Jumat, 19/04/2024

Aksi Damai Seribu Lilin di Depan Apotek Kenang Dua Bulan Meninggalnya Bertha Mimi Malam Tadi

Jumat, 19/04/2024

Massa aksi damai yang menyalakan seribu lilin di depan apotek, untuk mengenang dua bulan meninggalnya Bertha Mimi (56), yang ditemukan di dalam gudang apotek, Kamis (18/4/2024) hari ini. (Foto: Nancy/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Aksi Damai Seribu Lilin di Depan Apotek Kenang Dua Bulan Meninggalnya Bertha Mimi Malam Tadi

Jumat, 19/04/2024

logo

Massa aksi damai yang menyalakan seribu lilin di depan apotek, untuk mengenang dua bulan meninggalnya Bertha Mimi (56), yang ditemukan di dalam gudang apotek, Kamis (18/4/2024) hari ini. (Foto: Nancy/Korankaltim.com)

Penulis: Nancy 

KORANKALTIM.COM,SAMARINDA – Tak terasa, sudah dua bulan Bertha Mimi meninggal dunia setelah ditemukan di sebuah gudang apotek di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota 18 Februari 2024 lalu lalu sekitar pukul 12.15 WITA.

Belum ada kepastian penyebab kematian wanita 56 tahun tersebut membuat keluarga almarhumah bersama  Kerukunan Warga Suku Toraja menggelar aksi damai menyalakan seribu lilin di depan apotek pada Kamis (18/4/2024) malam tadi sekitar pukul 19.00 WITA.

Puluhan personel Polresta Samarinda mengawal jalannya aksi untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan dengan aman dan terkendali. Aksi damai berlangsung sejak jam tujuh malam diawali dengan menyalakan seribu lilin kemudian penyampaian terkait dengan harapan pihak keluarga, mengenai kasus meninggalnya Bertha tersebut, kemudian digelar doa Bersama dan berakhir  pada pukul 20.30 WITA.

Mewakili pihak keluarga Alfrida kepada wartawan usai aksi tersebut menjelaskan, aksi seribu lilin ini dilakukan untuk mengenang dua bulan meninggalnya almarhumah.

"Harapan kami kasus ini bisa menjadi terang seperti lilin dan berharap dari pihak kepolisian bisa segera menyampaikan kepada kami bagaimana kelanjutan perkaranya, karena hingga saat ini kami belum mendapatkan informasi terbaru mengenai kasusnya," ujar wanita 30 tahun itu.

Pihak keluarga pun berharap perkara tersebut ditingkatkan menjadi penyidikan dengan alasan kasus meninggalnya Bertha ini sudah terlalu lama mengendap. "Kami harapannya ditingkatkan ke penyidikan, ini sudah terlalu lama dan saat hearing dengan anggota DPRD Kaltim 28 Meret lalu Kaporlesta mengatakan sudah siap digelar, tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan," papar Alfrida.

Yang mendasari pihak keluarga meminta untuk perkara ditingkatkan menjadi penyidikan karena mereka mengklaim terdapat banyak kejanggalan dalam kasus meninggalnya wanita tersebut.

"Misalnya dari rekonstruksi yang dilakukan, almarhumah ini jalan kaki ke apotek tetapi dari rumah sakit (RSJD) pukul 11.44 WITA itu baru terima resi obat, sedangkan sampai di Kimia Farma ditunjukkan pukul 11.06 WITA dan durasi waktu jalan kaki itu 17 menit, kan itu tidak sinkron, sangat janggal," ungkapnya.

Termasuk terkait hasil autopsi, yang disampaikan pihak kepolsian ke pihak keluarga pada 6 Maret lalu, yang mengatakan almarhumah ini menggal karena lemas.

"Tetapi dari pemberitaan di media, saat rilis di polres, Kapolresta mengatakan akan mengkonfirmasi ulang hasilnya, ini ada apa dengan hasilnya? apakah memang ada yang salah? atau satu seperti apa? Yang menjadi pertanyaan kami, selama kurang lebih 14 hari di dalam itu (gudang apotek), dan ditemukan 18 maret itu meninggal diperkirakan sudah 4-5 hari ditarik ke belakang, selama itu ngapain saja? kalau memang gudang tidak terkunci kan seharusnya dia (almarhumah) bisa keluar," papar Alfrida.

Dokter yang menangani alamarhumah juga mengatakan kondisi almarhuham sudah pulih dan stabil. "Ini disampaikan dokter yang menangani saat hearing dengan DPRD itu, kakak kami sudah pulih, kondisinya baik dan stabil, komunikasi juga bagus. Kalau dibilang kambuh, ya kami rasa tidak benar, seperti yang dikatakan, dia tahu jalan pulang," sebutnya.

Pihak keluarga menunggu hasil gelar perkara sepekan ke depan dari kepolsian, yang sebelumnya pernah disampaikan tersebut. "Kalau memang dalam seminggu ini tidak ada, kemungkinan, kami akan kembali melakukan aksi," tegas Alfrida.


Editor: Aspian Nur

Aksi Damai Seribu Lilin di Depan Apotek Kenang Dua Bulan Meninggalnya Bertha Mimi Malam Tadi

Jumat, 19/04/2024

Massa aksi damai yang menyalakan seribu lilin di depan apotek, untuk mengenang dua bulan meninggalnya Bertha Mimi (56), yang ditemukan di dalam gudang apotek, Kamis (18/4/2024) hari ini. (Foto: Nancy/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.