Sabtu, 14/10/2017

Punya Kartu JKN, Bocah Lumpuh Otak Tak Bisa Dirawat Rumah Sakit

Sabtu, 14/10/2017

Muhammad Fadli (3), menderita gizi buruk sejak lahir membuat bobot Fadli hanya 8 kilogram. Gizi buruk juga membuat anggota gerak Fadli tak bisa digerakkan. Tangan dan kaki serta tulang lehernya lemas seperti tak bertulang. (FOTO: KOMPAS.COM)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Punya Kartu JKN, Bocah Lumpuh Otak Tak Bisa Dirawat Rumah Sakit

Sabtu, 14/10/2017

logo

Muhammad Fadli (3), menderita gizi buruk sejak lahir membuat bobot Fadli hanya 8 kilogram. Gizi buruk juga membuat anggota gerak Fadli tak bisa digerakkan. Tangan dan kaki serta tulang lehernya lemas seperti tak bertulang. (FOTO: KOMPAS.COM)

NUNUKAN – Dinas kesehatan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengaku telah melakukan penanganan maksimal terhadap Muhammad Fadli, anak ketiga dari pasangan Andi Jusmani dan Asriadi. Bocah laki-laki berusia 3 tahun itu menderita penyakit celebral palsy atau lumpuh otak.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Ramsida mengatakan Puskesmas telah memberikan surat rujukan kepada orangtua Fadli agar dirawat di RSUD Nunukan karena Fadli membutuhkan penanganan khusus agar sembuh.

“Dia perlu terapi setiap hari, harus dirujuk ke rumah sakit. Pihak desa juga sudah mengupayakan BPJS, tapi faktor ekonomi membuat orangtua belum membawanya ke rumah sakit,” ujarnya, Jumat (13/10).

Ramsida menyatakan sebenarnya Fadli telah mendapat kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tapi untuk penanganan penyakit lumpuh otak tidak termasuk dalam tanggungan JKN. Hal tersebut membuat orangtua Fadli kesulitan membawa anaknya ke rumah sakit.

Penyakit celebral palsy yang diderita Muhammad Fadli baru terdeteksi beberapa tahun terakhir. Pada saat lahir, bayi Fadli diketahui memiliki kelainan, kesulitan bernapas dan mengalami gangguan pencernaan.

“Sejak lahir di rumah sakit memang sudah memiliki kelainan seperti kesulitan bernapas. Dalam perkembangan terdeteksi lumpuh otak,” imbuhnya.

Sebelumnya, Muhammad Fadli yang menderita lumpuh otak hanya dirawat dengan pengobatan alternatif. Di usianya yang ke-3 Fadli hanya memiliki bobot 8 kilogram. Kaki dan tangannya terlihat kecil dan tidak mampu menopang badannya.

Bahkan warga Jalan Perintis RT 07 Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat ini tidak mampu mengangkat kepalanya, karena tulang lehernya tidak mampu menopang kepalanya. Setiap hari, Fadli lebih banyak menghabiskan waktu dengan tergeletak di atas ranjang.

Penghasilan orangtuanya sebagai nelayan kecil tak mampu mengantar Fadli berobat. “Kalau ada yang membantu biaya transportasi, kami juga mau membawa Fadli berobat,” ujar Andi Jusmani, ibu Fadli. (kc)

Punya Kartu JKN, Bocah Lumpuh Otak Tak Bisa Dirawat Rumah Sakit

Sabtu, 14/10/2017

Muhammad Fadli (3), menderita gizi buruk sejak lahir membuat bobot Fadli hanya 8 kilogram. Gizi buruk juga membuat anggota gerak Fadli tak bisa digerakkan. Tangan dan kaki serta tulang lehernya lemas seperti tak bertulang. (FOTO: KOMPAS.COM)

Berita Terkait


Punya Kartu JKN, Bocah Lumpuh Otak Tak Bisa Dirawat Rumah Sakit

Muhammad Fadli (3), menderita gizi buruk sejak lahir membuat bobot Fadli hanya 8 kilogram. Gizi buruk juga membuat anggota gerak Fadli tak bisa digerakkan. Tangan dan kaki serta tulang lehernya lemas seperti tak bertulang. (FOTO: KOMPAS.COM)

NUNUKAN – Dinas kesehatan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengaku telah melakukan penanganan maksimal terhadap Muhammad Fadli, anak ketiga dari pasangan Andi Jusmani dan Asriadi. Bocah laki-laki berusia 3 tahun itu menderita penyakit celebral palsy atau lumpuh otak.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Ramsida mengatakan Puskesmas telah memberikan surat rujukan kepada orangtua Fadli agar dirawat di RSUD Nunukan karena Fadli membutuhkan penanganan khusus agar sembuh.

“Dia perlu terapi setiap hari, harus dirujuk ke rumah sakit. Pihak desa juga sudah mengupayakan BPJS, tapi faktor ekonomi membuat orangtua belum membawanya ke rumah sakit,” ujarnya, Jumat (13/10).

Ramsida menyatakan sebenarnya Fadli telah mendapat kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tapi untuk penanganan penyakit lumpuh otak tidak termasuk dalam tanggungan JKN. Hal tersebut membuat orangtua Fadli kesulitan membawa anaknya ke rumah sakit.

Penyakit celebral palsy yang diderita Muhammad Fadli baru terdeteksi beberapa tahun terakhir. Pada saat lahir, bayi Fadli diketahui memiliki kelainan, kesulitan bernapas dan mengalami gangguan pencernaan.

“Sejak lahir di rumah sakit memang sudah memiliki kelainan seperti kesulitan bernapas. Dalam perkembangan terdeteksi lumpuh otak,” imbuhnya.

Sebelumnya, Muhammad Fadli yang menderita lumpuh otak hanya dirawat dengan pengobatan alternatif. Di usianya yang ke-3 Fadli hanya memiliki bobot 8 kilogram. Kaki dan tangannya terlihat kecil dan tidak mampu menopang badannya.

Bahkan warga Jalan Perintis RT 07 Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat ini tidak mampu mengangkat kepalanya, karena tulang lehernya tidak mampu menopang kepalanya. Setiap hari, Fadli lebih banyak menghabiskan waktu dengan tergeletak di atas ranjang.

Penghasilan orangtuanya sebagai nelayan kecil tak mampu mengantar Fadli berobat. “Kalau ada yang membantu biaya transportasi, kami juga mau membawa Fadli berobat,” ujar Andi Jusmani, ibu Fadli. (kc)

 

Berita Terkait

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.