Selasa, 18/07/2017

Sembilan Penderita AIDS Meninggal Dunia

Selasa, 18/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sembilan Penderita AIDS Meninggal Dunia

Selasa, 18/07/2017

PENAJAM – Hingga Juli 2017, 9 penderita HIV/AIDS di Penajam Paser Utara (PPU) meninggal dunia akibat mengidap virus AIDS menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh. Hal ini dikemukakan Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan PPU, Sarjito Ponco Waluyo, Selasa (18/7).

Dari 9 penderita HIV/ AIDS atau disebut Orang Dengan HIV/AIDS (Odha), 6 diantaranya penderita temuan kasus  baru 2017  yang baru terlacak pihaknya, sementara 3 orang lainnya  kasus lama. Jadi awalnya jumlah Odha PPU 63 orang tetapi kini tinggal 54 orang.

Diakuinya, penderita HIV/AIDS mengalami peningkatan, sebab setiap bulan selalu saja ditemukan kasus baru. 6 penderita kasus baru ini terlambat ditangani karena tertutup sehingga tidak mau berobat, padahal setiap puskesmas dilengkapi Rapid Diagnostic Test (RDT) atau Tes Diagnostik HIV/AIDS Cepat,  namun penderita tidak mau datang ke puskesmas terdekat, sehingga baru diketahui setelah meninggal dunia akibat AIDS.

Untuk 3 penderita kasus lama meninggal dunia disebabkan terlambat mengkonsumsi obat, karena untuk mendapat obat di Balikpapan meskipun gratis namum harus mengeluarkan uang minimal Rp200 ribu per sekali jalan, sementara rata – rata  penderita tidak memiliki kemampuan baik secara fisik maupun finansial.

Oleh karenanya, PPU mesti memiliki klinik Voluntary Counseling Test (VCT) sendiri ditempatkan di RSUD PPU, tetapi hingga kini klinik itu tidak ada. Padahal apabila VCT ada, semua kebutuhan obat dapat didroping pusat ke PPU dan penderita tinggal mengambil gratis. Akibat tidak ada klinik terpaksa untuk memenuhi kebutuhan obat, Odha harus ke Balikpapan.

Ia menuturkan, dari total penderita HIV/AIDS, jumlah penderita terbanyak ada di Kecamatan Penajam sekitar 60 persen, lalu Babulu dan Waru 15 persen, sedangkan Sepaku 10 persen.“2017, rata – rata Odha terinfeksi  akibat Infeksi Menular Seksual (IMS), sedangkan si penderita berusia sangat produktif dan sebagian besar berkeluarga,” terang Ponco.

Dalam penangganan HIV/AIDS, Dinkes melakukan sejumlah upaya, diantaranya penanganan cepat ke penderita setelah pihaknya mendapat informasi kasus baru dari puskesmas atau RSUD. Setiap penderita diarahkan melakukan tes di klinik VCT Balikpapan di Rumah Sakit Tentara atau  RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD). Dinkes juga mendampingi dan melacak kasus pada orang terdekat. 2017 ini dianggarkan penanganan HIV /AIDS di PPU Rp40 juta. Dana dinilai kurang, sebab Dinkes melakukan pendampingan  penderita hingga ke Balikpapan. (nav)


Sembilan Penderita AIDS Meninggal Dunia

Selasa, 18/07/2017

Berita Terkait


Sembilan Penderita AIDS Meninggal Dunia

PENAJAM – Hingga Juli 2017, 9 penderita HIV/AIDS di Penajam Paser Utara (PPU) meninggal dunia akibat mengidap virus AIDS menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh. Hal ini dikemukakan Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan PPU, Sarjito Ponco Waluyo, Selasa (18/7).

Dari 9 penderita HIV/ AIDS atau disebut Orang Dengan HIV/AIDS (Odha), 6 diantaranya penderita temuan kasus  baru 2017  yang baru terlacak pihaknya, sementara 3 orang lainnya  kasus lama. Jadi awalnya jumlah Odha PPU 63 orang tetapi kini tinggal 54 orang.

Diakuinya, penderita HIV/AIDS mengalami peningkatan, sebab setiap bulan selalu saja ditemukan kasus baru. 6 penderita kasus baru ini terlambat ditangani karena tertutup sehingga tidak mau berobat, padahal setiap puskesmas dilengkapi Rapid Diagnostic Test (RDT) atau Tes Diagnostik HIV/AIDS Cepat,  namun penderita tidak mau datang ke puskesmas terdekat, sehingga baru diketahui setelah meninggal dunia akibat AIDS.

Untuk 3 penderita kasus lama meninggal dunia disebabkan terlambat mengkonsumsi obat, karena untuk mendapat obat di Balikpapan meskipun gratis namum harus mengeluarkan uang minimal Rp200 ribu per sekali jalan, sementara rata – rata  penderita tidak memiliki kemampuan baik secara fisik maupun finansial.

Oleh karenanya, PPU mesti memiliki klinik Voluntary Counseling Test (VCT) sendiri ditempatkan di RSUD PPU, tetapi hingga kini klinik itu tidak ada. Padahal apabila VCT ada, semua kebutuhan obat dapat didroping pusat ke PPU dan penderita tinggal mengambil gratis. Akibat tidak ada klinik terpaksa untuk memenuhi kebutuhan obat, Odha harus ke Balikpapan.

Ia menuturkan, dari total penderita HIV/AIDS, jumlah penderita terbanyak ada di Kecamatan Penajam sekitar 60 persen, lalu Babulu dan Waru 15 persen, sedangkan Sepaku 10 persen.“2017, rata – rata Odha terinfeksi  akibat Infeksi Menular Seksual (IMS), sedangkan si penderita berusia sangat produktif dan sebagian besar berkeluarga,” terang Ponco.

Dalam penangganan HIV/AIDS, Dinkes melakukan sejumlah upaya, diantaranya penanganan cepat ke penderita setelah pihaknya mendapat informasi kasus baru dari puskesmas atau RSUD. Setiap penderita diarahkan melakukan tes di klinik VCT Balikpapan di Rumah Sakit Tentara atau  RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD). Dinkes juga mendampingi dan melacak kasus pada orang terdekat. 2017 ini dianggarkan penanganan HIV /AIDS di PPU Rp40 juta. Dana dinilai kurang, sebab Dinkes melakukan pendampingan  penderita hingga ke Balikpapan. (nav)


 

Berita Terkait

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.