Kamis, 20/02/2020

Normalisasi Waduk Benanga Telan Rp19 Miliar

Kamis, 20/02/2020

Waduk Benanga yang akan dinormalisasi dalam waktu dekat ini. Normalisasi menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengatasi banjir di Samarinda. ( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Normalisasi Waduk Benanga Telan Rp19 Miliar

Kamis, 20/02/2020

logo

Waduk Benanga yang akan dinormalisasi dalam waktu dekat ini. Normalisasi menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengatasi banjir di Samarinda. ( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Berbagai cara dilakukan untuk mengendalikan banjir di Samarinda, termasuk menormalisasi waduk dan embung-embung air yang ada di Kota Tepian. Untuk tahun 2020 ini salah satu proyek yang akan dikerjakan adalah pengerukan sedimentasi di Waduk Benanga, Lempake. 

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Anang Muchlis menyebut pihaknya sudah melakukan penandatanganan kontrak dengan pihak ketiga untuk proyek tersebut. Pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp26 miliar. Namun setelah melalui sejumlah proses, akhirnya disepakati anggaran yang akan digunakan senilai Rp 19,2 miliar.

“Sudah tanda tangan kontrak,” singkatnya saat dihubungi, Rabu (19/2).

Usai lelang selesai dan penandatanganan kontrak dilakukan, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan. Tahapan sosialisasi kepada masyarakat setempat pun mulai dilakukan oleh BWS Kalimantan III. Anang menyebut masyarakat perlu diberikan pemahaman terkait proyek yang akan dikerjakan. Pasalnya Anang mengatakan proyek tersebut akan dikerjakan selama delapan bulan. “Diperkirakan delapan bukan ke depan kami jalankan pengerukan sedimentasi itu,” lanjutnya.

Sebelumnya diwartakan, anggaran normalisasi Waduk Benanga akan menggunakan pembiayaan dari APBN 2020 ini. Normalisasi waduk ditargetkan dapat mengembalikan daya tampung Waduk Benanga hingga 170 ribu kubik. Saat ini diinfokan Waduk Benanga hanya mampu menampung air sebanyak 400 ribu sampai 500 ribu kubik. Hal itu karena endapan sedimentasi yang menutup elevasi dalam bendungan tersebut.

Padahal pada 2014 lalu, air yang bisa tertampung di bendungan berada pada angka 700 ribu kubik. Angka tersebut diperkirakannya terus mengalami penurunan karena sedimentasi yang terus menumpuk. Harapannya selain mengembalikan besaran tampungan, pengerukan waduk itu bisa memperbaiki kualitas irigasi di persawahan lempake. Anang menyebut ada sekitar 300 hektare sawah yang harus diairi oleh waduk tersebut. “Ya di daerah Lempake kan memang ada persawahan. Waduk itu juga awalnya untuk irigasi,” imbuhnya. 

Sebenarnya, dari awal bendungan tersebut memang disiapkan untuk proses irigasi bagi persawahan disekitarnya. Hanya saja karena besarnya waduk saat ini cukup besar, maka ia pun dijadikan bendungan untuk menampung air. Namun ia optimis, waduk Benanga Lempake tetap bisa berkontribusi dalam menampung air dan mengendalikan keluar masuknya air hingga ke sisi hilir. (*)


Penulis: */ Permata S Rahayu

Editor: Aspian Nur

Normalisasi Waduk Benanga Telan Rp19 Miliar

Kamis, 20/02/2020

Waduk Benanga yang akan dinormalisasi dalam waktu dekat ini. Normalisasi menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengatasi banjir di Samarinda. ( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom)

Berita Terkait


Normalisasi Waduk Benanga Telan Rp19 Miliar

Waduk Benanga yang akan dinormalisasi dalam waktu dekat ini. Normalisasi menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengatasi banjir di Samarinda. ( Foto: Permata S Rahayu/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Berbagai cara dilakukan untuk mengendalikan banjir di Samarinda, termasuk menormalisasi waduk dan embung-embung air yang ada di Kota Tepian. Untuk tahun 2020 ini salah satu proyek yang akan dikerjakan adalah pengerukan sedimentasi di Waduk Benanga, Lempake. 

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Anang Muchlis menyebut pihaknya sudah melakukan penandatanganan kontrak dengan pihak ketiga untuk proyek tersebut. Pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp26 miliar. Namun setelah melalui sejumlah proses, akhirnya disepakati anggaran yang akan digunakan senilai Rp 19,2 miliar.

“Sudah tanda tangan kontrak,” singkatnya saat dihubungi, Rabu (19/2).

Usai lelang selesai dan penandatanganan kontrak dilakukan, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan. Tahapan sosialisasi kepada masyarakat setempat pun mulai dilakukan oleh BWS Kalimantan III. Anang menyebut masyarakat perlu diberikan pemahaman terkait proyek yang akan dikerjakan. Pasalnya Anang mengatakan proyek tersebut akan dikerjakan selama delapan bulan. “Diperkirakan delapan bukan ke depan kami jalankan pengerukan sedimentasi itu,” lanjutnya.

Sebelumnya diwartakan, anggaran normalisasi Waduk Benanga akan menggunakan pembiayaan dari APBN 2020 ini. Normalisasi waduk ditargetkan dapat mengembalikan daya tampung Waduk Benanga hingga 170 ribu kubik. Saat ini diinfokan Waduk Benanga hanya mampu menampung air sebanyak 400 ribu sampai 500 ribu kubik. Hal itu karena endapan sedimentasi yang menutup elevasi dalam bendungan tersebut.

Padahal pada 2014 lalu, air yang bisa tertampung di bendungan berada pada angka 700 ribu kubik. Angka tersebut diperkirakannya terus mengalami penurunan karena sedimentasi yang terus menumpuk. Harapannya selain mengembalikan besaran tampungan, pengerukan waduk itu bisa memperbaiki kualitas irigasi di persawahan lempake. Anang menyebut ada sekitar 300 hektare sawah yang harus diairi oleh waduk tersebut. “Ya di daerah Lempake kan memang ada persawahan. Waduk itu juga awalnya untuk irigasi,” imbuhnya. 

Sebenarnya, dari awal bendungan tersebut memang disiapkan untuk proses irigasi bagi persawahan disekitarnya. Hanya saja karena besarnya waduk saat ini cukup besar, maka ia pun dijadikan bendungan untuk menampung air. Namun ia optimis, waduk Benanga Lempake tetap bisa berkontribusi dalam menampung air dan mengendalikan keluar masuknya air hingga ke sisi hilir. (*)


Penulis: */ Permata S Rahayu

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.