BALIKPAPAN - Komedian jawara 3 Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) tahun 2013, Satriaddin Maharinga Djongki atau populer dengan nama Arie Keriting, bikin heboh penumpang KM Lambelu yang bersandar di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, siang kemarin. Belakangan, dia ikut terjaring razia yustisi aparat gabungan. Arie ikut diamankan salah satu petugas Satpol PP Balikpapan, lantaran tidak mengantongi identitas kependudukan Balikpapan. Pria kelahiran Wakatobi itu pun langsung digiring ke meja pendataan, oleh petugas.

Meski demikian, Arie Keriting tidak ditahan disebabkan dia memiliki penjamin, dari keluarganya yang tinggal di Balikpapan.

“Kita tidak tahan identitasnya karena sudah ada keluarganya, di Balikpapan yang menjaminnya,” kata Kepala Satpol PP Balikpapan Freddy Pasaribu, saat dikonfirmasi wartawan.

Belakangan diketahui, kedatangan Arie Keriting ke Balikpapan, untuk menghadiri resepsi pernikahan adik sepupunya. Dia pun mengaku kaget, ketika turun dari kapal, ada petugas yang meminta menunjukkan kartu identitas kependudukan. 

Setelah Arie menunjukkannya, dia justru digiring ke meja pendataan petugas operasi yustisi. “Baru saja turun dari kapal, langsung ditahan. Ternyata harus menunjukkan kartu identitas. Saya di sini cuma 2 hari. Tapi tadi tidak ditahan lama, karena sudah ada penjamin. Karena kita kan ke sini, bukan untuk menetap, hanya menghadiri acara,” sebut Arie.

“Tidak masalah, kalau memang aturannya seperti itu ya kita jalani saja. Namanya kita penduduk ya kan. Yang penting kan aturan dan tujuannya jelas, karena segala aturan itu kan bukan untuk mempersulit tapi untuk melindungi masyarakat,” sebut Arie.

Dia menyadari bahwa dalam situasi saat ini di mana dalam rangka meningkatkan keamanan langkah pendataan penduduk sangat baik.

“Saya pikir, dengan situasi untuk sekarang ini, kewaspadaan terhadap penghuni (pendatang) baru itu harus lebih ditingkatkan. Karena belakangan kan ancaman-ancaman keamanan agak lumayan menyeramkan. Saya pikir Balikpapan kan sebagai kota nyaman dihuni, jadi salah satu upaya pemerintah mempertahankan itu ya seperti ini,” kata Arie. 

Arie Keriting datang dari Bau-Bau, Sulawesi Tenggara membawa 7 anggota keluarganya yang lain ke Balikpapan menggunakan KM Lambelu. Dirinya sengaja memilih tumpangan kapal karena telah terbiasa sejak kecil. (yud)