Selasa, 20/02/2018
Selasa, 20/02/2018
Helto
Selasa, 20/02/2018
Helto
SAMARINDA – Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meminta agar Rumah Sakit Islam (RSI) segera beroperasi kembali.
Hal ini diungkapkan Kepala Biro (Karo) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Kaltim Helto, Senin (19/2).
“Ya, Pak Gubernur (Awang) minta Juli mendatang RSI mulai beroperasi lagi,” ujar Helto saat ditemui Koran Kaltim.
Hal ini diputuskan berdasarkna hasil rapat dengan pihak Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Seperti diketahui, kedepannya RSI akan beroperasi di bawah manajemen RSU AWS. Namun kebijakan ini tidak melibatan Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) yang sempat berkisruh lantaran hibah lahan pemprov.
“Meskipun RSI di bawah wewenangn RS AWS, namun tetap saja semua personelnya bekerja seperti biasa karena semua akan dikoordinir,” jelasnya.
Helto menyebutkan saat ini yang tercatat ada 230 pegawai RSI akan diakomodir bekerja kembali di RSI meski sudah berbeda manajemen. “Karena Pak Gubernur menginginkan pelayanan tetap berjalan. Sehingga diputuskan secepatnya saja RSI itu dioperasikan. Persoalan kendala aset yang diminta Yarsi itu juga perlahan diselesaikan tanpa menghambat pelayanan,” urainya.
Bahkan Helto memastikan dalam pengoperasian kembali RSI juga telah dilengkapi dengan berbagai peralatan medis yang lengkap. Sehingga 230 yang sudah menjadi pegawai di RSI sebelumnya tinggal menggunakan saja.
“Ini juga bagian dari pelayanan. Makanya disiapkan juga untuk melengkapi peralatan kesehatan yang lengkap. Setelah itu, Juli bisa langsung dioperasikan untuk melayani masyarakat,” demikian Helto. (ms)
Helto
SAMARINDA – Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meminta agar Rumah Sakit Islam (RSI) segera beroperasi kembali.
Hal ini diungkapkan Kepala Biro (Karo) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Kaltim Helto, Senin (19/2).
“Ya, Pak Gubernur (Awang) minta Juli mendatang RSI mulai beroperasi lagi,” ujar Helto saat ditemui Koran Kaltim.
Hal ini diputuskan berdasarkna hasil rapat dengan pihak Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Seperti diketahui, kedepannya RSI akan beroperasi di bawah manajemen RSU AWS. Namun kebijakan ini tidak melibatan Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) yang sempat berkisruh lantaran hibah lahan pemprov.
“Meskipun RSI di bawah wewenangn RS AWS, namun tetap saja semua personelnya bekerja seperti biasa karena semua akan dikoordinir,” jelasnya.
Helto menyebutkan saat ini yang tercatat ada 230 pegawai RSI akan diakomodir bekerja kembali di RSI meski sudah berbeda manajemen. “Karena Pak Gubernur menginginkan pelayanan tetap berjalan. Sehingga diputuskan secepatnya saja RSI itu dioperasikan. Persoalan kendala aset yang diminta Yarsi itu juga perlahan diselesaikan tanpa menghambat pelayanan,” urainya.
Bahkan Helto memastikan dalam pengoperasian kembali RSI juga telah dilengkapi dengan berbagai peralatan medis yang lengkap. Sehingga 230 yang sudah menjadi pegawai di RSI sebelumnya tinggal menggunakan saja.
“Ini juga bagian dari pelayanan. Makanya disiapkan juga untuk melengkapi peralatan kesehatan yang lengkap. Setelah itu, Juli bisa langsung dioperasikan untuk melayani masyarakat,” demikian Helto. (ms)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.