Jumat, 15/05/2020

Dampak Pandemi, Air Terjun Ditutup, Upacara Adat di Desa Kedang Ipil Kukar Batal

Jumat, 15/05/2020

Air Terjun Kandua Raya di Desa Kedang Ipil (Foto: Heikaku.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Dampak Pandemi, Air Terjun Ditutup, Upacara Adat di Desa Kedang Ipil Kukar Batal

Jumat, 15/05/2020

logo

Air Terjun Kandua Raya di Desa Kedang Ipil (Foto: Heikaku.com)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Objek wisata jadi salah satu tempat yang  terdampak Pandemi Covid-19. 

Demikian juga objek wisata air terjun Kandua Raya di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara.

Air terjun tersebut salah satu favorit warga di sekitar Hulu Mahakam. Selalu ramai pengunjung terutama saat libur lebaran.

Namun, untuk tahun ini, keindahan objek wisata itu bakal tidak dapat dinikmati oleh wisatawan. Sejak pandemi Covid-19 menyebar, pengelola menutup sepenuhnya.

"Sejak pandemi virus corona terjadi, air terjun sini kami tutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Warga sekitar ataupun warga luar tidak boleh masuk ke area air terjun," kata Pj Kepala Desa Kedang Ipil, Erhamsyah kepada korankaltim.com, Jumat (15/5/2020).

Erham mengungkapkan, upacara adat Nutuk Baham juga dipastikan batal diselenggarakan tahun ini. Padahal pihak desa telah membentuk kepanitiaan untuk menyelenggarakan agenda tahunan tersebut.

"Rencananya kita selenggarakan pada pertengahan April lalu, karena ini kaitanya dengan panen raya, kalau diselenggarakan terlalu jauh dengan panen raya ya tidak bagus juga. Akibat wabah corona ini, kami batalkan penyelengaraannya pada tahun ini," jelasnya.

Diketahui Nutuk Baham sendiri merupakan upacara adat yang diselenggarakan sebagai wujud syukur atas panen raya. Salah satu bagian dari perayaannya yakni padi hasil panen sebagian ditumbuk dan diolah menjadi emping.

Lalu dimakan bersama-sama seluruh masyarakat desa. Selain itu, tetua adat di desa tersebut melakukan ritual adat mengirimkan makanan untuk arwah nenek moyang mereka. Setelah itu, acara diisi dengan hiburan olahraga tradisional dan acara kesenian.

"Upacara adat ini intinya untuk bersyukur, dan doa bersama," pungkas Erham.


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor: M.Huldi

Dampak Pandemi, Air Terjun Ditutup, Upacara Adat di Desa Kedang Ipil Kukar Batal

Jumat, 15/05/2020

Air Terjun Kandua Raya di Desa Kedang Ipil (Foto: Heikaku.com)

Berita Terkait


Dampak Pandemi, Air Terjun Ditutup, Upacara Adat di Desa Kedang Ipil Kukar Batal

Air Terjun Kandua Raya di Desa Kedang Ipil (Foto: Heikaku.com)

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Objek wisata jadi salah satu tempat yang  terdampak Pandemi Covid-19. 

Demikian juga objek wisata air terjun Kandua Raya di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara.

Air terjun tersebut salah satu favorit warga di sekitar Hulu Mahakam. Selalu ramai pengunjung terutama saat libur lebaran.

Namun, untuk tahun ini, keindahan objek wisata itu bakal tidak dapat dinikmati oleh wisatawan. Sejak pandemi Covid-19 menyebar, pengelola menutup sepenuhnya.

"Sejak pandemi virus corona terjadi, air terjun sini kami tutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Warga sekitar ataupun warga luar tidak boleh masuk ke area air terjun," kata Pj Kepala Desa Kedang Ipil, Erhamsyah kepada korankaltim.com, Jumat (15/5/2020).

Erham mengungkapkan, upacara adat Nutuk Baham juga dipastikan batal diselenggarakan tahun ini. Padahal pihak desa telah membentuk kepanitiaan untuk menyelenggarakan agenda tahunan tersebut.

"Rencananya kita selenggarakan pada pertengahan April lalu, karena ini kaitanya dengan panen raya, kalau diselenggarakan terlalu jauh dengan panen raya ya tidak bagus juga. Akibat wabah corona ini, kami batalkan penyelengaraannya pada tahun ini," jelasnya.

Diketahui Nutuk Baham sendiri merupakan upacara adat yang diselenggarakan sebagai wujud syukur atas panen raya. Salah satu bagian dari perayaannya yakni padi hasil panen sebagian ditumbuk dan diolah menjadi emping.

Lalu dimakan bersama-sama seluruh masyarakat desa. Selain itu, tetua adat di desa tersebut melakukan ritual adat mengirimkan makanan untuk arwah nenek moyang mereka. Setelah itu, acara diisi dengan hiburan olahraga tradisional dan acara kesenian.

"Upacara adat ini intinya untuk bersyukur, dan doa bersama," pungkas Erham.


Penulis: Muhammad Heriansyah

Editor: M.Huldi

 

Berita Terkait

Libatkan 1.840 Taruna dari 7 Akademi, Latsitarda Nusantara Resmi Dibuka di Lapangan Merdeka Balikpapan

Posyandu di Jalan Cipto Mangunkusumo Tanah Grogot Bakal Dibuatkan Gedung Baru

Unggul Telak di Konferprov, Abdurrahman Amin Pimpin PWI Kaltim

Pansus Raperda Karhutla Kunjungi KLHK di Jakarta untuk Sempurnakan Regulasi

Konferprov PWI Kaltim, Intoniswan Kembali Terpilih jadi Ketua Dewan Kehormatan

SK Masyarakat Hukum Adat Diserahkan DPMPD Kaltim ke Kemendagri

Jumlah Penduduk Balikpapan Meningkat Sejak Ada IKN

Camat Samboja Barat Bantah Isu Pungli Program PTSL, Warga Mengaku Sangat Terbantu

Perumda TTBKT Lakukan Pengaliran Air Secara Terjadwal di Wilayah Kaliorang

Pria yang Dikabarkan Mabuk dan Ditemukan Meninggal di Sungai Manggar Balikpapan Diduga Dianiaya Sebelum Tenggelam

DPRD Rapat Kerja Penyusunan Rekomendasi LKPJ Bupati Kukar TA 2023

Dukung Gerakan Donasi Buku, Diarpus Bangga Dengan Tindakan Sekda Kukar

APBD yang Tepat dan Efesien jadi Stimulan untuk Petani yang Terdampak Bencana

Laka Lantas di Gunung Manggah Sungai Dama Akhir Pekan Tadi Diduga karena Mobil Malfungsi Saat Pengereman

Buktikan Keseriusan, Hamdam Kembalikan Formulir Pendaftaran di DPC Partai Demokrat PPU Didampingi Perwakilan Tim dari Empat Kecamatan

DPRD Balikpapan Bahas Tiga Agenda Penting Saat Rapat Paripurna Hari Ini

Kuras Isi Kotak Amal Masjid di Kompleks BAP, Kepergok Saat Hendak Kabur, Residivis Kembali Masuk Penjara yang Ketiga Kalinya

Ada Gangguan Daring, Perumda Tirta Taman Bontang Perpanjang Masa Pembayaran Iuran Air

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.