargai proses politik yang berlangsung di tiap-tiap partai.

“Saya tetap hargai proses politiknya. Tapi seolah-olah mendiskreditkan saya sebagai pendaftar,” kata Andi Harun. 

Politisi Partai Gerindra yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kaltim ini juga mengaku kaget karena disebut-sebut melanggar aturan. Ia meminta agar pihak-pihak terkait bisa menunjukkan aturan mana yang dilanggarnya. Sebab menurut penuturannya, selama proses penjaringan, tak ada aturan yang disampaikan tim penjaringan PDIP. “Kalau memang fair, harusnya bisa menunjukkan mana aturan yang saya langgar,” tegasnya.

Selama beberapa hari belakangan, Andi Harun mengaku masih melakukan komunikasi dengan DPP PDIP di Jakarta. Sehingga ia pun meminta kepastian, jika ternyata pernyataan PDIP Samarinda itu sudah final, maka ia tak akan melanjutkan komunikasi yang sudah dijalinnya.

Ia kembali menegaskan, pemilihan Rusmadi Wongso sebagai calon yang akan mendampinginya juga bukan sebuah keputusan mudah. Ia menyebut keputusan tersebut bukan keputusan yang ujug-ujug diambil dalam waktu singkat. Tetapi panjang dan melalui banyak proses yang harus dilewati sebelum memilih berpasangan dengan mantan Sekdaprov Kaltim itu. “Ini hasil diskusi dari banyak pihak. Termasuk parpol tempat saya mendaftar,” imbuhnya. 

Terkait itu, Siswadi menegaskan bahwa pihaknya tidak mendiskreditkan siapapun. Apa yang terjadi saat ini merupakan konsekuensi yang harus diterima dari pihak yang sudah mendaftar di partainya. Ia pun kembali mengingatkan kepada pihak yang sudah mendaftar untuk jangan terburu-buru. “Mohon sabar, jangan kelajuan. Partai yang mengusung calon, bukan sebaliknya” sebut Siswadi. 

Sementara terpisah, Pengamat Politik Samarinda, Lutfi Wahyudi mengatakan apa yang dilakukan PDIP memang sudah sesuai ketentuan partai. Menurutnya, partai memang punya ketentuan tersendiri dalam mengusung Bacalon. “Bukan mereka yang mendaftar paket itu sendiri. Jadi orang yang mendaftar ke PDIP itu sebagai Calon Wali Kota atau Calon Wakil Wali Kota. Mengenai siapa pasangannya, itu partai yang menentukan,” ujar Lutfi. 

Ia melanjutkan, konferensi pers yang dilakukan DPC PDIP Samarinda juga merupakan hal biasa. Menurutnya, mekanisme yang dimiliki partai harusnya ditaati oleh setiap Bacalon yang mendaftar atau orang yang akan digandeng PDIP. “Dari segi etika politik, itu PDIP betul. Kan otoritas partai. Apalagi PDIP itu termasuk salah satu dari dua yang memiliki kursi terbanyak,” paparnya. (*)


Penulis: */Romi Ali/*Permata S Rahayu

Editor: Aspian Nur

PDIP Persilakan Andi Harun Maju Tapi Tidak Berpasangan dengan Rusmadi

Jumat, 31/01/2020

Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Kaltim, Safaruddin

Berita Terkait


PDIP Persilakan Andi Harun Maju Tapi Tidak Berpasangan dengan Rusmadi

Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Kaltim, Safaruddin

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Kaltim, Safaruddin menegaskan jika Bakal Calon (Bacalon) Wali Kota Samarinda, Andi Harun sebenarnya masih memiliki peluang untuk diusung PDIP. Namun tentunya dengan syarat, tidak boleh berpasangan dengan Rusmadi Wongso.

“Itu kan hak DPC (DPC PDIP Kota Samarinda). Ya enggak apa-apa lah. Kalau Andi Harun kemungkinan bisa. Tapi tidak berpasangan dengan Rusmadi,” ujar Safaruddin saat dikonfirmasi awak media melalui telepon, Kamis (30/1/2020) kemarin.  

Alasannya, selain bukan kader PDIP, Rusmadi juga tidak pernah mendaftar ke partai untuk Bacalon Wali Kota maupun Wawali di Pilkada Samarinda. Untuk Andi Harun, Safaruddin menilai akan menunggu rekomendasi dari pusat. Ia justru berharap, jika nantinya berkoalisi dengan Andi Harun, maka akan bergandengan dengan kader PDIP sendiri, atau yang direkomendasikan DPP. “Ya, nanti dilihat. Rusmadi kan bukan kader PDIP. Siapa nanti sesuai hasil survei yang akan mendampingi, ya silahkan. Saya tidak menentukan siapa, tapi saya berharap orang PDIP,” sebut Safar lagi. 

Sementara terpisah, Andi Harun menegaskan jika dirinya tak merasa ada aturan yang dilanggar dalam keputusannya menggandeng Rusmadi dalam bursa Pilkada September nanti. Bahkan menurutnya, konferensi pers yang dilakukan Ketua DPC PDIP Kota Samarinda Siswadi pada Rabu (29/1/2020) lalu seperti mendiskreditkan dirinya sebagai bacalon yang sudah mendaftar dalam proses penjaringan yang dibuka DPC PDIP beberapa waktu lalu. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya sangat menghargai proses politik yang berlangsung di tiap-tiap partai.

“Saya tetap hargai proses politiknya. Tapi seolah-olah mendiskreditkan saya sebagai pendaftar,” kata Andi Harun. 

Politisi Partai Gerindra yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kaltim ini juga mengaku kaget karena disebut-sebut melanggar aturan. Ia meminta agar pihak-pihak terkait bisa menunjukkan aturan mana yang dilanggarnya. Sebab menurut penuturannya, selama proses penjaringan, tak ada aturan yang disampaikan tim penjaringan PDIP. “Kalau memang fair, harusnya bisa menunjukkan mana aturan yang saya langgar,” tegasnya.

Selama beberapa hari belakangan, Andi Harun mengaku masih melakukan komunikasi dengan DPP PDIP di Jakarta. Sehingga ia pun meminta kepastian, jika ternyata pernyataan PDIP Samarinda itu sudah final, maka ia tak akan melanjutkan komunikasi yang sudah dijalinnya.

Ia kembali menegaskan, pemilihan Rusmadi Wongso sebagai calon yang akan mendampinginya juga bukan sebuah keputusan mudah. Ia menyebut keputusan tersebut bukan keputusan yang ujug-ujug diambil dalam waktu singkat. Tetapi panjang dan melalui banyak proses yang harus dilewati sebelum memilih berpasangan dengan mantan Sekdaprov Kaltim itu. “Ini hasil diskusi dari banyak pihak. Termasuk parpol tempat saya mendaftar,” imbuhnya. 

Terkait itu, Siswadi menegaskan bahwa pihaknya tidak mendiskreditkan siapapun. Apa yang terjadi saat ini merupakan konsekuensi yang harus diterima dari pihak yang sudah mendaftar di partainya. Ia pun kembali mengingatkan kepada pihak yang sudah mendaftar untuk jangan terburu-buru. “Mohon sabar, jangan kelajuan. Partai yang mengusung calon, bukan sebaliknya” sebut Siswadi. 

Sementara terpisah, Pengamat Politik Samarinda, Lutfi Wahyudi mengatakan apa yang dilakukan PDIP memang sudah sesuai ketentuan partai. Menurutnya, partai memang punya ketentuan tersendiri dalam mengusung Bacalon. “Bukan mereka yang mendaftar paket itu sendiri. Jadi orang yang mendaftar ke PDIP itu sebagai Calon Wali Kota atau Calon Wakil Wali Kota. Mengenai siapa pasangannya, itu partai yang menentukan,” ujar Lutfi. 

Ia melanjutkan, konferensi pers yang dilakukan DPC PDIP Samarinda juga merupakan hal biasa. Menurutnya, mekanisme yang dimiliki partai harusnya ditaati oleh setiap Bacalon yang mendaftar atau orang yang akan digandeng PDIP. “Dari segi etika politik, itu PDIP betul. Kan otoritas partai. Apalagi PDIP itu termasuk salah satu dari dua yang memiliki kursi terbanyak,” paparnya. (*)


Penulis: */Romi Ali/*Permata S Rahayu

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.