Kamis, 14/03/2024

Pilot Pesawat Smart Air yang Jatuh di Nunukan Sudah Diperbolehkan Pulang

Kamis, 14/03/2024

M Yusuf, pilot pesawat Smart Air yang jatuh di Nunukan saat pertama kali dievakuasi. Kondisinya saat ini semakin membaik. (dokserambinews)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pilot Pesawat Smart Air yang Jatuh di Nunukan Sudah Diperbolehkan Pulang

Kamis, 14/03/2024

logo

M Yusuf, pilot pesawat Smart Air yang jatuh di Nunukan saat pertama kali dievakuasi. Kondisinya saat ini semakin membaik. (dokserambinews)

KORANKALTIM.COM, TARAKAN – Setelah menjalani perawatan sekitar empat hari di RSUD dr H Jusuf SK Tarakan, Kalimantan Utara, kondisi kesehatan pilot Smart Air yang jatuh di hutan belantara saat melakukan penerbangan dari Tarakan ke Binuang, Kabupaten Nunukan yaitu Captain Muhammad Yusuf Yusandikan Katohe berangsur membaik. Dokter yang menanganinya mengatakan pria 29 tahun itu sudah bisa melakukan rawat jalan.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr H Jusuf SK, dr Ronald, Sp.An-TI, FCTA mengatakan saat  Yusuf tiba di rumah sakit pukul 17.45 WITA  Minggu (10/3/2024) sore lalu mereka langsung menangani dengan menempatkannya di ruang Prioritas 1 dan dievaluasi mulai dari pemeriksaan fisik. Untuk kesadaran cukup baik, bahkan pasien bisa berkomunikasi dengan pancar.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium bagus, hasil CT Scan, ada pendarahan minimal, dari dokter bedah saraf tidak ada indikasi untuk dilakukan operasi dari rontgen tidak didapatkan patah tulang.

“Cuma memang saat itu ditemukan ada luka terbuka di kepala. Jadi diputuskan untuk dilakukan tindakan operasi hari itu. Karena berkaitan persiapan puasa sehingga pukul 21.00 WITA baru dilakukan tindakan operasi, dengan pembiusan umum dan operasi berjalan lancar,” ujar Ronald melansir dari Korankaltara.com Kamis (15/3/2024) hari ini.

Setelah operasi, Yusuf kembali dilakukan observasi di ruang intensif care dan kondisi pasien setelah operasi dalam keadaan sadar dan stabil, serta tidak memerlukan alat bantuan napas seperti ventilator dan hari Senin (12/3/2024)  dipindahkan ke ruang perawatan. Kondisinya stabil dan sadar. Secara fisik juga demikian dalam kondisi baik yang membuat sang pilot sudah boleh pulang sejak Rabu (14/3/2024) kemarin.

“Dari pasien sendiri mengatakan siap untuk pulang. Memang keluarganya juga menanyakan hal yang sama terkait penerbangan. Tapi pasien bilang siap dan dari dokter psikiatri sudah mendapatkan terapi, kemarin pasien sudah dievaluasi secara mendetail oleh dokter psikiatri, sehingga bisa dinilai kondisi pasien,” paparnya.

Jika melihat pemberitaan, kondisi pesawat yang hancur, meski tak tahu seperti apa mekanisme jatuhnya pesawat, namun kondisi pasien ditemukan masih stabil. “Cedera kepala ringan, sadar baik, bisa komunikasi, bisa ceritakan kejadian saat dia di hutan. Menurut saya ini amazing,” katanya.

Diketahui, pada kecelakaan udara tersebut  Captain M Yusuf asal Bekasi mengalami luka di bagian kepala sementara  mekanik Deni Sobali yang berusia 35 tahun asal Pangandaran meninggal dunia.

Pesawat yang mereka tumpangi yaitu  Pilatus Smart Air Aviation tipe PC6 PK-SNE jatuh di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara  Jumat (8/3/2024) siang saat  membawa 583 kilogram sembako dari Bandara Tarakan dengan tujuan Krayan, Nunukan.


Editor: Aspian Nur

Pilot Pesawat Smart Air yang Jatuh di Nunukan Sudah Diperbolehkan Pulang

Kamis, 14/03/2024

M Yusuf, pilot pesawat Smart Air yang jatuh di Nunukan saat pertama kali dievakuasi. Kondisinya saat ini semakin membaik. (dokserambinews)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.