SAMARINDA - Delapan anak buaya muara atau yang memiliki nama ilmiah, Crocodylus Porosus, gagal diselundupkan ke luar Pulau Kalimantan, yang dikirim melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan. Namun sayang, 4 anak buaya diantaranya akhirnya mati.

“Kalau sesuai alamat tujuan yang tertera di kotak tempat penyimpanan buaya itu, tujuan pengiriman adalah Yogyakarta dan Manado,” kata Kanit Ekonomi Khusus (Eksus) Satreskrim Polresta Samarinda, AKP Nono Rusmana. 

Kasus itu sejatinya kasus lama, lantaran gagal diselundupkan pada 24 Agustus 2017 lalu. Setelah diamankan hampir 2 bulan di Mapolresta Samarinda, buaya itu akhirnya diserahkan ke BKSDA Kaltim, Jumat (13/10) lalu.

Lantaran alamat pengirim dan tujuan pengiriman palsu, polisi kesulitan mengungkapnya. “Pelakunya mengirim lewat jasa pengiriman. Setelah tiba di Bandara Balikpapan, ketahuan kalau itu isinya buaya. Jadi barang itu dikembalikan ke pihak jasa pengiriman itu,” tandasnya. 

Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa pemilik buaya-buaya itu. “Saat ini orang pengirim buaya itu belum kami tahu keberadaannya,” tandasnya. 

Sementara, Kepala BKSDA Kalimantan Timur Sunandar Trigunajasa, membenarkan, petugasnya telah menerima anak buaya selundupan, dari kepolisian. “Sudah kami terima. Ada 8 buaya. Kami terima 4 hidup, 4 mati. Sekarang sudah dititipkan ke Teritip (penangkaran buaya di Teritip) Balikpapan,” demikian Sunandar. (dor/ros)