SAMARINDA - PKK Kota Samarinda kini dihadapkan pada persoalan yang sering menjadi permasalahan bagi rumah tangga, seiring dengan perkembangan zaman. Persoalan itu kini terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Bahkan hal ini diakui oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Samarinda Puji Setyowati Jaang.

“Beda ibu dulu dengan ibu zaman now. Begitu pula dengan anak zaman dulu dengan zaman now. Karena kondisinya saat ini kita dihadapkan pada situasi darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar Puji dalam puncak acara peringatan hari ibu (PHI) ke 89 di Rumah Jabatan Jalan S Parman belum lama ini.

Tak ingin membiarkan hal ini, Puji pun berupaya dalam langkahnya bersama anggota PKK lainnya dalam bergotong royong khususnya dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Memang permasalahannya yang kita hadapi saat ini ditengah perubahan teknologi yang semakin canggih. Sehingga kita juga harus mampu menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini. Untuk itu dibutuhkan kerjasama yang dilakukan secara bergotong royong, mari kita gunakan kecanggihan teknologi agar mampu berkomunikasi satu sama lain dalam hal berkoordinasi,” jelasnya.

Ia pun menekankan agar seluruh anggota PKK memiliki komitmen yang kuat agar gerakan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak benar-benar ril di lapangan.

Terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda Nurul Mu’minayati juga sudah melakukan berbagai kegiatan dalam memperingati PHI ke 89 tahun. 

“Diantaranya ada seminar, bakti sosial di lapas kelas IIA, puncaknya selain apel, juga penyerahan bingkisan kepada ibu ibu pejuang di keluarga dan ibu penggerak masyarakat, antara lain guru PAUD berprestasi, bidan desa berprestasi, pembuat jamu, tukang cuci dan penyapu jalan. Lalu diakhiri dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan,” pungkas Nurul. (ms/*)