Jumat, 30/08/2019
Jumat, 30/08/2019
Median jalan yang dibuka hingga menuai kontroversi ( Foto: Heriansyah / korankaltimcom)
Jumat, 30/08/2019
Median jalan yang dibuka hingga menuai kontroversi ( Foto: Heriansyah / korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG- Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional (Dalops) Dinas Perhubungan Kukar Abdul Samad menegaskan tidak tahu menahu soal pekerjaan pembukaan median jalan untuk pejalan kaki di titik depan Lapangan Basket Jalan Akhmad Mukhsin kawasan Timbau, Tenggarong.
Pantauan media ini, proyek ini sempat membuat kehebohan dan diprotes warga karena tidak jelas peruntukkannya.
Abdul Samad mengungkapkan awalnya pihaknya tidak tahu. “Kami melihat koordinasinya ini di mana dan ini kami tegaskan bukan pekerjaan kami. Saya sendiri malam hari pas jalan itu kaget, ini siapa yang membuka median ini, dengan siapa koordinasinya, kalau perhubungan (Dishub, red) kok kami tidak tahu, dan ternyata teman sendiri yang bekerja. Kepala Dinas pada waktu itu sempat marah siapa yang mengizinkan itu, ayo segera diadukan itu kita tuntut secara hukum dan awal perkiraan kami yang membuka jalan itu pihak Valentine (toko roti),” katanya kepada KORANKALTIM.COM.
Jika mengacu pada fungsi, median jalan yang dibuka ini tidak jelas peruntukkannya karena ruas jalan untuk penyeberangan ini sangat tidak efektif. “Ini untuk siapa, tujuannya kemana, mau ke masjid atau ke Valentine kemudian lebarnya terlalu melebihi jika peruntukkan pejalan kaki, kemudian dari segi keamanan ini tidak aman, mestinya besi pembatas nya itu tidak boleh segi empat ini ketabrak pakai motor, kepala orang bisa pecah, harusnya besinya lengkung,” ungkapnya.
Setelah diselidiki, ternyata yang melakukan pekerjaan adalah satu bidang di Dishub. Ini tentunya sangat disayangkan.
“Tidak koordinasi ke internal juga tidak koordinasi ke OPD bahkan kita yang di Perhubungan bagian keselamatan pada saat bongkar muat barang yakni pasir dan batu pun itu langsung di pinggir jalan. Kita tidak pernah mengizinkan seperti itu, karena mengganggu keselamatan,” tegasnya.
“Oke sekarang persoalan sudah selesai namun fungsi peruntukkannya tidak efektif. Kalau itu untuk pejalan kaki harusnya tidak terlalu lebar dan semuanya harus ditinggikan ada undukkannya sehingga motor tidak bisa naik. Kemudian ini ditujukan untuk kemana, arah ke masjid kah atau kemana, bukan untuk ke usaha orang. Kalau ke usaha orang jelas ini kepentingan pribadi dan tidak boleh seperti ini,” demikian Samad.
Penulis : Muhammad Heriansyah
Editor : M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.