Kamis, 01/08/2019
Kamis, 01/08/2019
Pemeriksaan hewan kurban oleh dinas terkait ( Foto: Heriansyah / korankaltimcom)
Kamis, 01/08/2019
Pemeriksaan hewan kurban oleh dinas terkait ( Foto: Heriansyah / korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG -Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar melakukan pemeriksaan hewan kurban.
Menurut drh Gunawan Nanang, sejak tahun 2006, pihaknya belum pernah menemukan kasus antraks.
“Kesehatan hewan yang kami cek kemarin semuanya sudah memenuhi syarat dan tidak ada penyakit-penyakit yang berbahaya. Ketakutan kami adalah Antraks namun untuk kasus ini sepanjang saya 2006 ada disini bertugas, belum pernah menemukan. Sepertinya mungkin karena tanah di Kalimantan ini kandungannya asam jadi bakteri Anthraks akan mati di tanah yang asam,” kata Gunawan kepada KORANKALTIM.COM kamis (1/8/2019).
Gunawan menerangkan, selain Antraks, ada satu penyakit lagi yang patut diwaspadai yakni Jembrana yang biasa menyerang ke hewan ternak berjenis sapi bali.
“Kalau sapi bali biasanya penyakitnya adalah yang spesifik yaitu Jembrana, tapi mudah-mudahan tidak ada karena prosesnya agak lama, biasanya itu dari gigitan nyamuk kemudian ditularkan dari hewan yang sakit tapi yang jelas sapi-sapi dari sulawesi dan sapi lokal dari Jonggon yang ada di jual pedagang ini semua sehat semua,” terangnya.
Ia menegaskan dalam identifikasi kesehatan yang dilakukan bersama Distanak di empat lokasi yakni Bukit Biru, Jelawat, Bekotok dan Tambak Rel kemarin, pihaknya tidak dianjurkan untuk menyuntik hewan qurban.
“Obat yang kita masukkan lewat injeksi atau lewat suntikan itu akan hilang di dalam tubuh hewan itu antara 14 sampai 35 hari, padahal hari raya Idul Qurban tinggal 10 hari lagi, jadi obat dipastikan akan tetap berada di tubuh hewan itu, padahal kan daging itu kan akan dikonsumsi oleh warga,” demikian Gunawan.
Penulis : Muhammad Heriansyah
Editor : M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.