Senin, 13/05/2019

Inilah Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin, Masjid Tertua Sang Ikon Peradaban Islam di Tanah Kutai

Senin, 13/05/2019

Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin ( Foto: Heriansyah / korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Inilah Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin, Masjid Tertua Sang Ikon Peradaban Islam di Tanah Kutai

Senin, 13/05/2019

logo

Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin ( Foto: Heriansyah / korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM,TENGGARONG -Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin Tenggarong merupakan masjid tertua di Tenggarong. Juga salah satu yang tertua di Indonesia.

 Masjid yang berada tepat di belakang Museum Mulawarman Tenggarong ini menjadi bukti peninggalan sekaligus ikon peradaban Islam di Kutai.

Dalam sejarahnya tercatat pembangunan masjid ini mengalami dua periode yakni periode pertama 1850-1874 terbangun di ujung  muara sungai Tenggarong eks tanjung, sekarang tepatnya di belakang Langgar AnNur Tanjung, namun karena saat itu perang dengan Inggris sehingga masjid pertama pun hancur.

Di Periode kedua berdiri sejak tahun 1874 yang diawali waktu subuh seluruh rakyat kutai pada waktu itu bergotong royong mendirikan masjid dilakukan tanpa mengenal lelah tanpa meminta upah, hanya keikhlasan, ketaqwaan dan keimanan yang menjadi imbalannya.

Setelah berfungsi cukup lama rentang waktu 1874-1927, maka dilakukan renovasi tanpa menghilangkan nilai historisnya. Dan tokoh pendiri yang tak lekang termakan waktu dan menjadi fakta sejarah yakni Haji Adji Amir Hasanuddin dan Tuan Guru Sayid Sagaf Baraqbah. Dan penghargaan atas perjuangannya dalam syiar Islam ini, maka dalam keputusan seminar sejarah islam di Kaltim 26-28 november 1981 bertepatan dengan abad ke-15 masuknya islam maka diputuskan oleh Departemen Agama Kaltim dalam suratnya No. WQ/2/2526/1981 menetapkan nama beliau dinobatkan menjadi nama masjid kebanggan rakyat Kukar ini hingga sekarang.

Edi Sofyansyah, takmir masjid ini mengatakan, pengurus masjid memang secara berkala melakukan perawatan dan perbaikan agar masjid berusia ratusan tahun ini tetap berfungsi maksimal. 

“Perbaikan pagar penggantian atap sirap yang bocor, pengecatan ya banyak lah yang kita perbaiki beberapa bulan terakhir untuk menyambut persiapan bulan puasa tahun ini, tapi memang kita komitmenkan perbaikan tidak akan merubah dari bentuk aslinya," terangnya. 

Ciri khas bangunan masjid ini diusahakan jangan sampai hilang. "Ini kan budaya, artinya sejarah kan, sejarah itu dalam hal mempertahankannya kan sulit. Jadi bagaimana caranya mempertahankan sejarah itu, jadi prinsip kami, kita sebagai generasi penerus berkewajiban mempertahankannya,” pungkasnya. 


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor: M.Huldi


Inilah Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin, Masjid Tertua Sang Ikon Peradaban Islam di Tanah Kutai

Senin, 13/05/2019

Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin ( Foto: Heriansyah / korankaltimcom)

Berita Terkait


Inilah Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin, Masjid Tertua Sang Ikon Peradaban Islam di Tanah Kutai

Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin ( Foto: Heriansyah / korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM,TENGGARONG -Masjid Jami’ Adji Amir Hasanuddin Tenggarong merupakan masjid tertua di Tenggarong. Juga salah satu yang tertua di Indonesia.

 Masjid yang berada tepat di belakang Museum Mulawarman Tenggarong ini menjadi bukti peninggalan sekaligus ikon peradaban Islam di Kutai.

Dalam sejarahnya tercatat pembangunan masjid ini mengalami dua periode yakni periode pertama 1850-1874 terbangun di ujung  muara sungai Tenggarong eks tanjung, sekarang tepatnya di belakang Langgar AnNur Tanjung, namun karena saat itu perang dengan Inggris sehingga masjid pertama pun hancur.

Di Periode kedua berdiri sejak tahun 1874 yang diawali waktu subuh seluruh rakyat kutai pada waktu itu bergotong royong mendirikan masjid dilakukan tanpa mengenal lelah tanpa meminta upah, hanya keikhlasan, ketaqwaan dan keimanan yang menjadi imbalannya.

Setelah berfungsi cukup lama rentang waktu 1874-1927, maka dilakukan renovasi tanpa menghilangkan nilai historisnya. Dan tokoh pendiri yang tak lekang termakan waktu dan menjadi fakta sejarah yakni Haji Adji Amir Hasanuddin dan Tuan Guru Sayid Sagaf Baraqbah. Dan penghargaan atas perjuangannya dalam syiar Islam ini, maka dalam keputusan seminar sejarah islam di Kaltim 26-28 november 1981 bertepatan dengan abad ke-15 masuknya islam maka diputuskan oleh Departemen Agama Kaltim dalam suratnya No. WQ/2/2526/1981 menetapkan nama beliau dinobatkan menjadi nama masjid kebanggan rakyat Kukar ini hingga sekarang.

Edi Sofyansyah, takmir masjid ini mengatakan, pengurus masjid memang secara berkala melakukan perawatan dan perbaikan agar masjid berusia ratusan tahun ini tetap berfungsi maksimal. 

“Perbaikan pagar penggantian atap sirap yang bocor, pengecatan ya banyak lah yang kita perbaiki beberapa bulan terakhir untuk menyambut persiapan bulan puasa tahun ini, tapi memang kita komitmenkan perbaikan tidak akan merubah dari bentuk aslinya," terangnya. 

Ciri khas bangunan masjid ini diusahakan jangan sampai hilang. "Ini kan budaya, artinya sejarah kan, sejarah itu dalam hal mempertahankannya kan sulit. Jadi bagaimana caranya mempertahankan sejarah itu, jadi prinsip kami, kita sebagai generasi penerus berkewajiban mempertahankannya,” pungkasnya. 


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor: M.Huldi


 

Berita Terkait

Libatkan 1.840 Taruna dari 7 Akademi, Latsitarda Nusantara Resmi Dibuka di Lapangan Merdeka Balikpapan

Posyandu di Jalan Cipto Mangunkusumo Tanah Grogot Bakal Dibuatkan Gedung Baru

Unggul Telak di Konferprov, Abdurrahman Amin Pimpin PWI Kaltim

Pansus Raperda Karhutla Kunjungi KLHK di Jakarta untuk Sempurnakan Regulasi

Konferprov PWI Kaltim, Intoniswan Kembali Terpilih jadi Ketua Dewan Kehormatan

SK Masyarakat Hukum Adat Diserahkan DPMPD Kaltim ke Kemendagri

Jumlah Penduduk Balikpapan Meningkat Sejak Ada IKN

Camat Samboja Barat Bantah Isu Pungli Program PTSL, Warga Mengaku Sangat Terbantu

Perumda TTBKT Lakukan Pengaliran Air Secara Terjadwal di Wilayah Kaliorang

Pria yang Dikabarkan Mabuk dan Ditemukan Meninggal di Sungai Manggar Balikpapan Diduga Dianiaya Sebelum Tenggelam

DPRD Rapat Kerja Penyusunan Rekomendasi LKPJ Bupati Kukar TA 2023

Dukung Gerakan Donasi Buku, Diarpus Bangga Dengan Tindakan Sekda Kukar

APBD yang Tepat dan Efesien jadi Stimulan untuk Petani yang Terdampak Bencana

Laka Lantas di Gunung Manggah Sungai Dama Akhir Pekan Tadi Diduga karena Mobil Malfungsi Saat Pengereman

Buktikan Keseriusan, Hamdam Kembalikan Formulir Pendaftaran di DPC Partai Demokrat PPU Didampingi Perwakilan Tim dari Empat Kecamatan

DPRD Balikpapan Bahas Tiga Agenda Penting Saat Rapat Paripurna Hari Ini

Kuras Isi Kotak Amal Masjid di Kompleks BAP, Kepergok Saat Hendak Kabur, Residivis Kembali Masuk Penjara yang Ketiga Kalinya

Ada Gangguan Daring, Perumda Tirta Taman Bontang Perpanjang Masa Pembayaran Iuran Air

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.