KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Ketua DPD II Partai Golkar Balikpapan Rahmad Mas'ud memberikan penjelasan terkait keberadaanya di DPP PDI Perjuangan pada Sabtu lalu, 15 Februari 2020.

Rahmad menyebut dirinya diundang pimpinan pusat partai nasionalis berlambang banteng itu untuk memastikan peluang koalisi dalam Pemilihan Wali Kota - Wakil Wali Kota Balikpapan.

"Cuma memastikan saja, mau koalisi atau tidak. Artinya, bukan cuma PDI Perjuangan yang manggil terus kami datang. Partai lain yang terdaftar juga bisa," kata Rahmad Mas'ud, Senin (17/2/2020).

Hal itu ia jelaskan usai membuka penjaringan bakal calon kepala daerah di sekretariat DPD II Golkar Balikpapan. "Memang baru PDI Perjuangan. Mungkin PKS dalam waktu dekat ini. Bisa saja Gerindra, Nasdem dan Demokrat. Nanti saya kabari," sebutnya.

Menurutnya, Golkar merupakan partai yang berpolitik secara rasional. Termasuk dalam membangun koalisi antarpartai peserta pemilihan umum. Kendati ada mekanisme yang harus dipatuhi dan dijalankan dalam membangun kekuatan.

"Kami tinggal menjalankan rekomendasi untuk berkoalisi. Kalau untuk pasangan calon, ya kan ada hasil survei yang harus dilaksanakan," ujarnya.

Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Balikpapan Thohari Aziz yang ikut mendaftar ke Partai Golkar menerangkan langkah yang ia lakukan sebagai bentuk fatsun atau etika politik.

"Jadi kami saling menghargai dan menghormati mekanisme partai. Partai Golkar sudah buka penjaringan dan sebelumnya Pak Rahmad Mas'ud juga telah mendaftar ke DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur," jelas Thohari Aziz.

Bahkan dirinya bersama Rahmad Mas'ud termasuk yang dipanggil DPP PDI Perjuangan baru-baru ini. "Kami diundang untuk memastikan kesiapan mesin partai di daerah," ungkapnya.

Disinggung mengenai peluang dirinya untuk berpasangan dengan Rahmad Mas'ud dalam Pemilihan Wali Kota - Wakil Wali Kota Balikpapan, dirinya mengatakan hasil survei sebagai salah satu pertimbangan DPP PDI Perjuangan. 

"Saya belum tahu karena itu (pasangan) kewenangan DPP, hasil survei juga cukup bagus, tapi ya bukan untuk dipublikasikan," terangnya.

Sebagai informasi, Thohari Aziz mendaftar ke Partai Golkar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Balikpapan. Kendati partai berlambang pohon beringin itu membuka peluang pencalonan untuk posisi Wali Kota Balikpapan bagi pihak eksternal.

"Saya menghormati Partai Golkar yang jumlah kursinya lebih banyak dari PDI Perjuangan. Sehingga cukup mendaftar sebagai Bakal Calon Wawali saja," tandas Thohari Aziz.

Untuk diketahui, Partai Golkar pada Pemilihan Legislatif 2019 lalu meraih 12 kursi di DPRD Balikpapan. Sehingga bisa mengusung pasangan calon kepala daerah tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lainnya

Sementara PDI Perjuangan memeroleh 8 kursi dan berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meraih 1 kursi parlemen. Ini menjadikan koalisi nasionalis - religius itu juga mampu mengusung pasangan calon karena syarat minimal 9 kursi telah terpenuhi.

Penulis/Editor : Hendra