SAMARINDA – Permasalahan parkir liar di Samarinda terkesan tidak ada habisnya. Kamis (30/11), belasan polisi mendatangi sejumlah juru parkir (jukir) di kawasan Pasar Pagi Samarinda, untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat yang mengaku dimintai uang parkir oleh oknum jukir, yang nominal uangnya diduga melebihi ketentuan yang selama ini berlaku di masyarakat. 

“Ya, kita menindaklanjuti keluhan masyarakat yang disampaikan lewat media sosial (medsos), bahwa masyarakat ada yang ditarik uang parkir tidak esuai dengan ketentuan. Ada yang berikan parkir Rp2.000, mungkin jukirnya minta lebih,” kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda, Ipda Danovan.

Danovan menjelaskan, sekitar 8 jukir yang mereka datangi dan diberikan himbauan agar tidak melakukan pemungutan tarif parkir yang berlebihan.  

“Kami sampaikan penegasan pada petugas parkir, jangan sampai memaksa masyarkat saat  meminta tarif parkir. Karena, tarif parkir (liar) ini kan tidak ada aturan yang menyatakan tarif anda harus sekian,” terang Danovan. 

“Lain kalau misalnya di mall, kan sudah jelas aturannya dan itu juga pasti ada pelaporannya ke Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Kalau parkir di jalan ini kan belum ada aturan,” timpalnya.  

Dalam operasi cipta kondisi itu, polisi tidak mengmanakan jukir,melainkan pembinaan langsung di lapangan. “Kita berikan pembinaan kepada yang bersangkautan. Kalau ada yang melakukan parkir, apapun yang diberikan masyarakat ya terima. Jangan sampai ada unsur pemaksaan dalam pemberian imbalan, karena aturannnya (yang mengatur tarif parkir jukir liar) kan tidak ada,” terangnya. 

Jika melakukan pemaksaan, lanjut Danovan, jukir bisa dikenakan pasal pemerasan. “Makanya kami lakukan pembinaan, jangan sampai melebihi dari ketentuan yang tidak sewajarnya,” tegas Danovan. (dor)