SAMARINDA - Berhentinya pembangunan Masjid Pemprov Kaltim sekitar dua bulan karena masalah izin mendirikan bangunan (IMB) berdampak pada target penyelesaian proyek yang molor. Harusnya, proyek ini selesai akhir tahun 2018 yang tinggal menghitung pekan. Namun dipastikan pembangunan masjid ini berlanjut dan rampung hingga November 2019.

Diungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Taufik Fauzi, berdasarkan laporan yang diterima dari kontraktor masjid, PT Cipta Bangun Kontraktor (CBK), Masjid Pemprov Kaltim baru akan selesai November 2019 mendatang. Hal itu karena proyek ini rencananya akan kembali dilelang awal tahun depan.

“Insya Allah sampai akhir Desember itu 45 persen progres fisiknya. Kemudian kami lanjutkan penambahan penganggaran di 2019 kami selesaikan. Dialokasikan Rp58 miliar di (APBD) murni 2019,” beber Taufik.

Jika prosesnya berjalan mulus,  Taufik menarget sisa pembangunan Masjid Pemprov Kaltim sebanyak 55 persen akan benar-benar rampung pada November 2019. Karena itu, pihaknya masih menunggu hasil perhitungan di lapangan.

Sudah disepakati bersama pembayaran proyek berdasarkan perhitungan progres di lapangan. “Yang jelas kami bayarkan sesuai progres. Tidak ada adendum tapi optimalisasi saja,” katanya.

Penambahan Rp58 miliar dalam APBD 2019 tersebut selain karena proyek ini harus berlanjut tahun depan, juga karena adanya penambahan item kegiatan seperti pembangunan tempat wudhu perempuan dan kubah dari kristal. Sebelumnya, dua item itu tidak termasuk dalam Rp64 miliar yang dianggarkan di APBD 2018.

“Jadi berapa yang habis di 2018 ini kami sambung dan tambah anggarannya di 2019 dengan memasukkan dua item yang belum termasuk di 2018. Angkanya ketemu segitu. Semoga saja bisa sesuai harapan, masjid ini segera selesai,” pungkasnya. (rs)