KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Pasokan BBM dan LPG serta pelayanan dalam pendistribusian produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kondisi aman. Ketahanan stok rata-rata 14 hari untuk Kalimantan.

Penyaluran produk LPG sampai minggu ke 2 Maret 2020 sebesar 1.509 MT per hari yang meliputi LPG Subsidi dan Nonsubsidi.

Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan, Roberth Marchelino Verieza pun mengimbau konsumen LPG 3 Kg tidak panik menghadapi wabah virus Corona.

"Masyarakat yang mampu dianjurkan membeli LPG Bright Gas dengan varian produk mulai 220 gram hingga 12 Kg," kata Roberth, Rabu (18/3/2020).

Sedangkan untuk penyaluran BBM jenis gasoline masih sama. Rata-rata setiap bulan yakni berkisar 6.926 KL per hari. Sementara untuk jenis gasoil rata-rata mencapai 2.736 KL per hari.

Kemudian wilayah Kalimantan Timur, penyaluran BBM jenis gasoline yaitu 1.901 KL per hari dan untuk BBM jenis gasoil sebesar 757 KL per hari dan penyaluran LPG baik yang bersubsidi maupun nonsubsidi mencapai 462 MT per hari.

"Jadi kami pastikan stok dan distribusi BBM juga masih aman. Sebaiknya masyarakat memakai BBM jenis Pertamax Series dan Dex Series," imbuhnya.

Selain itu, ada beberapa langkah yang dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah Corona di lingkungan kantor Pertamina dan di lini bisnis Pertamina Marketing Operation VI.

Mulai dari sosialisasi kepada Hiswana Migas dan juga pemberlakuan Work From Home dengan ketentuan shift. 

Berdasarkan edaran dan imbauan yang diberlakukan Pertamina secara nasional, operator di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akan tetap melayani sesuai dengan jam operasional.

Operator akan menggunakan masker, sarung tangan, dilengkapi dengan hand sanitizer yang diletakkan di beberapa titik di SPBU. Tidak terkecuali untuk penyaluran LPG. Diberlakukan hal yang sama.

Pekerja Pertamina juga sejak 17 hingga 29 Maret 2020 bekerja dari rumah untuk mencegah terjangkitnya virus tersebut. Namun tetap memerhatikan keberlangsungan operasional, distribusi serta penyaluran BBM dan LPG.

"Kami mengimbau masyarakat untuk melaporkan ke Call Centre Pertamina 135 atau aparat setempat bila menemukan penyimpangan," pungkas Roberth. (*)

Penulis/Editor : Hendra