Penulis: Nancy

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Kecelakaan lalu lintas yang menghilangkan nyawa terjadi di jalur Poros Samarinda-Bontang, tepatnya di tanjakan gunung tangga Senin (25/3/2024) sekitar pukul 04.00 WITA pagi tadi.

Satu orang yang merupakan pengemudi mobil tewas akibat terjepit dalam insiden tersebut. Kecalakaan maut tersebut melibatkan tiga kendaraan yakni truk KT 8815 KD, mobil Avanza KT 1076 GL dan sepeda motor KT 3172 CD.

Menurut keterangan saksi Fadli, saat itu dirinya tepat di belakang sepeda motor yang terlibat kecelakaan. Tiba-tiba truk dari arah Bontang, tepat di turunan gunung tangga oleng ke kanan, masuk ke jalur berlawanan, kemudian langsung menabrak mobil Avanza serta sepeda motor.

"Saya saat itu langsung cepat-cepat menghindar, tetapi sepeda motor yang di depan saya, sama mobil langsung ditabrak," jelas Fadli.

Akibat insiden tersebut pengendara motor mengalami luka serius, tangan kanannya patah sedangkan pengemudi mobil tampak terjepit di ruang kemudinya dan tak sadarkan diri.

"Yang pengendara motor tangannya patah, kalau yang mobil itu terjepit, seperti parah karena sudah gak sadar, sedangkan sopir truk luka ringan saja," sebutnya.

Pasca insiden tersebut pengendara motor dan sopir truk pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Sementara pengemudi mobil Avanza Heri Mulyono yang berusia 51 tahun dievakuasi Unit Rescue Damkar Samarinda dibantu kepolisian serta relawan.

Kabid Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda, Teguh Setyawardhana mengatakan proses evakuasi Heri cukup sulit karena posisinya yang terjepit, sehingga petugas harus menarik paksa pintu mobil untuk mengeluarkan.

"Proses evakuasi menggunakan mobil posko 7 untuk menarik paksa pintu mobil Avanza itu agar dia bisa dievakuasi," ujarnya.

Setelah berhasil dievakuasi Heri meninggal dunia saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie (RSUD AWS) menggunakan ambulans relawan. "Meninggal dunia, kemungkinan mengalami luka dalam," pungkas Teguh.

Editor: Aspian Nur