Minggu, 19/01/2020
Minggu, 19/01/2020
Pemkab Kukar ingin Pertamina menambah kuota untuk gas elpiji bersubsidi. (foto: Ilustrasi/KoranKaltim.Com)
Minggu, 19/01/2020
Pemkab Kukar ingin Pertamina menambah kuota untuk gas elpiji bersubsidi. (foto: Ilustrasi/KoranKaltim.Com)
KORANKALTIM.COM,TENGGARONG-Evaluasi besar yang menjadi catatan penting Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara pada tahun lalu ialah masih adanya keluhan masyarakat terkait harga gas elpiji subsidi 3 kilogram.
Kendati Kepala Disperindag Kukar, Surip mengatakan pihaknya turut melakukan pemanntauan di agen dan pangkalan. Stok elpiji bersubsidi pun dalam kondisi cukup.
"Yang sering terjadi kenaikan harga itu gas elpiji 3 kilogram, itu gimana ya. Sebetulnya kita pantau semua, persediaan selalu cukup dan harga tidak pernah ada kenaikan karena sesuai harga eceran tertinggi," kata Surip, Minggu (19/1/2020)
Menurutnya yang menjadi penyebab kenaikan harga ada pada level pengecer yang memanfaatkan situasi dan kondisi di pasaran. “Lihat kosong sedikit, langsung mereka naikkan, ini yang jadi bahan evaluasi bersama Satgas Pangan,” terangnya.
Jika mengacu pada sisi regulasi sebetulnya sudah cukup. Begitu pula pada sisi pengawasan yang dilakukan secara berkala bersama Satgas Pangan. Di level pangkalan pun stabil. Tak ada pengurangan pasokan.
"Apakah memang penggunanya yang meningkat dan ataukah usaha-usaha yang baru buka itu bertambah. Karena kalau yang omzetnya kecil-kecil itu, usaha yang mikro itu memang boleh menggunakan," paparnya.
Surip menegaskan, wilayah Kukar yang beragam ditengarai menjadi penyebab akan kebutuhan gas "melon" ini harus ditambah kuotanya dari pihak Pertamina. Bahkan pihaknya telah melakukan dengar pendapat dengan DPRD Kukar.
"Walaupun pangkalan ditambah tapi pasokannya tidak ditambah ya tidak menyelesaikan masalah, kedepan bersama DPRD kita akan mengusulkan ke Pertamina," tandasnya.
Penulis Muhammad Heriansyah
Editor : Hendra
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.