Jumat, 22/05/2020

"Barisan Sakit Hati” PKS Bisa Punya Tempat di Partai Gelora

Jumat, 22/05/2020

Fahri Hamzah dan Anis Matta, dua mantan pengurus PKS yang membentuk Partai Gelora. (inside.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

"Barisan Sakit Hati” PKS Bisa Punya Tempat di Partai Gelora

Jumat, 22/05/2020

logo

Fahri Hamzah dan Anis Matta, dua mantan pengurus PKS yang membentuk Partai Gelora. (inside.com)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menganggap, hadirnya Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia bentukan eks petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Anis Matta merupakan hal lazim di tengah iklim kebebasan berdemokrasi yang ditandai dengan euforia multipartai.

"Di satu sisi munculnya Partai Gelora semakin mewarnai dunia perpolitikan di Indonesia. Tapi di sisi, hadirnya Partai Gelora bisa jadi sekadar menjadi parasit bagi PKS," kata Karyono seperti diwartakan sindonews.com.

Dengan hadirnya Partai Gelora yang didirikan 'barisan sakit hati' mantan para petinggi PKS itu dapat menjadi ancaman bagi partai tersebut. Pasalnya, salah satu celah yang bisa dimanfaatkan oleh Partai Gelora adalah dengan merebut suara pemilih partai yang dipimpin M Sohibul Iman.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi, terlebih Anis Matta dan Fahri Hamzah dapat dikatakan sebagai tokoh berpengaruh yang pernah duduk di PKS. Hal ini dapat menjadi magnet baru dalam mendorong migrasi para kader dan basis pemilih PKS. "Kader-kader partai yang sakit hati berpotensi menyeberang ke Partai Gelora," paparnya.

Ceruk utama Partai Gelora pimpinan Anis Matta ini tentu akan membidik basis pemilih PKS. Jika ini dilakukan serius, berpotensi menurunkan perolehan suara PKS. Namun, hal itu tidak mudah dilakukan Anis Matta karena kader PKS cukup solid, terlebih lagi basis pemilihnya sadar ideologis. 

Di sisi lain Partai Gelora juga tidak mudah mendapatkan dukungan dari kalangan pemilih di luar basis PKS. Pasalnya, selain harus bersaing dengan partai lain yang saling berebut ceruk pemilih dari pelbagai segmen. Hambatan lain yang mengganggu Partai Gelora adalah terbentuknya imej sebagai partai barisan sakit hati.

"Karena Partai Gelora didirikan sejumlah mantan pengurus PKS yang berkonflik. Oleh karenanya, kondisi yang kemungkinan bisa terjadi justru Partai Gelora tidak lolos ambang batas parlemen. Sehingga skenario yang terjadi Partai Gelora sekadar menjadi parasit yang menggerogoti kekuatan PKS," ungkapnya. (*)

"Barisan Sakit Hati” PKS Bisa Punya Tempat di Partai Gelora

Jumat, 22/05/2020

Fahri Hamzah dan Anis Matta, dua mantan pengurus PKS yang membentuk Partai Gelora. (inside.com)

Berita Terkait


"Barisan Sakit Hati” PKS Bisa Punya Tempat di Partai Gelora

Fahri Hamzah dan Anis Matta, dua mantan pengurus PKS yang membentuk Partai Gelora. (inside.com)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menganggap, hadirnya Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia bentukan eks petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Anis Matta merupakan hal lazim di tengah iklim kebebasan berdemokrasi yang ditandai dengan euforia multipartai.

"Di satu sisi munculnya Partai Gelora semakin mewarnai dunia perpolitikan di Indonesia. Tapi di sisi, hadirnya Partai Gelora bisa jadi sekadar menjadi parasit bagi PKS," kata Karyono seperti diwartakan sindonews.com.

Dengan hadirnya Partai Gelora yang didirikan 'barisan sakit hati' mantan para petinggi PKS itu dapat menjadi ancaman bagi partai tersebut. Pasalnya, salah satu celah yang bisa dimanfaatkan oleh Partai Gelora adalah dengan merebut suara pemilih partai yang dipimpin M Sohibul Iman.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi, terlebih Anis Matta dan Fahri Hamzah dapat dikatakan sebagai tokoh berpengaruh yang pernah duduk di PKS. Hal ini dapat menjadi magnet baru dalam mendorong migrasi para kader dan basis pemilih PKS. "Kader-kader partai yang sakit hati berpotensi menyeberang ke Partai Gelora," paparnya.

Ceruk utama Partai Gelora pimpinan Anis Matta ini tentu akan membidik basis pemilih PKS. Jika ini dilakukan serius, berpotensi menurunkan perolehan suara PKS. Namun, hal itu tidak mudah dilakukan Anis Matta karena kader PKS cukup solid, terlebih lagi basis pemilihnya sadar ideologis. 

Di sisi lain Partai Gelora juga tidak mudah mendapatkan dukungan dari kalangan pemilih di luar basis PKS. Pasalnya, selain harus bersaing dengan partai lain yang saling berebut ceruk pemilih dari pelbagai segmen. Hambatan lain yang mengganggu Partai Gelora adalah terbentuknya imej sebagai partai barisan sakit hati.

"Karena Partai Gelora didirikan sejumlah mantan pengurus PKS yang berkonflik. Oleh karenanya, kondisi yang kemungkinan bisa terjadi justru Partai Gelora tidak lolos ambang batas parlemen. Sehingga skenario yang terjadi Partai Gelora sekadar menjadi parasit yang menggerogoti kekuatan PKS," ungkapnya. (*)

 

Berita Terkait

Bawaslu Mahulu Rekrut Lagi Anggota Ad Hoc untuk Pengawasan di Pilkada Serentak 2024

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.