Kamis, 18/01/2018

Pertama di Paser, Lahir Bayi Kembar Siam

Kamis, 18/01/2018

Kembar Siam: Pertama kali di Kabupaten Paser, pasutri melahirkan bayi kembar siam. Bayi masih dalam perawatan medis.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pertama di Paser, Lahir Bayi Kembar Siam

Kamis, 18/01/2018

logo

Kembar Siam: Pertama kali di Kabupaten Paser, pasutri melahirkan bayi kembar siam. Bayi masih dalam perawatan medis.

TANA PASER - Warga Paser dihebohkan dengan kelahiran bayi kembar siam. Ini menjadi kali pertama kasus kelahiran bayi dengan kondisi perutnya berdempetan. Bayi kembar siam ini merupakan anak dari pasangan Busrani (55) dengan Sumiati (35). Bayi kembar ini merupakan kelahiran ke-4.

Busrani dan Sumiati merupakan warga RT 03, Desa Kasungai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser. Anak yang lahir di Rumah Sakit Panglima Sebaya Tanah Grogot, Rabu (17/1/18) pada pukul 10.00 Wita, dilahirkan dengan operasi caesar. 

Upaya operasi dilakukan karena memang tidak memungkinkan lahir secara normal. Sebab diidentifikasi bayi yang lahir merupakan bayi kembar. 

Berdasarkan keterangan dr Ahmad Fauzi saat ditemui Koran Kaltim menyam­paikan sejak dalam kandungan sudah diketahui jika bayi dalam perut kembar. “Karena bayi kembar, tim dokter memutuskan sumiati harus di caesar,” kata Ahmad Fauzi.

Menurut dia, awalnya bayi dalam kandungan Sumiati hanya dideteksi bayi kembar. Tapi setelah dilakukan operasi, ternyata baru diketahui jika bayi tersebut kembar siam pada bagian perut. “Jadi sekarang masih perlu penanganan lebih lanjut,” kata dia. 

Sedangkan menurut keterangan Busrani menyatakan memang kehamilan keempat istrinya ini mengalami perbedaan dibanding kehamilan tiga buah hatinya. Sejak mengandung, bidan yang memeriksa kandungan istrinya sudah menyampaikan saat pemeriksaan rutin.

“Sejak masih menjalani pemeriksaan di bidan memang sudah di­sampaikan bayi ini berbeda dengan 3 anak saya yang lain. Tapi bidan tak mau menjelaskan perbedaannya itu seperti apa,” kata Busrani.

Secara pribadi Busrani mengharap adanya bantuan dari pemerintah untuk membantu perawatan atas bayi kembar siamnya. Selain itu juga ia berharap kepada pihak rumah sakit agar bisa melakukan langkah terbaik atas bayinya tersebut. (dc1217)


Pertama di Paser, Lahir Bayi Kembar Siam

Kamis, 18/01/2018

Kembar Siam: Pertama kali di Kabupaten Paser, pasutri melahirkan bayi kembar siam. Bayi masih dalam perawatan medis.

Berita Terkait


Pertama di Paser, Lahir Bayi Kembar Siam

Kembar Siam: Pertama kali di Kabupaten Paser, pasutri melahirkan bayi kembar siam. Bayi masih dalam perawatan medis.

TANA PASER - Warga Paser dihebohkan dengan kelahiran bayi kembar siam. Ini menjadi kali pertama kasus kelahiran bayi dengan kondisi perutnya berdempetan. Bayi kembar siam ini merupakan anak dari pasangan Busrani (55) dengan Sumiati (35). Bayi kembar ini merupakan kelahiran ke-4.

Busrani dan Sumiati merupakan warga RT 03, Desa Kasungai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser. Anak yang lahir di Rumah Sakit Panglima Sebaya Tanah Grogot, Rabu (17/1/18) pada pukul 10.00 Wita, dilahirkan dengan operasi caesar. 

Upaya operasi dilakukan karena memang tidak memungkinkan lahir secara normal. Sebab diidentifikasi bayi yang lahir merupakan bayi kembar. 

Berdasarkan keterangan dr Ahmad Fauzi saat ditemui Koran Kaltim menyam­paikan sejak dalam kandungan sudah diketahui jika bayi dalam perut kembar. “Karena bayi kembar, tim dokter memutuskan sumiati harus di caesar,” kata Ahmad Fauzi.

Menurut dia, awalnya bayi dalam kandungan Sumiati hanya dideteksi bayi kembar. Tapi setelah dilakukan operasi, ternyata baru diketahui jika bayi tersebut kembar siam pada bagian perut. “Jadi sekarang masih perlu penanganan lebih lanjut,” kata dia. 

Sedangkan menurut keterangan Busrani menyatakan memang kehamilan keempat istrinya ini mengalami perbedaan dibanding kehamilan tiga buah hatinya. Sejak mengandung, bidan yang memeriksa kandungan istrinya sudah menyampaikan saat pemeriksaan rutin.

“Sejak masih menjalani pemeriksaan di bidan memang sudah di­sampaikan bayi ini berbeda dengan 3 anak saya yang lain. Tapi bidan tak mau menjelaskan perbedaannya itu seperti apa,” kata Busrani.

Secara pribadi Busrani mengharap adanya bantuan dari pemerintah untuk membantu perawatan atas bayi kembar siamnya. Selain itu juga ia berharap kepada pihak rumah sakit agar bisa melakukan langkah terbaik atas bayinya tersebut. (dc1217)


 

Berita Terkait

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.