Senin, 25/09/2017

Aparat Diminta Bolehkan Film Jagal dan Senyap

Senin, 25/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Aparat Diminta Bolehkan Film Jagal dan Senyap

Senin, 25/09/2017

logo

JAKARTA - Direktur Imparsial Al Araf tidak mempermasalahkan wacana nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S/PKI. Namun, ia mengkritik sikap aparat yang kerap melarang pemutaran film bertemakan peristiwa G30S seperti ‘Jagal’ dan ‘Senyap’. “Panglima kalau mau memutar film G30S silahkan, monggo, tapi kalau ada pihak-pihak yang ingin memutar film Jagal, Senyap, dan film lainnya diperbolehkan dong,” kata Al Araf di kantornya, Jalan Tebet Dalam IV, Senin (25/9).

Menurut Al Araf, dewasa ini pemutaran film bertemakan peristiwa G30S dalam perspektif lain diperlukan. Sebab, fakta sejarah tidak perlu ditutupi. Masyarakat bisa menilai sendiri dengan pemahamannya masing-masing. Apalagi pelarangan pemutaran film telah mencoreng demokrasi. “Masyarakat kan udah pintar bisa menilai mana yang salah mana yang benar. Ini kan demokrasi biarkan masyarakat putar jangan dilarang, kita aja enggak melarang (G30S) kok,” ujar Al Araf.

Hal senada diutarakan anggota komisi III DPR Erma Suryani Ranik. Menurutnya, penting pula menonton film bertemakan kisah G30S yang dibuat non pemerintah seperti Sang Penari atau film besutan Joshua Oppenheimer. “Kalau mau nonton-nonton aja enggak usah ngelarang-ngelarang orang, orang mau nobar film versi TNI silakan, nonton versinya Jagal silakan, namanya juga hak asasi manusia,” tuturnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menanggapi permintaan pemutaran ‘Jagal’ dan ‘Senyap’ disandingkan dengan film Pengkhianatan G30S. Menurutnya tidak perlu menonton film tersebut. Ia juga tidak tahu menahu soal film yang menggambarkan perspektif lain peristiwa G30S. ‘Jagal’ dan ‘Senyap’ adalah karya sineas Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer. ‘Jagal’ menceritakan kisah penjagal di Sumatera Utara yang mengeksekusi orang-orang yang diduga terlibat PKI. Sementara ‘Senyap’ memotret tentang kehidupan adik dari korban penjagalan oleh orang-orang yang mengklaim sebagai anti-komunis. Aparat acapkali membubarkan diskusi dan nonbar kedua film tersebut. (mdc)

Aparat Diminta Bolehkan Film Jagal dan Senyap

Senin, 25/09/2017

Berita Terkait


Aparat Diminta Bolehkan Film Jagal dan Senyap

JAKARTA - Direktur Imparsial Al Araf tidak mempermasalahkan wacana nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S/PKI. Namun, ia mengkritik sikap aparat yang kerap melarang pemutaran film bertemakan peristiwa G30S seperti ‘Jagal’ dan ‘Senyap’. “Panglima kalau mau memutar film G30S silahkan, monggo, tapi kalau ada pihak-pihak yang ingin memutar film Jagal, Senyap, dan film lainnya diperbolehkan dong,” kata Al Araf di kantornya, Jalan Tebet Dalam IV, Senin (25/9).

Menurut Al Araf, dewasa ini pemutaran film bertemakan peristiwa G30S dalam perspektif lain diperlukan. Sebab, fakta sejarah tidak perlu ditutupi. Masyarakat bisa menilai sendiri dengan pemahamannya masing-masing. Apalagi pelarangan pemutaran film telah mencoreng demokrasi. “Masyarakat kan udah pintar bisa menilai mana yang salah mana yang benar. Ini kan demokrasi biarkan masyarakat putar jangan dilarang, kita aja enggak melarang (G30S) kok,” ujar Al Araf.

Hal senada diutarakan anggota komisi III DPR Erma Suryani Ranik. Menurutnya, penting pula menonton film bertemakan kisah G30S yang dibuat non pemerintah seperti Sang Penari atau film besutan Joshua Oppenheimer. “Kalau mau nonton-nonton aja enggak usah ngelarang-ngelarang orang, orang mau nobar film versi TNI silakan, nonton versinya Jagal silakan, namanya juga hak asasi manusia,” tuturnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menanggapi permintaan pemutaran ‘Jagal’ dan ‘Senyap’ disandingkan dengan film Pengkhianatan G30S. Menurutnya tidak perlu menonton film tersebut. Ia juga tidak tahu menahu soal film yang menggambarkan perspektif lain peristiwa G30S. ‘Jagal’ dan ‘Senyap’ adalah karya sineas Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer. ‘Jagal’ menceritakan kisah penjagal di Sumatera Utara yang mengeksekusi orang-orang yang diduga terlibat PKI. Sementara ‘Senyap’ memotret tentang kehidupan adik dari korban penjagalan oleh orang-orang yang mengklaim sebagai anti-komunis. Aparat acapkali membubarkan diskusi dan nonbar kedua film tersebut. (mdc)

 

Berita Terkait

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.