KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Belum sepenuhnya buka, beberapa stan yang menjual kebutuhan pokok sudah diserbu kaum ibu. Mereka berbelanja di pasar murah garapan Dinas Perdagangan di lapangan LPM Prapatan, Selasa (22/5).

"Senang banget, Mas. Harganya murah-murah, saya juga nggak perlu naik angkot karena dekat rumah," kata Satimah kepada KoranKaltim.com.

Satimah saat itu hanya membeli minyak goreng dan tepung terigu. "Pengin sih beli banyak tapi masih tanggal tua, Mas," ucapnya.

Sementara Kasi Pengendalian Bahan Pokok Strategis Dinas Perdagangan Balikpapan, Adi Sudarto menerangkan pasar murah ini digelar untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok yang bisa memicu inflasi selama Ramadan.

"Pasar murah ini melibatkan Bulog Divre Kaltimra, distributor dan swalayan serta UMKM hingga PKK. Selain mengendalikan inflasi, supaya masyarakat juga dapat memenuhi kebutuhannya dengan harga yang terjangkau," kata Adi Sudarto.

Bahan pokok yang dijual sesuai dengan ketentuan Permendag 57/2017 dan Permendag 38/2017 sehingga ditetapkan Harga Eceran Tertinggi atau HET. Misalnya minyak goreng termurah Rp11 ribu per liter, daging beku Rp80 ribu per kg, beras medium Rp9.950 per kg dan kualitas premium Rp13.300 per kg.

"Tidak ada target transaksi karena tujuan awalnya untuk mengendalikan inflasi sekaligus memenuhi kebutuhan pokok masyarakat selama Ramadan hingga mendekati Idul Fitri,” pungkasnya.

Pasar murah ini diadakan selama 12 hari di enam lokasi secara bergantian yakni 2 hari di lapangan LPM Prapatan mulai 22 - 23 Mei, kemudian di kantor Kecamatan Balikpapan Selatan pada 24 - 25 Mei, kantor Kelurahan Teritip 28 - 29 Mei.

Pasar murah dilanjutkan di kantor Kelurahan Sumber Rejo pada 30 - 31 Mei, lalu di kantor Kecamatan Balikpapan Barat pada 4 - 5 Juni serta di kantor Kelurahan Karang Joang pada 6 - 7 Juni 2018.

Penulis : Hendra

Editor: Firman Hidayat