Rabu, 30/08/2017

Menteri Jangan Bikin Gaduh

Rabu, 30/08/2017

Joko Widodo

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Menteri Jangan Bikin Gaduh

Rabu, 30/08/2017

logo

Joko Widodo

JAKARTA – Presiden  Joko Widodo menyinggung tahun politik yang semakin dekat dalam sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/8) kemarin. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta menteri memperhatikan betul kebijakan yang diambilnya agar tidak membuat kegaduhan di publik.  

"Saya harapkan menteri tidak membuat kebijakan baru yang belum dikonsultasikan kepada masyarakat, belum melalui kajian dan perhitungan perhitungan mendalam, sehinga justru bisa membikin hal-hal yang tidak diingini masyarakat dan membuat masyarakat kecewa," lanjut dia. 

Jokowi menegaskan, para menteri harus mengarahkan kebijakannya untuk kepentingan rakyat. Hampir seluruh menteri Kabinet Kerja hadir di dalam sidang kabinet paripurna. Hanya ada beberapa pejabat yang diwakilkan. Misalnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang diwakilkan Wakapolri Komjen (Pol) Syafrudin. Selain itu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang diwakili ketiga kepala staf TNI dari matra darat, laut dan udara.

Terkait hal itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, menteri-menteri Kabinet Kerja solid untuk mewujudkan program Presiden Joko Widodo.

"Kalau melihat soliditas kabinet sekarang, kerja sama yang berjalan relatif baik. Mudah-mudahan tahun politik ke depan tidak menjadi hiruk pikuk yang berlebihan," ujar Pramono. 

Meski demikian, Pramono tidak bisa memastikan apakah soliditas para menteri tersebut berarti tidak berujung pada perombakan kabinet atau tidak. Pramono menegaskan, reshuffle merupakan kebijakan Presiden Jokowi sendiri. 

"Presiden ya yang mempunyai kewenangan terhadap hal tersebut," ujar dia. 

Untuk diketahui, salah satu kegaduhan yang kemungkinan kuat disinggung Presiden Jokowi adalah kebijakan full day school yang sempat dikeluarkan oleh Mendikbud Muhajir Effendi. Kebijakan itu spontan melahirkan perdebatan. Nadhlatul Ulama langsung mengeluarkan pernyataan bahwa kebijakan itu akan mengganggu pendidikan agama yang berjalan usai waktu sekolah. (kc)

Menteri Jangan Bikin Gaduh

Rabu, 30/08/2017

Joko Widodo

Berita Terkait


Menteri Jangan Bikin Gaduh

Joko Widodo

JAKARTA – Presiden  Joko Widodo menyinggung tahun politik yang semakin dekat dalam sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/8) kemarin. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta menteri memperhatikan betul kebijakan yang diambilnya agar tidak membuat kegaduhan di publik.  

"Saya harapkan menteri tidak membuat kebijakan baru yang belum dikonsultasikan kepada masyarakat, belum melalui kajian dan perhitungan perhitungan mendalam, sehinga justru bisa membikin hal-hal yang tidak diingini masyarakat dan membuat masyarakat kecewa," lanjut dia. 

Jokowi menegaskan, para menteri harus mengarahkan kebijakannya untuk kepentingan rakyat. Hampir seluruh menteri Kabinet Kerja hadir di dalam sidang kabinet paripurna. Hanya ada beberapa pejabat yang diwakilkan. Misalnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang diwakilkan Wakapolri Komjen (Pol) Syafrudin. Selain itu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang diwakili ketiga kepala staf TNI dari matra darat, laut dan udara.

Terkait hal itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, menteri-menteri Kabinet Kerja solid untuk mewujudkan program Presiden Joko Widodo.

"Kalau melihat soliditas kabinet sekarang, kerja sama yang berjalan relatif baik. Mudah-mudahan tahun politik ke depan tidak menjadi hiruk pikuk yang berlebihan," ujar Pramono. 

Meski demikian, Pramono tidak bisa memastikan apakah soliditas para menteri tersebut berarti tidak berujung pada perombakan kabinet atau tidak. Pramono menegaskan, reshuffle merupakan kebijakan Presiden Jokowi sendiri. 

"Presiden ya yang mempunyai kewenangan terhadap hal tersebut," ujar dia. 

Untuk diketahui, salah satu kegaduhan yang kemungkinan kuat disinggung Presiden Jokowi adalah kebijakan full day school yang sempat dikeluarkan oleh Mendikbud Muhajir Effendi. Kebijakan itu spontan melahirkan perdebatan. Nadhlatul Ulama langsung mengeluarkan pernyataan bahwa kebijakan itu akan mengganggu pendidikan agama yang berjalan usai waktu sekolah. (kc)

 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.