SAMARINDA – Sejumlah warga yang sedang nongkrong di salah satu warung Jalan Pelita 7, Sambutan, Samarinda, dibuat geger ketika seorang pria tiba-tiba datang mengeluh dirinya baru saja diserang tawon, Minggu (7/1). 

Pria tersebut menunjukkan bekas gigitan lebah sambil meminta air, sambil bercerita jika ada seroang warga lainnya yang di serang gerombolan tawon. Warga yang penasaran, bergegas mendatangi lokasi yang bersangkutan, diserang tawon, tepatnya di jalan tanah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan.

“Latanya ada orang juga yang kena gigitan tawon, jadi kami datang ke sini (lokasi serangan tawon),” kata Husaini (66), warga sekitar lokasi kejadian, yang tinggal di Perumahan Sambutan Idaman Permai. 

Di lokasi, terlihat motor rebah, dan juga seorang pria tergeletak di saluran air yang disebut sebagai saluran irigasi. Pria yang tergeletak itu, diketahui sudah tidak bernyawa, bernama Priharno (51), yang tinggal di Jalan Provinsi, Makroman.

Faktanya di lokasi, ditemukan sejumlah tawon, yang sudah mati, itu menguatkan dugaan, sebelum tewas, korban lebih dulu diserang tawon. Polisi yang datang, bersama relawan kebencanaan, lantas mengevakuasi korban ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie.

Keterangan dihimpun, sebelumnya, Priharno, melintas di jalan menuju TPA Sambutan itu, untuk mencari rumput, sekitar pukul 10.00 Wita. “Biasanya dia (Priharno) cari rumput di kebun kami saja,” kata Ngatini (44), istri korban, saat ditemui di kamar jenazah. Sebelumnya, Ngatini sempat histeris saat melihat awal suaminya terbujur kaku.

Di kamar jenazah, saat diperiksa, kembali ditemukan tawon menempel di badan Priharno. “Kita belum simpulkan penyebab kematiannya. Secara kasat mata, meamng hampur seluruh badannya, ada bekas gigitan lebah,” kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ilir Ipda Purwanto.

Dijelaskan Purwanto, keluarga korban menolak dilakukan autopsi. Dengan begitu, kepolisian hanya melakukan visum jenazah Priharno. (dor)