Selasa, 29/01/2019

Memahami Dan Memaklumi Sesama Saudara

Selasa, 29/01/2019

Muhamad Fadhol Tamimy

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Memahami Dan Memaklumi Sesama Saudara

Selasa, 29/01/2019

logo

Muhamad Fadhol Tamimy



Oleh: Muhamad Fadhol Tamimy


Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tenggarong

Mahasiswa Psikologi Universitas Mulawarman


Hidup ini akan terasa indah apabila perdamaian tercipta dalam perbedaan. Ia menjadi selaksa warna dalam keharmonian di kehidupan. Munculnya perdamaian, tentu saja bukanlah perkara remeh temeh yang bisa disepelekan begitu saja untuk sebuah kepentingan. Terlebih lagi di gagap gempitanya ranah panggung politik yang telah berada di depan mata.


Narasi perbedaan antara kecebong dan kampret yang selalu bergumul menjadi riak-riak dalam kehidupan sosial kita hari ini. Nampak riuh di grass root namun sebenarnya adem dibalik layar tataran atas.


Terlepas dari semuanya ada hal yang seyogyanya penting untuk diperhatikan dan diterapkan. Sebuah keniscayaan yang sudah seharusnya di implementasikan hingga keindahan yang didamba akan terasa. Ia adalah memahami dan juga memaklumi.


Memahami dan memaklumi sesama saudara. Banyak di sekitar kita mereka yang saling tengkar dan berselish hingga aksi saling menyakiti yang penyebab utama muncul diakibatkan tidak adanya saling memahami dan memaklumi.


Tak sedikit kita menemukan atau bahkan mengalami hal-hal di sekitar kita manakala orang begitu senangnya untuk membully mereka yang tak mampu untuk menyamakan ritme gaya hidup atau bahkan pelakunya bisa jadi diri kita sendiri. Bagi mereka yang berada dalam satu golongan pekerjaan yang sama dengan gaji yang sama saja terkadang muncul anggapan jika gaya hidup harus sama. “gaji sama, masak segitu saja gak bisa”, atau “ pendapatan sama besar, masak beli nganu yang ga menghabiskan separuh dari gaji gak mampu”.


Gundulmu alus lee, terkadang walaupun gaji atau pendapatan sama, ada sesuatu kebutuhan atau tanggungan yang berbeda. Bisa jadi walaupun pendapatan sama ia menanggung atau memiliki kebutuhan yang berbeda. Dan letak kemakluman dan memahami ini terkadang terasa memudar di sekitar kita.


Pun begitu pula dengan sudut pandang pilihan politik yang bereda. Awalnya teman dekat, karena tau beda arah dukungan ke pasangan calon akhirnya menjadi renggang dan tidak enakan. Rasa tidak enakan akhirnya berkembang menjadi prasangka hingga pertengkaran yang membabi buta.


Merawat bangsa memang menjadi keharusan yang dimiliki oleh setiap warga negara. Namun keinginan merawat bangsa hanya akan menjadi narasi dialektika semata jika ia tak di barengi dengan perbuatan yang sederhana. Tak perlu dalam sekup bangsa yang nampak luar biasa, namun cukup dimulai dari hal kecil seperti dengan keluarga atau rekan-rekan di sekitarnya.


Jadikan semboyan bineka tunggal ika selaras dengan perilaku di kehidupan kita yang mana berbeda-beda namun tetap satu jua. Memaklumi dan memahami bukan berarti dalam hal yang merusak maupun bersinggungan dengan hukum dan agama.


Selama itu baik maka sudah saatnya kita memulai melakukannya. Sebenarnya tidak sulit untuk melakukannya, yang berat hanyalah ego yang masih begitu kuatnya kita pelihara. Memahami dan memaklumi syaratnya tak sulit-sulit amat seperti membuat perijinan yang terkadang di ping-pong kesana-kemari hingga ujung-ujungnya duit.


Memahami dan memaklumi kuncinya hanyalah kemauan dan kehikhalasan dan cukuplah mengharap keridhaannya. Maka rasulullah bersabda tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri (HR. Bukhari dan Muslim). Wallahua’’lam bishawab.


Memahami Dan Memaklumi Sesama Saudara

Selasa, 29/01/2019

Muhamad Fadhol Tamimy

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.