Selasa, 03/07/2018

Mau Panjang Umur, Jangan Merokok

Selasa, 03/07/2018

istimewa/net

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Mau Panjang Umur, Jangan Merokok

Selasa, 03/07/2018

logo

istimewa/net

BERDASARKAN laporan The Lancet, rata-rata usia angka harapan hidup wanita Indonesia 2013 mencapai 72,7 tahun. Sementara, rata-rata pria meninggal Indonesia pada 68,4 tahun. Kondisi yang sama pun terjadi di Amerika Serikat, rata-rata pria meninggal lima tahun lebih cepat dibanding wanita.

Rupanya ada beberapa kebiasaan yang membuat pria rentan meninggal di usia lebih muda dibanding wanita. Mulai dari merokok hingga stres. Nah bagi Anda pria yang menginginkan hidup lebih lama dari harapan hidup ada baiknya lakukan hal ini. M

engutip Men’s Health, cara tersebut diantaranya yaitu menghindari merokok. Diketahui, jumlah perokok pria lebih banyak dibandingkan wanita. Sehingga tak heran jika lebih banyak pria yang terkena dampak buruknya. Dokter dari University of Wisconsin’s School of Medicine and Public Health, Amerika Serikat mengungkap kebiasaan merokok bisa memangkas usia hingga 15 tahun. Namun bila Anda berhenti merokok dalam jangka waktu 15 tahun, risiko terkenan penyakit jantung menurun. Bahkan risikonya sama dengan orang yang tidak merokok.

Memangkas  konsumsi minuman beralkohol juga dapat memperpanjang usia. Pria cenderung dua kali lipat lebih sering alami mabuk akibat minuman beralkohol dibandingkan wanita. Padahal mengonsumsi minuman beralkohol dengan jumlah banyak dan sering aneka penyakit mengintai. Seperti terkena kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker usus. Cara terbaik untuk mengurangi dampak buruk dengan membatasi asupan minuman beralkohol. US Dietary Guidelines membatasi hanya dua gelas per hari.

Cara lain adalah rutin kontrol kesehatan Pria terkenal lebih malas untuk mengunjungi dokter. Faktanya hanya ada 1 dari 4 pria yang rutin mengunjungi dokter berdasarkan National Center for Health Statistics. Para pria beralasan mereka sibuk, aneh saat bertatapan dengan dokter hingga takut. Berbeda halnya bila pria rutin mengontrol kesehatan, aneka gejala awal penyakit bisa dideteksi dini. Seperti prediabetes atau tekanan darah tinggi.

Mengatur stress juga jadi solusi. Aneka tekanan pekerjaan, keluarga, ekonomi bisa membua pria jadi stres. Pada saat stres, tubuh menghasilkan hormon kortisol dan adrenalin. Bila tubuh menghasilkan kedua hormon tersebut bisa memicu tekanan darah dan kolesterol meningkat. Sehingga risiko terkena penyakit jantung seperti jantung koroner, serangan jantung, stroke meningkat.

Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention, dari total orang yang bunuh diri di Amerika Serikat 80 persen diantaranya pria. Sehingga tak heran bila bunuh diri jadi penyebab kematian nomor tujuh pada pria. “Pria seringkali merasa dirinya mampu melewati aneka masalah sendiri. Namun ada kalanya mereka butuh bantuan orang lain,” kata anggota American Foundation for Suicide Prevention, Christine Moutier. Bila mengalami masalah mental, tak ada salahnya untuk meminta dukungan teman terdekat, bila perlu datangi psikolog maupun psikiater. (lic)


Mau Panjang Umur, Jangan Merokok

Selasa, 03/07/2018

istimewa/net

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.