Kamis, 17/08/2017
Kamis, 17/08/2017
FOOT: NET
Kamis, 17/08/2017
FOOT: NET
SAMARINDA - Warganet mendadak dihebohkan dengan beredarnya beberapa foto dan video di media sosial (medsos) yang menunjukkan pasukan pengibar bendera (Paskibra) yang tengah bertugas. Bukan tanpa alasan, dalam foto dan video tersebut, nampak Paskibra lengkap dengan seragam putih, terpaksa harus menjalankan tugas dalam kondisi hujan, ditambah kondisi lapangan yang becek, membuat seragam yang dikenakan Paskibra menjadi kotor dan kekuningan. Tak sampai disitu, bahkan sepatu para Paskibra ini sampai harus terlepas, karena tertancap dan tertinggal di lumpur. Sehingga mereka harus melanjutkan tugas, tanpa mengenakan sepatu.
Bukannya berhenti, tapi Paskibra yang belakangan diketahui merupakan Paskibra yang bertugas di Lapangan Desa Sebulu Ulu Kecamatan Sebulu Kutai Kartanegara tersebut, justru tetap tenang dan melanjutkan tugasnya hingga upacara pengibaran bendera usai.
Tak ayal, foto dan video tersebut menjadi buah bibir dan di posting berulang, oleh banyak warganet.
Media mencoba menghubungi Nurrohim, yang merupakan Humas SMAN 1 Sebulu, yang juga Pembina Paskibra SMAN 1 Sebulu, namun tidak mendapat respon.
Namun media ini berhasil menghubungi Deni, salah seorang guru di SMAN 1 Sebulu, yang pada saat kejadian juga berada di lokasi.
“Iya saya ikut upacara, tapi sebenarnya lebih jelas bisa ke Pak Nur, karena beliau pelatihnya,” ujar Deni di konfirmasi Koran Kaltim Kamis (17/8) malam kemarin.
Deni menjelaskan, sebelum upacara dimulai lokasi sudah diguyur hujan, sehingga lapangan menjadi becek. Saat upacara dimulai, gerimis masih mengguyur, bahkan hingga upacara usai.
“Jadi kondisi memang hujan, dari upacara berlangsung sampai selesai,” paparnya.
Namun seperti yang nampak dalam foto dan video, Deni mengungkapkan Paskibra dan semua peserta upacara bertahan di lapangan dan melanjutkan mengikuti hikmadnya peringatan detik-detik Proklamasi. Diterangkannya, sedianya Paskibra berasal dari beberapa sekolah di Kecamatan Sebulu. Namun, sebagian besar berasal dari SMAN 1 Sebulu, karena lokasi yang dekat dengan tempat dilangsungkannya upacara bendera tersebut.
“Yang hadir ada dari unsur Muspika, Kepala UPTD, dari PDAM, PLN, Kepala SKPD di tingkat kecamatan, dan pelajar dan siswa dari SD,SMP, dan SMA di Sebulu,” ungkpanya. (rs)
FOOT: NET
SAMARINDA - Warganet mendadak dihebohkan dengan beredarnya beberapa foto dan video di media sosial (medsos) yang menunjukkan pasukan pengibar bendera (Paskibra) yang tengah bertugas. Bukan tanpa alasan, dalam foto dan video tersebut, nampak Paskibra lengkap dengan seragam putih, terpaksa harus menjalankan tugas dalam kondisi hujan, ditambah kondisi lapangan yang becek, membuat seragam yang dikenakan Paskibra menjadi kotor dan kekuningan. Tak sampai disitu, bahkan sepatu para Paskibra ini sampai harus terlepas, karena tertancap dan tertinggal di lumpur. Sehingga mereka harus melanjutkan tugas, tanpa mengenakan sepatu.
Bukannya berhenti, tapi Paskibra yang belakangan diketahui merupakan Paskibra yang bertugas di Lapangan Desa Sebulu Ulu Kecamatan Sebulu Kutai Kartanegara tersebut, justru tetap tenang dan melanjutkan tugasnya hingga upacara pengibaran bendera usai.
Tak ayal, foto dan video tersebut menjadi buah bibir dan di posting berulang, oleh banyak warganet.
Media mencoba menghubungi Nurrohim, yang merupakan Humas SMAN 1 Sebulu, yang juga Pembina Paskibra SMAN 1 Sebulu, namun tidak mendapat respon.
Namun media ini berhasil menghubungi Deni, salah seorang guru di SMAN 1 Sebulu, yang pada saat kejadian juga berada di lokasi.
“Iya saya ikut upacara, tapi sebenarnya lebih jelas bisa ke Pak Nur, karena beliau pelatihnya,” ujar Deni di konfirmasi Koran Kaltim Kamis (17/8) malam kemarin.
Deni menjelaskan, sebelum upacara dimulai lokasi sudah diguyur hujan, sehingga lapangan menjadi becek. Saat upacara dimulai, gerimis masih mengguyur, bahkan hingga upacara usai.
“Jadi kondisi memang hujan, dari upacara berlangsung sampai selesai,” paparnya.
Namun seperti yang nampak dalam foto dan video, Deni mengungkapkan Paskibra dan semua peserta upacara bertahan di lapangan dan melanjutkan mengikuti hikmadnya peringatan detik-detik Proklamasi. Diterangkannya, sedianya Paskibra berasal dari beberapa sekolah di Kecamatan Sebulu. Namun, sebagian besar berasal dari SMAN 1 Sebulu, karena lokasi yang dekat dengan tempat dilangsungkannya upacara bendera tersebut.
“Yang hadir ada dari unsur Muspika, Kepala UPTD, dari PDAM, PLN, Kepala SKPD di tingkat kecamatan, dan pelajar dan siswa dari SD,SMP, dan SMA di Sebulu,” ungkpanya. (rs)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.