Rabu, 20/12/2017

Ismail : Disperindakop Segera Cek ke Lapangan

Rabu, 20/12/2017

ismail

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ismail : Disperindakop Segera Cek ke Lapangan

Rabu, 20/12/2017

logo

ismail

SAMARINDA - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram serta mahalnya harga gas berbentuk melon itu ditingkat pengecer sudah berlangsung beberapa hari terakhir ini, permasalahan ini pun membuat Anggota Komisi II DPRD Kaltim Ismail angkat bicara.Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini meminta Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Kaltim maupun kabupaten/kota untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan. 

Guna mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan gas melon tersebut yang harus  segera ditelusuri.  Karena menurutnya, untuk kuota tidak mungkin tidak mencukupi. Sementara itu dengan kelangkaan gas ini menyebabkan kesusahan bagi masyarakat utamanya menengah ke bawah yang menggunakan gas melon tersebut. 

“Penyebabnya harus ditelusuri, apa yang menjadi penyebab kelangkaan gas ini,” katanya.Wakil rakyat asal daerah pemilihan Bontang, Kutai Timur dan Berau ini juga meminta kepada Disperindagkop agar bergerak cepat mengatasi permasalahan ini dengan segera melakukan sidak ke pangkalan-pangkalan agen gas.

Sementaradiwawancara terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Edy Kurniawan meminta kepada masyarakat agar tidak terlalu cemas soal isu adanya konversi gas berukuran 3 kilogram ke 5 kilogram. Edy mengungkapkan bahwa konversi bukan berarti menghilangkan produksi gas berukuran 3 kilogram tersebut.

“Hanya memang jumlah produksinya tidak sebanyak seperti yang beredar saat ini, malah jika dikalkulasikan kehadiran gas ukuran 5 kilogram kabarnya akan lebih murah harganya,” ungkap Politikus PDI-P ini.

Ia juga menyebutkan bahwa memang gas berukuran kecil ini diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah kebawah. Sehingga harapannya tidak dimanfaatkan oleh industri-industri maupun masyarakat dengan perekonomian keatas.

“Memang dilema soal peruntukkan yang seringkali tak sesuai sasaran, namun setidaknya melalui pengawasan yang baik akan menekan angka pemanfaatan gas-gas oleh orang-orang yang bukan sasarannya,” kata Edy. (adv/hms3/hms5) 


Ismail : Disperindakop Segera Cek ke Lapangan

Rabu, 20/12/2017

ismail

Berita Terkait


Ismail : Disperindakop Segera Cek ke Lapangan

ismail

SAMARINDA - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram serta mahalnya harga gas berbentuk melon itu ditingkat pengecer sudah berlangsung beberapa hari terakhir ini, permasalahan ini pun membuat Anggota Komisi II DPRD Kaltim Ismail angkat bicara.Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini meminta Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Kaltim maupun kabupaten/kota untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan. 

Guna mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan gas melon tersebut yang harus  segera ditelusuri.  Karena menurutnya, untuk kuota tidak mungkin tidak mencukupi. Sementara itu dengan kelangkaan gas ini menyebabkan kesusahan bagi masyarakat utamanya menengah ke bawah yang menggunakan gas melon tersebut. 

“Penyebabnya harus ditelusuri, apa yang menjadi penyebab kelangkaan gas ini,” katanya.Wakil rakyat asal daerah pemilihan Bontang, Kutai Timur dan Berau ini juga meminta kepada Disperindagkop agar bergerak cepat mengatasi permasalahan ini dengan segera melakukan sidak ke pangkalan-pangkalan agen gas.

Sementaradiwawancara terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Edy Kurniawan meminta kepada masyarakat agar tidak terlalu cemas soal isu adanya konversi gas berukuran 3 kilogram ke 5 kilogram. Edy mengungkapkan bahwa konversi bukan berarti menghilangkan produksi gas berukuran 3 kilogram tersebut.

“Hanya memang jumlah produksinya tidak sebanyak seperti yang beredar saat ini, malah jika dikalkulasikan kehadiran gas ukuran 5 kilogram kabarnya akan lebih murah harganya,” ungkap Politikus PDI-P ini.

Ia juga menyebutkan bahwa memang gas berukuran kecil ini diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah kebawah. Sehingga harapannya tidak dimanfaatkan oleh industri-industri maupun masyarakat dengan perekonomian keatas.

“Memang dilema soal peruntukkan yang seringkali tak sesuai sasaran, namun setidaknya melalui pengawasan yang baik akan menekan angka pemanfaatan gas-gas oleh orang-orang yang bukan sasarannya,” kata Edy. (adv/hms3/hms5) 


 

Berita Terkait

Pihar Design Collection, Desain Fashion Memukau dari Balikpapan Menyapa Sangatta

Akan Masukkan Bahasa Kutai dan Kenyah di Muatan Lokal, Bupati Kukar Raih Penghargaan dari Kemendikbudristek

Gelar Operasi Jagratara di Dua Perusahaan di Kaltim, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Samarinda Tidak Temukan Pelanggaran TKA

Terkendala Selama 3 Tahun, Kelurahan Mangkurawang Prioritaskan Pembangunan Kantor Tahun Ini

Sekda Berharap Zona Nilai Tanah Segera Disosialisasikan

Kukar Raih Penghargaan dari Kemendikbud Ristek RI

Kembali Raih Opini WTP, Bupati Apresiasi Kinerja Semua Perangkat Daerah

Pertahankan Gelar, Kelurahan Timbau Kembali Raih Juara Umum MTQ Tingkat Kecamatan Tenggarong

Vakum Selama Ramadan, Pj Bupati PPU Kembali Pimpin CFD dan Beli Jajanan UMKM

Minat Baca Menulai Menurun, Ichsan Rapi Dorong Dispusip Gelar Kegiatan Ruang Baca Terbuka

DPRD Berau Minta Pembangunan Jembatan Kelay III Jadi Prioritas

Rifai Minta Pemda Buat Program Prioritas Tekan Angka Pengangguran

Rendi Solihin Singgung Soal Penyerahan Bantuan Saat Dialog dengan Pelaku UMKM di Sanga-Sanga

Polnes Bahas Masa Depan Dunia Kerja, Bersama Pelaku Usaha dan Industri Persiapkan Tenaga Kerja Unggul

Kantor Imigrasi Tanjung Redeb Gelar Operasi Jagratara, Pengawasan Orang Asing Serentak di Seluruh Indonesia

Operasi JAGRATARA, Tingkatkan Pengawasan Orang Asing di Balikpapan

Bupati Kukar: Jika Ada Persoalan Antara Buruh dan Pengusaha, Segera Tempuh Musyawarah Mufakat

Bangun Ekosistem Pertanian Mandiri, Pupuk Kaltim Targetkan Tambahan 75.000 Hektar Lahan dan 23.000 Petani Bergabung di Program MAKMUR

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.