Selasa, 05/12/2017

PPP Perintahkan Kader Rangkul Kiai

Selasa, 05/12/2017

ROMAHURMUZIY

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PPP Perintahkan Kader Rangkul Kiai

Selasa, 05/12/2017

logo

ROMAHURMUZIY

JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertekad merangkul para kiai demi mengincar posisi tiga besar pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019. PPP bertekad kembali meraih posisi yang pernah dirasakannya pada Pemilu 2009 silam.

“Sekali PPP meraih posisi tiga besar dalam sejarah pemilu nasional dengan multipartai di Indonesia, yaitu pada Pemilu tahun 2009,” ujar Ketua Umum DPP PPP Muhammad Romahurmuziy di Surabaya, Minggu 3 Desember 2017.

Setelah 2009, peringkat PPP pada pemilu nasional terus merosot, yaitu menempati urutan 4 dalam Pemilu 2004, peringkat 6 dalam Pemilu 2009, dan semakin melorot ke peringkat 9 dalam Pemilu 2014.

Karena itu, untuk Pemilu 2019, Romi, sapaan akrabnya, bersikeras agar seluruh kader dapat mengembalikan peringkat PPP ke posisi tiga besar.

“Caranya adalah dengan merangkul seluruh kiai, tidak terkecuali sejumlah kiai yang pernah memecah suara PPP,” ucapnya seperti dikutip Antara.

Menurut dia, kiai yang pernah bergabung di PPP dan kemudian bergabung atau mendirikan partai politik lain berarti memiliki banyak umat. “Itu artinya kita harus merangkulnya kembali ke PPP,” tutur dia.

Dalam hal ini, Romy menyatakan seluruh kader PPP harus berdamai dengan sejarah. PPP, kata dia, ke depan tidak hanya akan menghadapi pemilu nasional dengan target dapat menduduki posisi tiga besar.

“Dalam waktu dekat, kita akan menghadapi pilkada serentak pada tahun 2018, serta pemilihan presiden yang pendaftarannya sudah dibuka mulai Agustus 2018 hingga April 2019,” katanya.

Karena itulah, untuk meraih banyak suara dalam menyukseskan semua pemilihan secara langsung tersebut, PPP butuh merangkul para kiai yang memiliki banyak umat. “Kita harus berdamai dengan sejarah. Kiai-kiai yang pernah menyebabkan suara PPP berkurang harus kita rangkul kembali. Karena kalau memaksalan kader sendiri yang tidak punya elektabilitas, sama saja mengirim orang yang tidak punya keahlian berperang ke medan tempur,” ucapnya.(l6c)

PPP Perintahkan Kader Rangkul Kiai

Selasa, 05/12/2017

ROMAHURMUZIY

Berita Terkait


PPP Perintahkan Kader Rangkul Kiai

ROMAHURMUZIY

JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertekad merangkul para kiai demi mengincar posisi tiga besar pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019. PPP bertekad kembali meraih posisi yang pernah dirasakannya pada Pemilu 2009 silam.

“Sekali PPP meraih posisi tiga besar dalam sejarah pemilu nasional dengan multipartai di Indonesia, yaitu pada Pemilu tahun 2009,” ujar Ketua Umum DPP PPP Muhammad Romahurmuziy di Surabaya, Minggu 3 Desember 2017.

Setelah 2009, peringkat PPP pada pemilu nasional terus merosot, yaitu menempati urutan 4 dalam Pemilu 2004, peringkat 6 dalam Pemilu 2009, dan semakin melorot ke peringkat 9 dalam Pemilu 2014.

Karena itu, untuk Pemilu 2019, Romi, sapaan akrabnya, bersikeras agar seluruh kader dapat mengembalikan peringkat PPP ke posisi tiga besar.

“Caranya adalah dengan merangkul seluruh kiai, tidak terkecuali sejumlah kiai yang pernah memecah suara PPP,” ucapnya seperti dikutip Antara.

Menurut dia, kiai yang pernah bergabung di PPP dan kemudian bergabung atau mendirikan partai politik lain berarti memiliki banyak umat. “Itu artinya kita harus merangkulnya kembali ke PPP,” tutur dia.

Dalam hal ini, Romy menyatakan seluruh kader PPP harus berdamai dengan sejarah. PPP, kata dia, ke depan tidak hanya akan menghadapi pemilu nasional dengan target dapat menduduki posisi tiga besar.

“Dalam waktu dekat, kita akan menghadapi pilkada serentak pada tahun 2018, serta pemilihan presiden yang pendaftarannya sudah dibuka mulai Agustus 2018 hingga April 2019,” katanya.

Karena itulah, untuk meraih banyak suara dalam menyukseskan semua pemilihan secara langsung tersebut, PPP butuh merangkul para kiai yang memiliki banyak umat. “Kita harus berdamai dengan sejarah. Kiai-kiai yang pernah menyebabkan suara PPP berkurang harus kita rangkul kembali. Karena kalau memaksalan kader sendiri yang tidak punya elektabilitas, sama saja mengirim orang yang tidak punya keahlian berperang ke medan tempur,” ucapnya.(l6c)

 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.