BALIKPAPAN - Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Kalimantan Timur membeluk 7 terduga pelaku curanmor antarkota, yang beraksi di 30 lokasi. Tidak hanya di Balikpapan, mereka juga maling motor di Samarinda, Tenggarong dan Bontang, hingga Kutai Timur. 

Ketujuh pelaku itu adalah AH, AR, AL, ANY, FA, JP dan HD. Dari tangan mereka, sementara ini kepolisian mengamankan 14 motor curian.

Direktur Reskrimum Polda Kaltim Kombes Pol Hilman mengatakan, otak dari aksi curanmor itu adalah ANY, yang membagi tugas kepada 6 anak buahnya.

“Perannya mulai dari membaca situasi, jadi joki, pemetik hingga bagian penjualan. Aksi ini sudah tersusun dengan rapi,” kata Hilman, dalam keterangan resmi dia di Mapolda Kaltim di Balikpapan, kemarin.

Modusnya, para pelaku menyasar roda dua yang terparkir di depan rumah warga. Setelah dipastikan sepi dan aman dari pengawasan pemilik motor, sang pemetik, dalam hal ini AL, beraksi menggunakan kunci leter T. 

“Rumahan kontak motor dibuka paksa. Kalau tidak bawa kunci T, pelaku membongkar bodi motor dan menyambung kabel kontak,” ujarnya.

Usai menggondol motor, lalu dijual ke kawasan perkebunan kelapa sawit, di Kutai Timur maupun di Kutai Kartanegara. “Harga jualnya Rp1,5 juta sampai Rp2 juta. Hasilnya, dibagi rata,” sebut Hilman.

AL yang tinggal di Muara Badak, memang dipercaya rekan-rekannya sebagai pemetik. Selain usianya yang masih muda, postur kurus tubuh AL, dinilai mampu mengalihkan kecurigaan. Cuma memerlukan waktu sekitar 1 menit, untuk menggondol motor incarannya.

“Tinggal masukkan kunci T ke rumah kunci, lalu dipaksa putar ke kanan. Saya kan cuma ambil, ada yang mengawasi. Jadi kalau disuruh petik, ya saya kerjakan paling lama semenitan pak,” kata AL, kepada wartawan.

Dia mengaku mendapatkan ilmu tersebut dari ANY yang pernah mempraktikan langsung di wilayah Samarinda pada 2016 lalu. “Dulu pernah diajak jalan-jalan saya hanya bawa motor aja, lalu diajari cara ngambilnya. Terus saya disuruh praktik langsung, dan bisa,” akunya.

AL mengaku dalam sehari bisa menggasak 2 unit sepeda motor. Di mana dia mendapat jatah Rp 300 ribu per unit dari hasil penjualan.

 “Sudah ada bagiannya yang jual, saya cuma cari aja terus dapat bagian. Ada juga yang pesan rata-rata mintanya motor matic. Katanya sih gampang dipakai di kebun,” kata remaja pengangguran itu.

Diketahui dalam sebulan jajaran Reskrim di wilayah hukum Polda Kaltim berhasil mengungkap 86 kasus curanmor. Dari pengungkapan itu sebanyak 70 orang tersangka berhasil dibekuk. “Dalam sehari bisa masuk 2 laporan kehilangan bulan lalu,” lanjut Hilman. (yud)