Kamis, 08/02/2024
Kamis, 08/02/2024
Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat diruang kerjanya.(Istimewa)
Kamis, 08/02/2024
Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat diruang kerjanya.(Istimewa)
Penulis: Ainur Rofiah
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Jelang Pemilu 2024 ramai di media sosial (medsos) yang menyebut kalangan generazi muda, kaum milenial atau yang akrab dengan sebutan Generasi Z memilih untuk tidak mencoblos atau golput karena ketidakpercayaannya pada tiga pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden RI.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda Firman Hidayat mengingatkan kalau memilih adalah hak masing-masing individu.
“Sampai hari ini, memilih itu tidak wajib, kalau dia memilih Alhamdulillah, kalau tidak milih ya baiknya milihlah,” kata Firman kepada Korankaltim.com Kamis (8/2/2024).
Dia juga memahami jika terdapat kekecewaan pemilih muda yang menganggap calon-calon presiden yang sudah ditetapkan.
“Yang menganggap atau menilai calon presiden yang hari ini sudah ditetapkan oleh KPU sebagai calon presiden, ya tidak ada peluang lagi untuk memilih calon alternatif,” tegasnya.
Terdapat tiga pasangan calon (paslon), maka hanya itulah yang mengisi surat suara dan akan dipilih satu diantaranya. Kalau kaum muda tidak memilih ada beberapa catatan yang harus diingat yaitu dengan golputnya Gen Z maka tidak akan membatalkan jalannya pemilihan umum (pemilu).
“Kedua ini perlu diingat, kalaupun tidak memilih juga tidak akan mendapat sanksi dari negara. Tapi kalau dia memilih, dia menjalankan hak sebagai warga negara,” tegas Firman.
Firman juga mengingatkan pada para Gen Z yang sudah memilih, artinya nanti dia akan bertanggungjawab pada pilihannya. Karena dengan memilih, dia berhak menuntut jika ada hal-hal yang tidak diinginkan.
Editor Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.