Kamis, 12/03/2020

FPMAP Protes Tumpahan Minyak Tak Kunjung Tuntas

Kamis, 12/03/2020

Ketua Umum FPMAP, Asmad

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

FPMAP Protes Tumpahan Minyak Tak Kunjung Tuntas

Kamis, 12/03/2020

logo

Ketua Umum FPMAP, Asmad

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Adanya tumpahan minyak yang kembali mencemari pantai Teluk Balikpapan memantik keprihatinan sejumlah pihak. Salah satunya dari Front Pemberdayaan Masyarakat Adat Paser (FPMAP).

Pasalnya, pantai yang memanjang 1 mil mulai dari Melawai hingga Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) kerap tercemar minyak yang asal muasalnya tak diketahui.

Ketua Umum FPMAP, Asmad juga merasa janggal dengan adanya pencemaran yang membahayakan ekosistem lingkungan pesisir dan biota laut tersebut.

"Kejadiannya sudah beberapa hari, pihak terkait juga turun melakukan investigasi, tapi sumbernya juga belum diketahui. Kan aneh. Kami yang tinggal di pesisir juga terkena dampak," kata Asmad, Kamis (12/3).

Ia pun menyadari cemaran minyak yang berbau menyegat beberapa hari lalu bukanlah kejadian besar seperti sebelumnya. Tapi dirinya tidak ingin peristiwa seperti itu terus berulang ke depan hari.

"Jika sering ada tumpahan minyak, bisa merusak ekosistem pantai, ikan-ikan jadi semakin berkurang. Padahal kami pekerjaannya banyak yang hanya menjadi pemancing ikan di sepanjang pantai ini," sebutnya.

Bahkan dirinya menyebut pemulihan lingkungan akibat tumpahan minyak pada 31 Maret 2018 lalu belum sepenuhnya selesai. Dia pun merasa sangat sulit memancing ikan di sekitar teluk.

"Kalau kami harus memancing jauh ke tengah laut, pasti butuh peralatan kapal yang bagus dan bahan bakar pasti juga lebih banyak. Kami tak mampu, cuma punya ketinting kecil saja," ungkapnya.

Sehingga ia berharap pihak terkait lebih peduli terhadap kelestarian Teluk Balikpapan. "Kawasan ini sudah kami diami sejak zaman nenek moyang suku Paser," ucapnya.

FPMAP, lanjut Asmad, mendorong Pemerintah Kora Balikpapan dan pihak kepolisian untuk menindak tegas setiap pelaku pencemaran pantai. Tidak ada kata damai dalam penegakan hukum.

"Kami belajar dari permasalahan terdahulu, tidak ada kami lihat adanya proses pemulihan lingkungan seperti yang seharusnya dilakukan, karena tidak jelas siapa yang bertanggung jawab," tandasnya.


Penulis/Editor : Hendra

FPMAP Protes Tumpahan Minyak Tak Kunjung Tuntas

Kamis, 12/03/2020

Ketua Umum FPMAP, Asmad

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.